SEKRETARIAT ALUMNI FKUB | Fakultas Kedokteran Brawijaya

838 Peserta Perguruan Tinggi se-Indonesia Semarakkan PEKSIMINAS XIV 2022

Loading

Pagelaran bergengsi Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) merupakan event terbesar di indonesia yang hadir demi mewujudkan cita-cita dan kreativitas mahasiswa, mempertajam kualitas serta kemampuan praktisi khususnya dalam bidang kesenian. Dengan menjunjung tema “Penguatan Karakter Kebangsaan Melalui Pengembangan Potensi Minat Bakat dalam Bidang Seni dan Budaya Mahasiswa”, PEKSIMINAS XIV tahun 2022 secara resmi dibuka oleh Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS) bersama Universitas Brawijaya (UB) pada Senin (25/10) di gedung Samantha Krida. PEKSIMINAS XIV 2022 akan diselenggarakan selama empat hari (25-28 Oktober) dan diikuti oleh Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) dari 32 provinsi, dengan jumlah peserta sebanyak 838 mahasiswa yang berasal dari 123 perguruan tinggi di Indonesia. Acara dibuka dengan pertunjukan megah dari Unit Aktivitas Karawitan dan Tari (UNITANTRI) sebagai persembahan mahakarya dan ungkapan selamat datang kepada seluruh kontingen PEKSIMINAS XIV. Pementasan mereka berhasil mengundang decak kagum dan riuh tepuk tangan meriah dari para tamu undangan dan pendamping peserta.

Dalam sambutannya Prof. Dr. Abdul Hakim MS.i  selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UB berharap apabila ilmu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa harus saling bersinergi dengan kemampuan hard-skill dan soft-skill yang dimilikinya, terutama dengan mengedepankan nilai-nilai kultur, pelestarian budaya, serta kemajemukan sosial masyarakat. Hal ini searah dengan kebijakan Kampus Merdeka yang digagas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi bahwa perguruan tinggi berkewajiban mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul dalam bidang akademik namun juga menjadi individu kreatif, inovatif, berdaya saing dan berkarakter. “Pengembangan soft-skill merupakan salah satu bagian dari kompetensi individu, dimana kreativitas mahasiswa baik dalam proses pembelajaran, etika dan estetika maupun minat bakat,” ungkapnya.

Rektor UB, Prof. Widodo Ssi, Msi, PhD, Med.Sc mengungkapkan kesenian telah menjadi bagian penting dalam pembentukan peradaban manusia melalui sains dan teknologi. Seni dan sains serta perkembangan teknologi tidaklah bisa dipisahkan, dimana ketiganya berkembang secara beriringan, kesenian akan mengarahkan perkembangan sains dan teknologi secara humanis, memberikan harmoni dengan alam serta selaras bersama budaya masyarakat. “Penguatan kesenian menjadi salah satu pilar utama dalam menggapai langkah kemajuan pendidikan universitas. Dimana hal tersebut hadir sebagai bentuk ungkapan rasional dan eksplorasi ruang kehidupan sosial yang mampu bermuara pada problem solving,” tambahnya.

Seluruh mahasiswa yang berpartisipasi akan bersaing dalam 15 tangkai lomba, dengan rinciannya sebagai berikut : Baca Puisi (putra) 29 peserta (putri) 30 peserta, Desain Poster 29 peserta, Fotografi (hitam putih) 25 peserta (warna) 28 peserta, Komik Strip 24 peserta, Seni Lukis 26 peserta, Vokal Dangdut (putra) 25 peserta (putri) 25 peserta, Keroncong (putra) 16 peserta (putri) 19 peserta, Pop (putra) 29 peserta (putri) 31 peserta, Seriosa (putra) 20 peserta (putri) 18 peserta, Monolog 28 peserta, Penulisan Cerpen 30 peserta, Penulisan Lakon 25 peserta, Penulisan Puisi 27 peserta, Tari 123 peserta yang terbagi dalam 25 tim, Vokal Grup 231 peserta dari 20 tim.

Sedangkan untuk rincian provinsi peserta terbanyak adalah : Provinsi Jawa Tengah dengan 39 peserta (12 perguruan tinggi), Jawa Timur dengan 39 peserta (9 perguruan tinggi), Kalimantan Barat dengan 39 peserta (2 perguruan tinggi), Bali dengan 38 peserta (8 perguruan tinggi), Sulawesi Selatan dengan 38 peserta (6 perguruan tinggi), DKI Jakarta dengan 37 peserta (9 perguruan tinggi), Jawa Barat dengan 36 peserta (7 perguruan tinggi), Provinsi Aceh dengan 36 peserta (4 perguruan tinggi, serta Sumatra Utara 36 peserta (5 perguruan tinggi). [humas]

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/838-peserta-perguruan-tinggi-se-indonesia-semarakkan-peksiminas-xiv-2022/

Tim Pengmas Farmasi UB Beri Edukasi Bahan Tambahan Pangan

Loading

Tim Dosen Departemen Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengadakan “Penyuluhan Bahan Tambahan Makanan Pengawet dan Pewarna dalam Makanan pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kecamatan Singosari”, pertengahan September (10-17/09/2022) di tiga lokasi SMP antara lain, SMPN 1, SMPN 2 Singosari dan SMP Islam Bani Hasyim, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Kelompok pengabdian ini diketuai oleh apt. Bachtiar Rifai Pratita Ihsan, S. Farm., M. Farm, dengan anggota kelompok 4 dosen yaitu Dr. apt. Valentina Yurina, M.Si., Dr. Anggita Rosiana Putri, S.Si., apt. Oktavia Eka Puspita, M.Sc. dan 4 mahasiswa.Program Studi Sarjana Farmasi FKUB yaitu Kevin Awidarta, M. Bachrul Ulum, Varna Amalia Nabilah dan Intan Khaerunisa.

Kegiatan pertama dilaksanakan pada Sabtu (10/09/2022) di SMPN 1 Singosari, dengan didampingi oleh Humas SMPN 1 Singosari, Ari Susilo, S.Pd serta wali kelas dan diikuti oleh siswa kelas 8. Sebelum pemaparan terkait bahan tambahan makanan dimulai, siswa diminta untuk mengisi pretest untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terkait bahan tambahan makanan. Setelah kegiatan edukasi, dilakukan post-test untuk mengukur ketersampaian materi yang didapat siswa. Materi Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang disampaikan meliputi pengertian BTM, perhitungan Acceptable Daily Intake (ADI), contoh BTM yang diperbolehkan dan dilarang. Tim penyuluh memperkenalkan contoh BTM pewarna dan pengawet yang dilarang penggunaannya yaitu Rhodamin B (pewarna) dan Formalin (pengawet).
Kegiatan penyuluhan dilanjutkan di SMPN 2 Singosari, Jumat (16/09/2022). Kegiatan ini juga didampingi oleh Kepala Sekolah, yakni Bapak Bambang Dwi Yudo L, S.Pd, dan Ibu Kristanti selaku Waka Kurikulum dan Bapak/Ibu guru SMPN 2 Singosari. “Kegiatan pengabdian masyarakat Departemen Farmasi FKUB ini mendapat apresiasi tinggi dari para siswa dan guru selain menambah wawasan juga memacu kreatifitas siswa dalam lomba edukasi video” kata Kristanti.
Kegiatan pengabdian masyarakat terakhir dilakukan di SMP Islam Bani Hasyim, Sabtu (17/09/2022) didampingi oleh Bapak Abdul Rozaq, M.Pd selaku kepala sekolah beserta Bapak/Ibu guru wali kelas. Para peserta antusias dalam mengikuti penyuluhan yang diselingi tanya jawab mengenai aplikasi bahan tambahan makanan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain kegiatan edukasi terkait bahan tambahan makanan, dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan lomba video antar sekolah. Tema lomba video siswa adalah terkait edukasi bahan tambahan makanan kepada teman, keluarga, maupun orang-orang di sekitarnya dengan total peserta lomba sebanyak 8 kelompok. Penyerahan hadiah lomba video dilakukan pada Selasa (04/10/2022) dengan pemenang juara 1 adalah siswa dari SMP Islam Bani Hasyim dengan ketua kelompok atas nama Zaskia Ailsa Rahma, juara 2 adalah siswa SMPN 2 Singosari dari tim Cahaya Aura Sholawatifah, dan juara 3 diberikan kepada tim Marfuatul Kholifa dari SMPN 2 Singosari.
Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/tim-pengmas-farmasi-ub-beri-edukasi-bahan-tambahan-pangan/

Jemput Bola, PS PDS Ilmu Kesehatan Mata Lakukan Skrinning Mata bagi 70 Anak Down Syndrome

Loading

Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ( PS PDS IK Mata – FKUB) jemput bola dengan melaksanakan pengabdian masyarakat melalui kegiatan yang kali ini dikemas dalam rangkaian  “Skrinning Mata Bagi Anak Down Syndrome” dan dilaksanakan pada Sabtu, (1/10/22) di Lantai 2 Poli Mata , Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Dr. dr. Nanda Wahyu Anandita, Sp.M (K) saat diwawancarai oleh Humas FKUB menyampaikan bahwa , saat ini kami sedang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat (penmas)  yang dikemas dalam rangkaian kegiatan Wolrd Sight Day 2022 dengan tema “ raises awareness of eye health”,  dimana anak yang sehat memiliki mata yang sehat.

Selanjutnya dosen FKUB yang akrab disapa dr. Nanda ini menambahkan, jadi prinsipnya kami mengamati jika anak-anak yang tidak berkebutuhan khusus (normal)  saja tidak mengerti ketika ada masalah di mata, apalagi  anak-anak yang dengan kebutuhan khusus, sangat dimungkinkan adanya kesulitan untuk mengutarakan adanya gangguan pada matanya, tuturnya.

Sehingga sesuai dengan tema kali ini , kami  berupaya untuk jemput bola dengan kita undang dan melakukan skrinning mata bagi  anak-anak yang berkebutuhan khusus (down Syndrome) bagi sebanyak 70 anak down syndrome yang memiliki kelainan genetic, yang kemungkinan diorgan lainnya salah satunya mata.

Lebih lanjut saat ditanya apakah ada temuan atau deteksi adanya gangguan mata pada anak down syndrome pada skrinning kali ini,  ternyata  telah ditemukan 1 anak down syndrome yang memiliki gejala katarak pada matanya dan banyak sekali anak down syndrome  yang membutuhkan kaca mata.

Dimana ada teori yang menyatakan bahwa down syndrome itu erat sekali kaitannya dengan kaca mata,  selama ini mereka juga bersekolah  dan karena mereka kesulitan untuk berkomunikasi dalam menyampaikan adanya gangguan pada matanya, maka secara tidak langsung aktivitas dalam sekolahnya pun  juga ikut terganggu, dan ini tadi meskipun dikoreksi dengan kaca mata belum bisa maksimal tapi diharapkan lebih baik dari pada tidak memakai kaca mata, imbuhnya.

Dalam kegiatan penmas ini tidak hanya dilakukan oleh prodi mata, namun kami melakukan interprofesional dengan melibatkan  bagian PS PDS Ilmu Kesehatan Anak untuk m mengukur antroprometri dan juga  mahasiwa S1, Dokter Muda (koas), PPDS/Residen Mata dan IKA.

Diharapkan kedepannya  orang tua tidak takut lagi untuk memeriksakan kesehatan anaknya, dan saya berpesan, sebaiknya meskipun tidak ada keluhan tapi rutin untuk diperiksakan jangan menunggu keluhan dulu kemudian awareness dari orang –orang disekitarnya, terutama orang tua dan guru disekolah bahkan keluarga dekatnya dirumah, dimana acara ini diharapkan juga mampu mengedukasi dalam mengenali adanya gangguan kesehatan mata pada anak down syndrome.

Bagi orang tua yang anaknya terdeteksi mata katarak akan kami berikan pendampingan dan edukasi, namun apabila orang tuanya tidak mampu maka kami akan membantu mencarikan sponsor untuk bisa dilakukan operasi  mata bagi anak down syndrome yang bersangkutan, harapnya.

Pada kesempatan yang sama salah seorang Ibu dari anak dengan down syndrome yang bernama Javas, yakni Ibu  Ari Cahyo saat diwawancara mengaku sangat senang dengan kegiatan skrinning  mata bagi anak-anak down syndrome seperti  anaknya. Sehingga dengan pemeriksaan dini seperti ini diharapkan nantinya anak anak ini tumbuh dengan mata yang sehat, semoga kegiatan ini juga rutin dilaksanakan kedepannya, harap ibu 3 anak ini.

Ditambahkan oleh Ibu Ari, Anak saya ini tergolong sangat aktif, saat ini sedang duduk dikelas 5 pada salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) selain itu Javas juga ikut modeling class, dan Alhamdulillah meskipun anak saya memiliki kekurangan pada tumbuh kembangnya namu anak saya berhasil menjadi juara pada beberapa lomba model dan foto model, ungkapnya.  (Anank- Humas FKUB)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/jemput-bola-ps-pds-ilmu-kesehatan-mata-lakukan-skrinning-mata-bagi-70-anak-down-syndrome/

Departemen Keilmuan Ilmu Kedokteran Emergensi Bekerjasama dengan UPT PMK Kota Malang, Selenggarakan Penmas Pelatihan Mitigasi (Simulasi Kebakaran) dalam Gedung di FKUB

Loading

Kota Malang yang merupakan salah satu kota yang selalu berkembang di Jawa Timur tentunya sangat berpotensi terhadap bencana (baik faktor alam, kelalaian ataupun faktor yang lain), hal tersebut dapat dilihat seiring dengan perkembangan dan bertambahnya populasi penduduk dari luar kota dan kemajuan teknologi,  dimana tingkat pemenuhan akan kebutuhan hidup dan lapangan kerja di masyarakat terus meningkat. Termasuk pembangunan fasilitas –fasilitas penunjang mulai dari gedung –gedung perkantoran, tempat –tempat pendidikan, pusat perbelanjaan, dan sarana prasarana publik lainnya yang saat ini mulai memperluas kapasitasnya dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat.

Universitas Brawijaya sebagai salah satu fasilitas publik dalam memenuhi kebutuhan pendidikan mau tidak mau juga akan beradaptasi, tidak hanya dari segi sumber daya manusia dan jumlah mahasiswanya, tetapi juga temasuk perluasan gedung sebagai salah satu sarana prasarana pendidikan bagi para mahasiswa. Dan FKUB sebagai bagian dari Universitas Brawijaya juga merupakan salah satu fakultas favorit dengan jumlah program studi dan mahasiswa terbanyak diantara fakultas lain yang ada di Universitas Brawijaya, dan memiliki beberapa gedung-gedung bertingkat yang dipergunakan sebagai tempat perkuliahan, bekerja dan ruang – ruang pertemuan bagi seluruh sivitas akademika di FKUB.

Namun jika dilihat secara jeli tentunya masih banyak sekali hal yang perlu dievaluasi dan disiapkan khususnya didalam gedung di area FKUB, utamanya dalam perencanaan evakuasi dan perlengkapan yang memadai dan sesuai apabila terjadi bencana, khususnya kebakaran. Standarisasi keamanan, kesiapan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), ketersediaan hydrant, dan prosedur evakuasi dalam sebuah gedung bertingkat sangat dibutuhkan.

Oleh karena itu dalam rangka mempersiapkan hal tersebut, Departemen Keilmuan Ilmu Kedokteran Emergensi FKUB/RSSA bekerjasama dengan UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang melaksanakan serangkaian kegiatan  pengabdian masyarakat dengan tema “Pelatihan Mitigasi Bencana Kebakaran dalam Gedung Bertingkat di FKUB” dengan peserta adalah Sivitas Akademika FKUB yang dilaksanakan pada Sabtu, (17/9/22) di Mako UPT PMK Kota Malang, Jl. Bingkil Kota Malang.

Ketua pelaksana dr. Taufiq Abdullah, Sp.EM dalam laporannya menyampaikan bahwa, dalam kegiatan ini para peserta yang kami libatkan adalah para tenaga pendidik dan karyawan FKUB yang Sebagian bertugas di gedung utama FKUB yang berjumlah 11 lantai. Dalam kegiatan ini peserta akan mendapatkan materi edukasi tentang bahaya dan pengaruhnya bagi tubuh akibat kebakaran, kemudian dilanjutkan simulasi pemadaman kebakaran dengan menggunakan APAR, termasuk belajar tentang penanganan awal apabila terkena luka bakar, tuturnya.

Ditambahkan lagi oleh dr. Taufiq memang kegiatan ini seharusnya rutin dilakukan paling tidak minimal satu tahun sekali. Karena minimnya pengetahuan dan tidak adanya simulasi tentang kebakaran ini akan membuat ketidaksiapan dari para staf FKUB apabila bencana kebakaran tersebut terjadi, ungkap dosen yang juga alumni FKUB ini.

Kami berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kami dan kerjasama dengan pihak UPT PMK Kota Malang dapat terus berlanjut kedepannya, karena ada keterkaitan antara program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh FKUB dengan program kepedulian masyarakat yang dicanangkan oleh pihak UPT PMK Kota Malang dalam hal terkait mitigasi Bencana. Secara umum, mitigasi terhadap potensi bencana kebakaran di lingkungan sekitar FKUB dan keselamatan kesehatan kerja memang harus diperhatikan bagi seluruh civitas akademik FKUB. Untuk mendukung hal tersebut, maka dibutuhkan prosedur tetap jika terjadi kebakaran di salah satu gedung FKUB, imbuhnya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kepala UPT PMK Kota Malang, Bapak M. Teguh Wibowo, SH dalam sambutannya menyampaikan, selamat datang di Mako UPT PMK Kota Malang, perlu kami sampaikan bahwa jumlah kebakaran di malang cukup tinggi, kami di PMK Kota Malang yang bertugas ada sekitar 30 personel dan kebetulan kami sedikit kelelahan karena baru tadi pagi kami selesai bertugas di lokasi  kebakaran yang terjadi disalah satu pabrik di daerah Pandanlandung, terangnya.

Namun kami sangat menyambut baik adanya kerjasama dalam hal pemberian wawasan kepada masyarakat tentang bahaya dan prosedur evakuasi dalam sebuah musibah kebakaran. Semoga dengan adanya kegiatan ini kita sama-sama terus dapat terus belajar dan menambah wawasan utamanya dalam kebencanaan dan mempersiapkan diri untuk terjun langsung dalam penanganan kebakaran diwilayah kerja saudara, ungkap Ka. UPT PMK Kota Malang ini. (An4nk – Humas FKUB)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/departemen-keilmuan-ilmu-kedokteran-emergensi-bekerjasama-dengan-upt-pmk-kota-malang-selenggarakan-penmas-pelatihan-mitigasi-simulasi-kebakaran-dalam-gedung-di-fkub/

Lulusan Dokter Termuda ini Ingin Mengabdi di Daerah 3T

Loading

Lulusan termuda dari Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) ingin mengabdi di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Calista Felicia Ghaydaqila, menyandang gelar sarjana kedokteran pada umur 18 tahun dengan IPK 3.64.

Calista mengatakan cita-citanya kedepan setelah lulus Koas dan jadi dokter umum ingin mengabdi di daerah perbatasan karena menurutnya jumlah tenaga kesehatan di daerah tersebut masih terbilang sedikit dan tidak merata.

“Mayoritas dokter banyak yang berada di Pulau Jawa atau daerah asalnya. Saya ingin sekali mengabdi di perbatasan dan menolong warga,”katanya.

Anak ke 3 dari empat bersaudara tersebut berharap keinginannya mengabdi di perbatasan disetujui oleh kedua orang tuanya.

Calista mengatakan nanti kalau sudah lulus dia ingin mengambil spesialis anak karena suatu saat dia akan menjadi seorang ibu.

Sementara, ditanya mengenai bagaimana dia belajar, Calista sendiri mengaku bukan tipe mahasiswa yang memaksakan diri. Baginya kunci agar yang didapatnya bisa maksimal dia akan belajar di waktu yang menurutnya efektif.

“Jadi saya bukan tipe yang memaksakan diri untuk belajar. Saya hanya memanfaatkan waktu yang efektif untuk belajar. Misalkan saya belajar di pukul 03.00 dan kalau sudah lelah tidak akan saya lanjutkan. Kalau saya paksakan malah hanya lewat-lewat saja apa yang saya pelajari,”katanya

Calista memulai jenjang pendidikan pada usia 4 tahun di Sekolah Dasar. Lulus dari SD, Calista masuk ke program akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan dan di SMAN 2 Tangerang Selatan. Dari sekolah tersebut, Calista mampu menyelesaikan pendidikan selama dua tahun dan masuk jurusan kedokteran pada jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di usia 14 tahun.

Calista bersama 1023 lulusan lainnya menjalani prosesi wisuda di Gedung Samantha Krida UB, Sabtu (17/9/2022).

Dalam wisuda Periode I Tahun Akademik 2022/2023, berikut nama-nama wisudawan terbaik UB: untuk program sarajana: Syifa Mariyana Ulfa, S.Psi (FISIP), Yorica Amanda Rizki, S.Sos (FISIP), Sabila Nur Azkiyah, S.H. (FH), Rinny Apriliany Zakaria, S.E. (FEB), Lazuardi Hadinata, S.AP. (FIA), Annisa Nindita, S.Pn (FIA), Helena Merdekaria Bhiju Paru, S.P. (FP), Aurelia Aprilianty, S.Pt (Fapet), Nia Valen Manggar Rosalina, S.Pi (FPIK), Ihza Aulia Rahman, S.T. (FT), Brenda Kristi, S.Ked (FK), Ika Shofiatul Mahmudah, S.Stat (FMIPA), Annisa Romadhona Rahmawati, S.T. (FTP), Kristen Aprilia, S.S. (FIB), Puspita Nurul Aisyah, S.KH. (FKH), drg. Claudia Felicia Wihardja (FKG), Abdurrahman Faiz, S.Kom (FILKOM), Dikianur Alvianto, M.T. (Program Magister), Dr. Renny Indrawati (Program Doktor), Alma Saquille Rashada, A.Md. (Program Diploma), dan Safinatun Najah, S.Gz. (FIKES).(OKY/Humas Ub)

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/lulusan-dokter-termuda-ini-ingin-mengabdi-di-daerah-3t/

Dapatkan Hibah Dana dari ADB, Tim Riset FKUB Sinergikan Triple Helix Guna Cegah dan Tekan Angka Stunting di Kabupaten Tulungagung

Loading

Sampai saat ini Stunting masih menjadi isu nasional dan menjadi program kerja Pemerintah Republik Indonesia yang dituangkan dalam RPJMN. Tingginya angka prevalensi stunting nasional pada tahun 2018 sebesar 30,7 % dan target penurunan stunting pada tahun 2024 secara nasional adalah 14 %.

Oleh sebab itu, melalui pembiayaan dana Asian Development Bank (ADB) Tim Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Politeknik Kesehatan Malang, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan BKPK Kemenkes  turut mengembangkan penelitian untuk terus melalukan upaya perbaikan dan menekan tingginya angka Stunting yang kerap menjadi permasalahan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Dalam laporan yang disampaikan dihadapan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung, yang dilaksanakan pada Selasa (13/9/22) di Victoria Ballroom, Crown Victoria Hotel, Tulungagung, Dr. Diajeng Setya wardani, M. Kes selaku Ketua Tim Peneliti  mewakili tim peneliti menyampaikan bahwa penelitian yang dilakukan ini adalah menilai bagaimanakah peran sinergisitas unsur triple-helix (stakeholder, akademisi dan komunitas) dalam pencegahan dan penurunan stunting di Kab Tulungagung yang saat ini Kab Tulungagung menduduki angka prevalensi terendah di seluruh Kabupaten di Jawa Timur, ungkap dosen yang kini menjabat sebagai Sekretaris Departemen Kebidanan FKUB ini.

Ditambahkan oleh Bu Diajeng “Penelitian kami dilaksanakan di dua tempat yakni Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Tulungagung. Penelitian juga memotret hal peran unsur triple-helix dalam pencegahan stunting di dua kabupaten yang memiliki karakteristik berbeda ini. Adapun pelaksanaan penelitian kami, yaitu dimulai pada bulan Mei – September 2022, dan Alhamdulillah hari ini kami sudah sampai di akhir serangkaian kegiatan penelitian kami yaitu dalam acara  Diseminasi Hasil Penelitian ini”.

“Kami sampaikan kepada Bapak Ibu, dalam penelitian ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bappeda – Pemkab Tulungagung yang telah banyak membantu kami dan menfasilitasi kami untuk bisa bertemu dengan rekan – rekan dari OPD (Dinkes, DPMD, Dinas KB dan PPA serta dinas yang lain), organisasi profesi, Ormas , anggota tim pengerak PKK, serta memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan pembagian kuesioner kepada 75 Ibu-ibu dengan  balita stunting maupun non stunting di wilayah 5 desa di wilayah kecamatan Pagerwojo, Gondang, Sumbergempol, Kauman dan Bandung tegasnya”

Pada kesempatan yang sama pula, hadir Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kabupaten tulungagung Ny. Siyuk Rihayati Maryoto Birowo yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tim peneliti yang telah memilih Kabupaten Tulungagung sebagai lokasi penelitian. Semoga hasil penelitian ini akan memberikan manfaat dan motivasi bagi kami untuk terus memperkuat lintas sektor dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting dan dapat melanjutkan Kerjasama kedepan dengan FKUB dalam pencegahan dan pennurunan stunting di Kab Tulungagung.

Berdasarkan data survey status gizi di Indonesia oleh kementerian kesehatan RI pada tahun 2021 prevalensi stunting nasional sebesar 24, 4% yang masih jauh dari target ditahun 2024 yaitu sebesar 14 %. Pemkab Tulungagung menargetkan prevalensi stunting pada akhir periode RPJMD ditahun 2023 sebesar 4,97% dan capaian angka prevalensi stunting cenderung menurun yakni 5,51 % pada tahun 2021 menjadi 4,52% ditahun 2022. Untuk itu peran Tim Pengerak PKK sangat penting sebagai lini terdepan di tengah masyarakat, ungkap Ibu Bupati yang juga lulusan Poltekes Malang ini.

Istri orang nomer 1 di Tulungagung ini menambahkan, Kami memulai untuk pencegahan stunting dengan melakukan secara terpadu, dengan melibatkan lintas sektoral, termasuk kader – kader PKK terbaik yang dimulai dari desa, kacamatan, kabupaten serta unsur  lain seperti ormas, akademisi, organisasi Profesi , dunia usaha / industry dan media massa. Sehingga kami menyatakan siap berkomitmen dan mendukung terus secara penuh upaya pemerintah   dalam mempercepat penurunan stunting di Indonesia, khususnya di kabupaten Tulungagung.

Dalam kegiatan ini juga disampaikan Policy Brief dari Ketua Tim Peneliti kepada Ketua TP PKK Tulungagung dan disampaikan beberapa materi Diseminasi hasil penelitian. (An4nk – Humas FKUB)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/dapatkan-hibah-dana-dari-adb-tim-riset-fkub-sinergikan-triple-helix-guna-cegah-dan-tekan-angka-stunting-di-kabupaten-tulungagung/

FKUB Berikan Penyuluhan dan Bantuan Perlengkapan Penunjang, Sebagai Upaya Revitalisasi UKS dan Pencegahan DBD pada SMP di Kota Wisata Batu

Loading

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya kembali melaksanakan serangkaian kegiatan pengabdaian masyarakat (Penmas) yang dikemas dalam serangkaian acara Penyuluhan berupa pemberian materi Bantuan Perlengkapan Penunjang, UKS dan Workshop Pembuatan Insketisida sebagai upaya Revitalisasi Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pencegahan DBD pada 5 Sekolah Menengah Pertama Negeri  (SMP N 1, 2, 3, 4, 6 ) di Kota Wisata Batu pada Rabu (7/9/22).

Dalam laporannya, Ketua Panitia dr. Aulia Rahmi Pawestri, Ph.D. mengatakan, bahwa Pandemi  covid -19   memiliki dampak  yang cukup  menyebabkan perubahan pada berbagai aspek, mulai dari bidang kesehatan hingga sektor pendidikan, tuturnya

Dengan adanya penurunan jumlah kasus covid dalam satu tahun terakhir, kegiatan tatap muka terutama pada pendidikan/ sekolah yang semula dilaksanakan secara online / daring, kini dapat kembali diselenggarakan secara blended learning atau luring.

Namun kira-kira apakah ada kesiapan khusus baik itu dari pihak pengelola sekolah, guru dan siswa dalam menyongsong pembelajaran secara blended learning atau luring? Keberadan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) memiliki peranan besar dan menjadi salah satu persyaratan utama bagi beberapa sekolah untuk dapat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajarm (KBM) secara luring. Meski semua sekolah telah memiliki UKS, sayangnya beberapa aspek masih kurang begitu terfasilitasi, baik dalam hal pengelola, pengetahuan, skill dasar, dan infrastruktur UKS, imbuhnya.

Lebih lanjut dr. Aulia menyampaikan, kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat pada tahun sebelumnya, berupa penyerahan bantuan fasilitas tempat cuci tangan sebagai bagian upaya dalam mencegah penyebaran covid-19. Tahun ini, kami berkesempatan hadir kembali secara luring ke SMP di Kota Batu untuk menyampaikan penyuluhan tentang UKS. Di masa depan, FKUB akan terus bekerjasama dengan melakukan pendampingan dan pelatihan skill bagi para pengelola UKS, baik guru maupun siswa pada sekolah-sekolah yang bersangkutan.

Pandemi covid juga memiliki dampak tidak langsung yang besar bagi program pemberantasan penyakit infeksi yang lain, termasuk penyakit yang ditularkan oleh nyamuk (mosquito–borne diseases), seperti demam berdarah dengue (DBD). Namun, pengendalian nyamuk dengan penggunaan insektisida kimiawi yang kurang tepat telah menyebabkan peningkatan resistensi insektisida pada nyamuk. Dalam program penmas sebelumnya, tim FKUB telah memberikan pengetahuan dasar mengenai gejala dan pencegahan DBD pada era new normal. Sebagai upaya tindak lanjut dan bentuk integrasi penelitian, pada pengmas kali ini, akan diberikan materi mengebai pembuatan insektisida dari bahan alam yang mudah dipraktekkan oleh masyarakat dan ramah lingkungan.

Sasaran utama kegiatan ini adalah guru SMP, terutama pengelola UKS, di Kota Batu. Dengan peningkatan pengetahuan dan informasi yang berdasarkan bukti (evidence-based), diharapkan para pengelola UKS dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar UKS dan pembuatan insektisida alami. Dengan demikian, diharapkan kegiatan ini DAPAT berperan pada kelancaran pembelajaran secara luring dan memberikan kontribusi yang nyata pada masyarakat. (an4nk – Humas FKUB)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/fkub-berikan-penyuluhan-dan-bantuan-perlengkapan-penunjang-sebagai-upaya-revitalisasi-uks-dan-pencegahan-dbd-pada-smp-di-kota-wisata-batu/

UB Juara Umum PEKSIMIDA 2022

Loading

Gelaran Pekan Seni Mahasiswa Daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2022 telah selesai. Penutupan kompetisi minat dan bakat ini dilaksanakan secara hybrid pada Sabtu (3/9/2022) bertempat di Gedung Rektorat, Universitas Brawijaya dan melalui video conference.

Penutupan kali ini sekaligus mengumumkan pemenang dari tiap cabang lomba yang di selenggarakan di beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Universitas Wiraraja Madura, Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Surabaya.

Dari kompetisi ini, Universitas Brawijaya menduduki predikat sebagai Juara Umum dengan perolehan 5 emas dan 2 perunggu. Di susul Universitas Negeri Surabaya dengan 4 emas, 3 perak dan 3 perunggu, serta Universitas Negeri Malang dengan 2 emas, 5 perak, 2 perunggu.

Ketua Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia wilayah Jawa Timur (BPSMI), Prof. Abdul Hakim, M.Si, berharap pada pengurus BPSMI di tiap kampus dan pimpinan perguruan tinggi untuk siap membina para juara dengan total. “Karena para juara satu ini kelak akan mewakili BPSMI Jawa Timur di ajang PEKSIMINAS, yang akan dilaksanakan pada 25-28 Oktober 2022 di Universitas Brawijaya”, jelasnya.

“Saya juga berharap pada para pelatih dan Pembina untuk turun langsung membina mahasiswa yang menjadi juara pertama dalam 15 tangkai lomba yang akan dilombakan di PEKSIMINAS”, ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UB ini.

Kegiatan PEKSIMIDA Jawa Timur tahun 2022 diikuti oleh 627 mahasiswa dari 33 perguruan tinggi, dengan 15 tangkai lomba. (VQ)

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/en/ub-juara-umum-peksimida-2022/

FKUB MENGAJAR 2022

Loading

Sabtu (27/8/22), Kementerian Sosial Masyarakat (Sosma) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya  (BEM FKUB) melakukan serangkaian acara “FKUB Mengajar” yang dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Diponegoro, Jl. Mayjen Sungkono, Kelurahan Buring Kecamatan Kedungkandang – Kota Malang.

dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan – Fakultas Kedokteran Universitas Brawiijaya (FKUB) dalam wawancaranya menyampaikan, kegiatan “FKUB Mengajar” ini merupakan kegiatan rutin dari adik-adik BEM FKUB dimana didalamnya ada Program Kerja dari Kementerian Sosial Kemasyarakatan (Sosma) yang salah satu prokernya adalah meniginisiasi kebutuhan untuk bisa mengaplikasikan ilmu Kesehatan dan Kedokteran yang bisa diterjunkan langsung ke sosial masyarakat.

 

Terkait untuk adik –adik mahasiswa, ini merupakan suatu aktivitas  yang positif, dikarenakan di era sekarang ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI,  Pak Nadim Makarim juga mengisyaratkan kegiatan Merdeka Belajar, artinya mahasiswa itu tidak hanya dipenuhi keilmuannya dari bangku kuliah saja, tetapi mereka juga harus bisa mempraktekkan apa-apa yang sdh di dapatkan didunia kuliah, namun juga dapat langsung terjun ke masyarakat, terangnya.

Ditambahkan oleh Dosen yang juga alumni FKUB ini bahwa, FKUB Mengajar sesi 2 ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan sebanyak 4 kali (sesi) ditahun ini. Harapan kami kegiatan ini akan lebih optimal dan aplikatif terhadap anak –anak yang tentunya akan terus kami lakukan pendampingan dalam pelaksanaannya. Dimana setiap perlakuan atau fokus dari anak kelas 1 sampai dengan kelas 6 akan sangat berbeda.

Pada kesempatan yang sama Kepala Sekolah MI Diponegoro Mulyono, Spd. Menyampaikan jumlah keseluruhan siswa siswa kami sebanyak 368 anak , tentunya setelah kami melihat proposal dari temen-temen mahasiswa FKUB, ada 2 hal yang kami rasa bisa bermanfaat bagi anak –anak didik kami, terutama tentang pembinaan kesehatan dan mengubah karakter mereka untuk mulai melaksanakan pola hidup sehat dan menyadari tentang arti penting kesehatan.

Selain itu, tentang pengelolaan limbah plastik, sehingga anak-anak bisa menjaga dan menghargai lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, serta bisa membuat barang yang tidak berguna menjadi berguna. Dan kami sangat berterima kasih semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan dan berkesinambungan kedepannya.

Kami sebagai pendidik , menyadari akan keterbatasan kami terutama dalam hal kesehatan , untk kesehatan yang lebih spesisifik adalah dari FKUB, sehingga kami berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara optimal. Ini betul betul aplikatif terhadap anak –anak dan masyarakat sekitar, apalagi lingkungan ini kurang bersih karena adanya keterbatasan fasilitas. Harapnya. (An4nk- Humas FKUB)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/fkub-mengajar-2022/

FKUB Raih 11 Penghargaan UB Giraffe Award 2022 Dalam Peringatan HUT Ke-77 Republik Indonesia

Loading

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya turut berpartisipasi dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77, pada Rabu (17/08/2022). Dengan mengusung tema Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat,  seluruh jajaran pimpinan tingkat Universitas dan Fakultas hadir secara luring di gedung Rektorat lantai 1. Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc, mempimpin langsung acara yang juga diikuti oleh para dosen, tenaga kependidikan, dan perwakilan mahasiswa melalui kanal YouTube.

Dalam kesempatan ini, Rektor Universitas Brawijaya membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Melalui sambutannya, Mendikbudristek mengajak para pendidik,  tenaga  kependidikan,  dan  peserta  didik  di  seluruh  tanah  air menggalang  kolaborasi  global  untuk bergotong royong memulihkan dan membangkitkan sistem Pendidikan.

“Kita  juga  telah  meyakinkan  dunia  bahwa  generasi  muda  Indonesia  sudah  terlatih dengan  dunia  kerja  dan  kehidupan  bermasyarakat,  yang  bekalnya  diperoleh  sejak  di bangku  kuliah  melalui  berbagai  program  belajar  di  luar  kampus  yang  terhimpun dalam Kampus Merdeka,” kata Rektor membacakan sambutan menteri.

Acara selanjutnya adalah pengumuman UB GIRAFFE Award 2022, Tenaga Pendidik dan Kependidikan Berprestasi UB tahun 2022, serta pemberian Satya Lancana yang dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Internasionalisasi Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, M.S. Penghargaan UB GIRAFFE yang merupakan kependekan dari Governance, Innovation, Reputation, Alumni, Faculty, Fund, and Efficiency adalah penghargaan yang dinilai berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditentukan oleh Kemdikbudristek.

Pada ajang UB GIRAFFE Award 2022, Fakultas Kedokteran berhasil meraih 10 penghargaan dalam kategori yang berbeda. Keseluruhan penghargaan diterima langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran, Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med, Sp.A(K). Kesepuluh penghargaan tersebut adalah:

  • Juara 1 Lulusan langsung bekerja kurang dari 6 bulan,
  • Juara 2 Jumlah Dosen bekerja di luar kampus
  • Juara 3 Jumlah dosen yang memiliki sertifikasi dan kompetensi 
  • Juara 1 Jumlah praktisi mengajar di dalam kampus
  • Juara 1 Jumlah publikasi Terindeks Nasional
  • Juara 1 Jumlah Publikasi Terindeks Internasional
  • Juara 1 Jumlah Hak Kekayaan Intelektual
  • Juara 3 Jumlah Paten
  • Juara 1 Jumlah Prodi yang melaksanakan kerjasama dengan mitra PT QS100 by subject
  • Juara 3 Jumlah MK yang menggunakan case method dan team based project
  • Juara 3Efisiensi Penggunaan Anggaran 

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/fkub-raih-11-penghargaan-ub-giraffe-award-2022-dalam-peringatan-hut-ke-77-republik-indonesia/