SEKRETARIAT ALUMNI FKUB | Fakultas Kedokteran Brawijaya

Blog

Load Cell Alarm, Alat Bantu Rehabilitasi Tulang Karya Dosen FK

Loading

Foto Load Cell Alarm Yang Merupakan Alat Bantu Rehabilitasi Untuk Orang Yang Memiliki Cedera Pada Tulang Paha Dan Kaki

Dalam Pekan Raya Medika 2024 yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM,  Inovasi dari dosen UB dr. Domy Pradana Putra, Sp.OT meraih prestasi di produk inovasi salah satunya adalah Load Cell Alarm.

Load Cell Alarm yang merupakan alat bantu rehabilitasi untuk orang yang memiliki cedera pada tulang paha dan kaki. Inovasi ini menurutnya adalah inovasi yang berbentuk kaus kaki yang memiliki berbagai fitur yang bisa membantu rehabilitasi kaki dan merupakan pembaruan dari inovasi sebelumnya.

“Sebetulnya produk yang lain ada tapi bentuknya sepatu, menurut saya kurang nyaman dan fungsional. Karena tidak semua orang mau memakainya setiap waktu. Kita mengupgrade itu menggunakan kaus kaki. Disitu ada alarmnya dan semacam timbangan di bagian tumit dan juga ada pengontrolnya. Jadi kalau kita setting 20kg ketika dia melebihi itu dia bergetar dan berwarna, ” katanya.

Dengan fitur-fitur seperti timbangan untuk mengontrol tekanan pada kaki diharapkan penggunanya secara tidak langsung lebih stabil dan konstan sehingga rehabilitasi kaki semakin maksimal. Namun, akan ada pertambahan fitur sebagai jawaban dari masukan pasien untuk menambahkan sensor suara. Tidak hanya itu hasil laporannya akan dimasukkan ke dalam aplikasi.

Foto Poster VR Plate and Screw

Selain itu, dr. Domy Pradana Putra, Sp.OT bersama timnya mengembangkan alat-alat pembelajaran baru yaitu dengan memanfaatkan Virtual Reality (VR), inovasi ini dinamakan VR Plate and Screw. Model VR ini untuk mensimulasikan medan operasi yang ditujukan kepada mahasiswa atau residen. Hal ini memberikan manfaat agar residen dapat me recall dan belajar di operasi bedah dengan waktu yang lebih fleksibel.

“VR yang dulu awalnya dibuat game untuk pembentukan suatu medan operasi. Pada pendidikan bedah tulang kita memiliki residen (mahasiswa semester 1-10) disitu mereka harus melewati beberapa tahap mandiri operasi. Ilmiah kepada dokter, asisten baru langsung pendampingan. Itu membutuhkan tools tuh supaya mereka bisa me recall tidak perlu menunggu dokternya datang baru diskusi, ” katanya. (*/Humas UB).

Sumber: https://prasetya.ub.ac.id/load-cell-alarm-alat-bantu-rehabilitasi-tulang-karya-dosen-fk/

Dalam Rangka Dies Natalis FKUB Ke-51 Ikatan Alumni Komisariat FKUB Gelar Pengabdian Kepada Masyarakat di PPYD Al-Ikhlas Singosari

Loading

Dalam Rangka Memperingati Dies Natalis FKUB ke-51, Ikatan Alumni Komisariat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Bekerjasama Dengan Beberapa Program Studi di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menyelenggarakan

PENGABDIAN MASYARAKAT
“Penyuluhan Kesehatan Perkembangan Remaja & Pencegahan Bullying, Pelatihan Basic Life Support, dan Skreening Kesehatan di Pondok Pesantren Yatim Dhuafa Al-Ikhlas Singosari”

Sabtu, 26 Oktober 2024

Ikatan Alumni Komisariat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Gelar Pengabdian Masyarakat di SMAN 2 Jombang

Loading

Ikatan Alumni Komisariat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya telah menyelenggarakan
PENGABDIAN MASYARAKAT
“Penyuluhan Kesehatan, Skreening USG Payudara dan Pelatihan Basic Life Support”
Kerjasama Ikatan Alumni FKUB dengan PS PDS Ilmu Bedah, PS PDS Radiologi, PS PDS Anestesiologi dan Terapi Intensif, serta PS Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Oktober 2024 di SMAN 2 Jombang.

Mahasiswa Kedokteran Bawa Pulang Juara Umum Kompetisi RMO

Loading

Sebanyak lima mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya pada (7/9/2024) menduduki juara 1 dan 2 dalam berbagai bidang di Regional Medical Olimpiade (RMO) wilayah 4. Dengan memboyong juara 1 di 3 kategori dan membawa juara 2 di 2 kategori, mengukuhkan UB menjadi juara umum wilayah 4, sekaligus berhak untuk lanjut ke tahap olimpiade nasional.

“Di tahun ini UB juara umum. Beberapa kali penobatan juara umum di raih universitas lain. Allhamdullillah tahun ini bisa meraih juara umum,” kata Rizqi.

Membawa pulang gelar juara umum melalui proses yang cukup panjang. Dari tahap pertama yang dilakukan seleksi di UB pada bulan Mei yang akhirnya terpilih setidaknya 2 tim di setiap kategorinya untuk berjuang di RMO wilayah 4. Saat di RMO wilayah 4 pun setidaknya harus melewati 3 tahap seperti babak penyisihan, semifinal lalu babak final yang dilakukan seminggu.

Naura Salwa Raihana dari prodi pendidikan dokter mengatakan  tahun lalu dirinya tersingkir di babak penyisihan.  Bagi Naura jika tahun ini bisa meraih juara pertama merupakan hal yang tidak terpikirkan sebelumnya dan  sangat membahagiakan.

“Itu kayak magical moment aja, soalnya gak berekspektasi. Harapannya saat itu lolos penyisihan dulu aja, karena tahun lalu kita sempat ikut tim 2 tapi kita tuh bahkan gak lolos penyisihannya. Yaudah kayak come without expectation semakin lama semakin bisa dan happy banget” Jelas Naura.

Terkait tantangan dan hambatan, dalam prosesnya tidak terlepas dari hal tersebut. Mengingat proses yang panjang dan proses mempelajari materi yang mendalam juga. Menurut Farahiyah Sharfina Saputri yang membawa juara 2 dalam kategori Digestif mengatakan bahwa tantangan yang ditemuinya merupakan memahami materi yang banyak dengan waktu terbatas

“Sebenarnya kita lebih ke materinya kan banyak banget waktunya lumayan (terbatas). Jadi kayak dengan waktu yang singkat tapi gak bisa dibilang singkat juga pasti kayak ada naik turunnya gitu sih tantangannya,” kata Farah mengungkapkan.

Olimpiade yang diadakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (IMSKI) ini pada wilayah 4 dilaksanakan setidaknya 6 kategori lomba. Lomba yang diadakan di Surabaya dan diikuti oleh universitas dari Jawa Timur hingga Papua. (ROM/Humas UB).

Sumber: https://prasetya.ub.ac.id/mahasiswa-kedokteran-bawa-pulang-juara-umum-kompetisi-rmo/

Alumni FK UB Luncurkan MedCafe, Penuhi Kebutuhan Kuliner Civitas FK UB

Loading

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) meluncurkan MedCafe pada hari Senin (02/09/2024), sebuah kafe yang diinisiasi oleh Ikatan Alumni Komisariat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Acara peresmian ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Dr. dr. Aries Budianto, Sp.B, Subsp, BD(K) selaku Ketua Ikatan Alumni FK UB, serta Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med., Sp.A (K), Dekan FK UB, dan dr. Samsul Arifin, Sp.M, M.Biomed, Pengelola MedCafe.

Dr. dr. Aries Budianto menyampaikan, “MedCafe adalah wujud nyata dari dukungan alumni kepada Fakultas Kedokteran. Kami berharap kafe ini tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga dapat mendukung kegiatan fakultas dan memberikan manfaat bagi mahasiswa dan civitas FK UB. Semua hasil dari usaha ini akan kembali digunakan untuk kegiatan fakultas dan alumni.”

Dr. dr. Wisnu Barlianto menjelaskan latar belakang pendirian MedCafe, “Sebelumnya, kami hanya memiliki satu kantin di gedung yang sering kali membuat mahasiswa harus antre. Dengan adanya MedCafe, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa akan tempat makan dan berkumpul yang lebih nyaman. Selain itu, MedCafe juga menjadi solusi untuk memberikan fasilitas yang lebih baik bagi tenaga kependidikan di fakultas kami.”

Menurut dr. Samsul Arifin, MedCafe bertujuan untuk meningkatkan kualitas fasilitas di Fakultas Kedokteran, “Kami melihat adanya kebutuhan yang tinggi akan fasilitas makan di dalam fakultas. MedCafe dirancang untuk memenuhi kebutuhan ini dengan menyediakan tempat yang nyaman, menu-menu kekinian, dan ruang untuk belajar. Kami berharap MedCafe dapat menjadi bagian integral dari kehidupan akademik di fakultas ini.”

MedCafe menawarkan berbagai pilihan menu yang menggabungkan cita rasa lokal dan internasional. Menu utama termasuk nasi goreng Jawa, nasi goreng triple egg, spagheti bolognese, dan chicken parmigiana. Untuk sarapan, tersedia lontong sayur, sementara pilihan quick serve meliputi nasi kandar banjir ayam dan nasi telur dadar sambal ayam. Selain itu, MedCafe juga menyajikan berbagai snack seperti potato wedges dan handcut fries, serta minuman signature, kopi, teh, dan milkshake.

Dengan adanya MedCafe, diharapkan mahasiswa dan staf Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dapat menikmati fasilitas yang lebih baik dan mendukung kegiatan akademik mereka.

Sumber: https://kanal24.co.id/fk-ub-luncurkan-medcafe-penuhi-kebutuhan-kuliner-civitas/

dr. Gamal Albinsaid Bagi Pengalaman Raih Penghargaan HRH The Prince of Wales kepada Maba UB

Loading

Dr. Gamal Albinsaid merupakan seorang dokter yang telah meraih pengakuan global sebagai inovator dan wirausahawan sosial. Ia kembali mengabdi ke rumah sendiri, Universitas Brawijaya UB) dalam puncak rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) hari ketiga, Rabu (14/08/2024).

Materi luar biasa yang Ia bawa menciptakan suasana hall riuh dengan tepuk tangan para mahasiswa baru. Gamal memulai dengan perjalanan akademiknya di UB tanpa tes seleksi. Prestasinya telah menarik perhatian internasional, termasuk penghargaan dari Ratu Elizabeth dan modal investasi sebesar Rp 1 miliar dari Raja Charles. Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengundangnya untuk berbincang dalam acara informal, menandakan pengakuan global terhadap dedikasinya.

Gamal dikenal karena berbagai inisiatif sosial yang berdampak besar. Salah satunya adalah program “Malang Cerdas,” yang menyediakan pendidikan gratis untuk lebih dari 4000 mahasiswa di Malang Raya. Inisiatif lainnya ialah “Bisnis Klinik Asuransi Sampah” untuk membantu pasien yang membutuhkan biaya operasi besar sebagai bentuk memadukan kesehatan dan keberlanjutan lingkungan.

Dr. Gamal Albinsaid: Alumni UB Menjadi Pemuda Pertama di Dunia Raih Penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur Award dari Pangeran Charles, Kerajaan Inggris.

“Saya pernah kalah di Bali, sejak itu termotivasi ikut kompetisi-kompetisi ilmiah dan mendapat 12 penghargaan, lulus tanpa perlu mengerjakan skripsi, otomatis nilai A. Saya dan tim pernah gagal PIMNAS, tapi siapa sangka kemudian hari mendapatkan apresiasi penghargaan dari universitas top dunia bahkan Raja Inggris. Growth mindset nya adalah misal mencoba 15 peluang, saya hanya berhasil 1. Kalau coba 45 peluang, maka saya berhasil 3. Intinya keberhasilan itu sebenarnya perjalanan dari satu kegagalan ke kegagalan lain tanpa kehilangan semangat. Dan kalau dihina, ubahlah cacian dan hinaan itu menjadi motivasi. Sampai nanti kamu keliling dunia pakai kacamata, kenapa? karena masa depan terlalu cerah jadi silau,” cerita Gamal.

Ia juga menganut filosofi 1 persen menjadi lebih baik setiap hari dan percaya bahwa waktu adalah sahabat jika digunakan dengan bijak. Menggunakan 2-3 jam untuk mendalami skill pengetahuan.

“Walaupun terlihat sepele, tapi kalau dihitung 10 tahun ke depan akan lebih baik, dibanding kehilangan 10 ribu jam untuk scroll media sosial atau nongkrong. Tiny changes remarkable results, bahwa hasil akhir bukan hanya tentang proses untuk mencapainya, tapi sistem yang mengatur kebiasaan 5-10 tahun lalu,” katanya.

Gamal turut menekankan pentingnya kemampuan mengatur ketidaknyamanan supaya mendapat kenyamanan lebih di kemudian hari, karena baginya lebih baik menderita karena kedisiplinan daripada menderita karena kegagalan atau penyesalan.

“Kalau belajar dari Elon Musk, sosok di balik Tesla dan SpaceX. Ia bukan hanya work hard, tapi work super hardWork every working hours. Kita boleh punya ide, tapi setiap orang juga punya ide. Maka ini tentang kemampuan eksekusi ide kita, atau kemampuan menarik orang lain membantu merealisasikan ide kita. Be wise, and go for it now!” tegasnya.

Tujuh poin yang Ia sebutkan dapat menjadi bekal terbaik dalam menjalani hidup, yakni: passion, sorrow, innovation, vision, growth, blessing, dan sincerity.

“Teman-teman, setiap saya lomba Ibu tidak pernah lewat dari sajadah, bapak bahkan menjual tanah. Orang tua kita kerap kali membatalkan mimpinya, melupakan kesenangan, supaya kita hidup nyaman, tetapi hidup kita justru berlalu dengan keegoisan. Coba terus ingat pengorbanan orang tua, dan jadikan itu tujuan hidup yang tidak boleh kita kecewakan. Cara kita memperlakukan orang tua kita adalah cermin bagaimana Tuhan akan memperlakukan kita pula. Keikhlasan dan ketulusan dalam setiap usaha adalah kunci,” ujar Gamal.

Sebagai penutup, Ia memberikan closing statement, “Kalian tahu pygmalion effect? yaitu tentukan cita-cita lalu kerahkan seluruh sumber daya kamu dengan waktu sesingkat-singkatnya. Beliefs – expectations – results – beliefs. Salah satu kisah sahabat saya Andrian Firdausi, dia lulusan kedokteran tapi luar biasanya membuat sekolah Al Qur’an. Andrian meninggal karena kecelakaan. Banyak yang merasa kehilangan dan menanyakan sosok Andrian ini ke saya, Andrian yang sering adzan di mushola itu kah, yang suara tilawahnya indah itu kan? lalu bagaimana dengan kita adik-adik? paras, jabatan, popularitas semuanya akan hilang. Maka jadilah bermanfaat dan berdampak. Cause maybe you’re impressive, but you’re not impactful”.

Gamal melanjutkan wejangan. “Kita mungkin membenci detik-detik saat belajar keras. Tapi menderitalah, karena tidak ada keberhasilan tanpa kepayahan. Terus persisten dan konsisten, walaupun sulit, kerahkan semaksimal mungkin, nantinya kalian akan susah dikalahkan. Sempurnakan niat, Allah yang akan menyempurnakan pertolonganNya. Jangan biarkan masa muda ini berlalu tanpa karya yang mempesona. Enjoy your failure. Terus nikmati tantangan, karena di sanalah orang hebat dibesarkan,” tutupnya.[Hilya/Irene]

Sumber: https://prasetya.ub.ac.id/dr-gamal-albinsaid-bagi-pengalaman-raih-penghargaan-hrh-the-prince-of-wales-kepada-maba-ub/

Open House Rabraw 2024 Kenalkan Unit Kegiatan Mahasiswa UB

Loading

Universitas Brawijaya (UB) kembali menyelenggarakan Open House (OH) sebagai bagian dari rangkaian Raja Brawijaya 2024, setelah sukses melaksanakan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) pada 12-14 Agustus 2024 lalu. Kegiatan ini diadakan selama dua hari, yaitu pada Sabtu dan Minggu, 24-25 Agustus 2024, bertempat di Lapangan Rektorat UB dari pukul 07.30 hingga 16.00 WIB. OH tahun ini menampilkan puluhan stand dari berbagai fakultas, mulai dari Fakultas Kedokteran hingga Fakultas Ekonomi Bisnis, dan dihadiri oleh mahasiswa baru yang wajib mengikuti kegiatan ini, serta terbuka untuk umum.

Open House diawali dengan penampilan flashmob jingle Raja Brawijaya oleh panitia, yang dilanjutkan penampilan berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti baseball softball, pencaksilat tapaksuci, FORMASI, shorinji kempo, mahasiswa wirausaha, tarung derajat, UB MUN club, taekwondo, dan lain sebagainya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa baru pada berbagai aktivitas kampus yang dapat mereka ikuti selama masa perkuliahan.

Salah satu stand yang menarik perhatian adalah milik International Law Students Association (ILSA). Arif, selaku Head of External di ILSA Chapter Universitas Brawijaya, menjelaskan bahwa ILSA merupakan sebuah organisasi internasional yang fokus pada pengembangan hukum internasional. “Stand ILSA di OH ini menampilkan berbagai informasi tentang kegiatan kami, terutama mengenai promosi Hukum Internasional dan Kompetisi Peradilan Semu Hukum Internasional (International Law Moot Court Competition),” ungkap Arif.

Ia juga menambahkan bahwa OH tahun ini terasa lebih meriah dan lebih dipersiapkan dibandingkan tahun sebelumnya, terlihat dari segi dekorasi, presentasi, dan antusiasme baik dari panitia maupun peserta.

“Dalam rangka memeriahkan acara OH 2024, kami telah melakukan berbagai persiapan, termasuk membuat presentasi PowerPoint yang informatif, mencetak brosur, serta menghias stand kami dengan tema yang menarik. Semua ini dilakukan agar stand kami bisa menarik perhatian dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi para mahasiswa baru yang tertarik dengan hukum internasional,” tutur Arif.

Beberapa mahasiswa baru juga tampak tertarik dan bersemangat mendatangi stand-stand UKM. Salah satu dari mereka menyatakan sudah memiliki rencana untuk mengikuti UKM yang ada. “Kalau aku tertarik di bidang seni musik, jadi niatnya mengikuti UKM paduan suara,” jelas salah satu mahasiswa baru. Harapannya dengan adanya OH ini, mahasiswa-mahasiswa baru dapat memiliki gambaran untuk mengikuti aktivitas yang hendak ditekuni disambil mengejar prestasi akademik.

Selain stand ILSA, UKM Seni Religi juga menarik perhatian dengan stand bertema simpel minimalis bernuansa islami. Dea Farawida, Ketua Divisi Internal PSDM UKM Seni Religi, menyatakan bahwa mereka menampilkan demonstrasi karya-karya seperti kaligrafi, alat musik rebana, dan piala versi terbaik untuk menarik minat mahasiswa baru. “Kami juga menampilkan video promosi di atas meja untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa baru mengenai aktivitas kami,” jelas Dea.

Tidak ketinggalan, Unit Aktivitas Band (UAB) turut serta memeriahkan acara dengan penampilan lagu-lagu yang disambut antusias oleh mahasiswa baru. Meskipun demikian, ada beberapa catatan dari peserta terkait stand makanan yang dinilai kurang meriah dan variatif, karena didominasi oleh UMKM UB sendiri. Namun, secara keseluruhan, OH 2024 tetap menjadi ajang yang sukses dalam mengenalkan berbagai unit kegiatan mahasiswa kepada mahasiswa baru.

“Semoga OH tahun-tahun selanjutnya lebih baik, makin sukses, dan gacor,” ujar Zahra, salah satu mahasiswa baru yang hadir di OH. Harapannya, melalui kegiatan ini, mahasiswa baru dapat menemukan passion mereka di bidang non-akademik dan dapat mengejar prestasi di samping perkuliahan.(dzilla/WDD/Humas UB)

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/open-house-rabraw-2024-kenalkan-unit-kegiatan-mahasiswa-ub/

Langkah Awal Menuju Kesuksesan: Pengenalan Bidang Kemahasiswaan bagi Mahasiswa Baru di Universitas Brawijaya

Loading

Universitas Brawijaya menyambut mahasiswa baru dengan antusiasme tinggi pada hari pertama Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang berlangsung pada Senin (12/8/2024) di Gedung Samantha Krida. Acara yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube dan Zoom ini memberikan kesempatan bagi semua peserta untuk terlibat langsung.

Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan kewirausahaan Mahasiswa memulai acara dengan penuh semangat, membagikan pengalaman pribadi sebagai mahasiswa baru 41 tahun lalu di Universitas Brawijaya.

“Perlu kalian ketahui, 41 tahun lalu saya juga menempati posisi seperti kalian semua di gedung ini. Waktu itu saya menjadi mahasiswa baru angkatan 1983,” kenangnya, menginspirasi mahasiswa baru untuk memulai perjalanan mereka dengan tekad yang sama.

Pada paparannya ia memperkenalkan 59 unit aktivitas kemahasiswaan yang tersedia. Lebih lanjut, pengenalan lembaga kemahasiswaan akan diselenggarakan pada tanggal 24 dan 25 Agustus dalam  rangkaian kegiatan PKKMB yang dikenal dengan sebutan Open House (OH).

Beliau juga memperkenalkan jajaran kemahasiswaan dari tingkat universitas hingga fakultas, termasuk berbagai staf ahli dan Wakil Dekan 3 dari masing-masing fakultas.

Sesi ini ditutup dengan peluncuran buku pedoman kemahasiswaan, alumni, dan kewirausahaan tahun 2024, yang diharapkan menjadi panduan komprehensif untuk mahasiswa dalam berpartisipasi aktif di berbagai kegiatan kampus.

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif dalam kegiatan kampus untuk mengembangkan soft skill dan meraih prestasi.

“Maka dari itu, saya nanti berharap ketika kalian semua sudah menjadi mahasiswa di Universitas Brawijaya harapannya dapat aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan. Jangan hanya menjadi mahasiswa kuliah pulang-kuliah pulang saja,” pesannya kepada mahasiswa baru.

Dengan langkah awal yang kuat, mahasiswa baru diharapkan dapat memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk mencapai kesuksesan di Universitas Brawijaya. [dea/sitirahma]

Sumber: https://prasetya.ub.ac.id/langkah-awal-menuju-kesuksesan-pengenalan-bidang-kemahasiswaan-bagi-mahasiswa-baru-di-universitas-brawijaya/

Emil Dardak di PKKMB UB: Kesuksesan Ditemukan saat Kesempatan Bertemu Kesiapan

Loading

Emil Elistianto Dardak, B.Bus., M.Sc., Ph.D., mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dan Bupati Trenggalek, tampil memukau di hadapan ribuan mahasiswa dalam rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Raja Brawijaya hari kedua, Selasa (13/08/2024). Pada momentum ini, politisi sekaligus lulusan master di University of Oxford yang pernah menjabat sebagai Financial Specialist Consultant di Bank Dunia dengan lantang menyuarakan “Perwujudan Profil Pelajar Pancasila dalam Rangka Gerakan Revolusi Mental Indonesia”.

Emil menyampaikan, revolusi mental merupakan konsep yang diinisiasi di tahun 2014 untuk mencapai Indonesia maju. Ada dua poros utama, yakni etos kerja dan budi pekerti. Seperti kalau ada barang, tidak hilang. Dan kalau mau antri, tertib. Hal-hal sederhana yang harus diamalkan sedini mungkin. Terutama mahasiswa sebagai young adult, lingkungan kampus adalah lingkungan yang paling tepat dalam memupuk nilai-nilai Pancasila. Bagaimana Pancasila bisa diinternalisasi di era digital sekarang ini dan akan termanifestasi dalam bersikap, bertindak, maupun berpendapat.

Dikenal dengan pencapaian memperoleh gelar PhD pada usia muda, Emil Dardak membagikan kisah permulaan pendidikannya. “Saya terinspirasi dari salah satu buku Profesor Soemitro Djojohadikoesoemo, yang membuat saya menetapkan main goal bagaimana caranya jadi Doktor Ekonomi di usia 21-23 tahun. Saya mengambil sistem penyetaraan di Amerika, mendapat First Class Honours ditambah dengan support beasiswa sehingga bisa mendaftar S3 lebih awal,” ujar Emil.

Ia juga memanfaatkan peluang-peluang yang ada sehingga kualifikasi akademiknya berbanding lurus dengan pengalaman kerja.

Emil menggambarkan mahasiswa ideal sebagai mereka yang mampu memaksimalkan Tridharma Perguruan Tinggi, sehingga perkuliahan bukan hanya jembatan mencari ijazah, tetapi panggung menempa diri untuk siap menghadapi dunia nyata.

Menurutnya, revolusi mental lebih matang bisa dilatih dari tiga wadah, yakni kompetisi, organisasi, dan penelitian. Keberanian untuk jenuh serta jatuh dalam perlombaan akan memperkuat resilience atau ketahanan seseorang. Mengambil peluang menjadi pimpinan senat, ketua BEM, maupun organisasi lain turut membentuk kemampuan mengukur risiko.

Emil juga membagikan petuah yang membuka perspektif segar. “Saya jadi teringat saat 2003 freshgrad, kerja saya adalah terkait surat-menyurat di tim Sekretariat Minister Forum on Infrastructure Development di Asia Pasifik. Waktu luangnya saya pakai untuk baca makalah para pakar, senior official di berbagai kongres lalu saya compile dan bikin dalam excel sehingga terorganisir berdasarkan topik. Suatu waktu, pimpinan panik untuk menyiapkan draft deklarasi menteri-menteri. Akhirnya saya beranikan angkat tangan dan memberikan bahan yang pernah saya buat tadi. Siapa sangka setelah itu saya dipindahkan ke Tim Pakar bersama guru besar dari UI, ITB, dan UGM. Jadi kalau mau excellent bukan hanya tentang kepintaran atau punya jabatan, tapi extra things yang dilakukan, lebih dari yang disuruh,” paparnya.

Sudah saatnya stigma tentang Generasi Z yang “mudah bosan” berubah menjadi “mereka yang berani mencoba hal-hal baru.” Sosok Emil berharap mental “cukup melakukan sesuai instruksi”, beralih ke mental “enterpreneur”, yakni “apapun hal yang diperlukan untuk menang sekalipun tidak familiar harus coba dikerahkan.”

Mahasiswa juga tidak perlu khawatir tersubtitusi oleh kemajuan teknologi, asalkan mereka tidak hanya mengandalkan critical thinking dan intellectual understanding, tetapi juga wisdominstinct, serta feel yang tidak akan pernah tergantikan Artificial Intelligent (AI). Selayaknya kekuatan otot atlet angkat besi, semua itu bisa dilatih dan dikondisikan sejak empat tahun di bangku perkuliahan.

“Pesan dari saya, jangan menunda-nunda dan wasting time untuk hal yang tidak perlu. Karena kesuksesan paling dahsyat adalah ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan. Di masa depan nanti, bukan lagi tentang seberapa besar nilai IPK, tapi seberapa unik life story hidup Anda, dan bagaimana cara Anda survived dan succeed dengan kondisi yang sulit,” ungkapnya.

Ia menambahkan salam hangat sebagai penutup. “Untuk seluruh Aradhana 62, selamat telah memulai kehidupan kampus! Walaupun masa depan akan sangat challenging, tapi percayalah kalian adalah generasi tumpuan andalan bangsa. InsyaAllah, selama kalian menjadi individu yang tangguh, masa depan akan ada di genggaman. Maju terus, Universitas Brawijaya!” pungkas Emil. [Hilya/Irene]

Sumber: https://prasetya.ub.ac.id/emil-dardak-di-pkkmb-ub-kesuksesan-ditemukan-saat-kesempatan-bertemu-kesiapan/