Gelaran Pekan Seni Mahasiswa Daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2022 telah selesai. Penutupan kompetisi minat dan bakat ini dilaksanakan secara hybrid pada Sabtu (3/9/2022) bertempat di Gedung Rektorat, Universitas Brawijaya dan melalui video conference.
Penutupan kali ini sekaligus mengumumkan pemenang dari tiap cabang lomba yang di selenggarakan di beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Universitas Wiraraja Madura, Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Surabaya.
Dari kompetisi ini, Universitas Brawijaya menduduki predikat sebagai Juara Umum dengan perolehan 5 emas dan 2 perunggu. Di susul Universitas Negeri Surabaya dengan 4 emas, 3 perak dan 3 perunggu, serta Universitas Negeri Malang dengan 2 emas, 5 perak, 2 perunggu.
Ketua Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia wilayah Jawa Timur (BPSMI), Prof. Abdul Hakim, M.Si, berharap pada pengurus BPSMI di tiap kampus dan pimpinan perguruan tinggi untuk siap membina para juara dengan total. “Karena para juara satu ini kelak akan mewakili BPSMI Jawa Timur di ajang PEKSIMINAS, yang akan dilaksanakan pada 25-28 Oktober 2022 di Universitas Brawijaya”, jelasnya.
“Saya juga berharap pada para pelatih dan Pembina untuk turun langsung membina mahasiswa yang menjadi juara pertama dalam 15 tangkai lomba yang akan dilombakan di PEKSIMINAS”, ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UB ini.
Kegiatan PEKSIMIDA Jawa Timur tahun 2022 diikuti oleh 627 mahasiswa dari 33 perguruan tinggi, dengan 15 tangkai lomba. (VQ)
Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/en/ub-juara-umum-peksimida-2022/
Sabtu (27/8/22), Kementerian Sosial Masyarakat (Sosma) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (BEM FKUB) melakukan serangkaian acara “FKUB Mengajar” yang dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Diponegoro, Jl. Mayjen Sungkono, Kelurahan Buring Kecamatan Kedungkandang – Kota Malang.
dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan – Fakultas Kedokteran Universitas Brawiijaya (FKUB) dalam wawancaranya menyampaikan, kegiatan “FKUB Mengajar” ini merupakan kegiatan rutin dari adik-adik BEM FKUB dimana didalamnya ada Program Kerja dari Kementerian Sosial Kemasyarakatan (Sosma) yang salah satu prokernya adalah meniginisiasi kebutuhan untuk bisa mengaplikasikan ilmu Kesehatan dan Kedokteran yang bisa diterjunkan langsung ke sosial masyarakat.
Terkait untuk adik –adik mahasiswa, ini merupakan suatu aktivitas yang positif, dikarenakan di era sekarang ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Pak Nadim Makarim juga mengisyaratkan kegiatan Merdeka Belajar, artinya mahasiswa itu tidak hanya dipenuhi keilmuannya dari bangku kuliah saja, tetapi mereka juga harus bisa mempraktekkan apa-apa yang sdh di dapatkan didunia kuliah, namun juga dapat langsung terjun ke masyarakat, terangnya.
Ditambahkan oleh Dosen yang juga alumni FKUB ini bahwa, FKUB Mengajar sesi 2 ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan sebanyak 4 kali (sesi) ditahun ini. Harapan kami kegiatan ini akan lebih optimal dan aplikatif terhadap anak –anak yang tentunya akan terus kami lakukan pendampingan dalam pelaksanaannya. Dimana setiap perlakuan atau fokus dari anak kelas 1 sampai dengan kelas 6 akan sangat berbeda.
Pada kesempatan yang sama Kepala Sekolah MI Diponegoro Mulyono, Spd. Menyampaikan jumlah keseluruhan siswa siswa kami sebanyak 368 anak , tentunya setelah kami melihat proposal dari temen-temen mahasiswa FKUB, ada 2 hal yang kami rasa bisa bermanfaat bagi anak –anak didik kami, terutama tentang pembinaan kesehatan dan mengubah karakter mereka untuk mulai melaksanakan pola hidup sehat dan menyadari tentang arti penting kesehatan.
Selain itu, tentang pengelolaan limbah plastik, sehingga anak-anak bisa menjaga dan menghargai lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, serta bisa membuat barang yang tidak berguna menjadi berguna. Dan kami sangat berterima kasih semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan dan berkesinambungan kedepannya.
Kami sebagai pendidik , menyadari akan keterbatasan kami terutama dalam hal kesehatan , untk kesehatan yang lebih spesisifik adalah dari FKUB, sehingga kami berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara optimal. Ini betul betul aplikatif terhadap anak –anak dan masyarakat sekitar, apalagi lingkungan ini kurang bersih karena adanya keterbatasan fasilitas. Harapnya. (An4nk- Humas FKUB)
Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/fkub-mengajar-2022/
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya turut berpartisipasi dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77, pada Rabu (17/08/2022). Dengan mengusung tema Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat, seluruh jajaran pimpinan tingkat Universitas dan Fakultas hadir secara luring di gedung Rektorat lantai 1. Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc, mempimpin langsung acara yang juga diikuti oleh para dosen, tenaga kependidikan, dan perwakilan mahasiswa melalui kanal YouTube.
Dalam kesempatan ini, Rektor Universitas Brawijaya membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Melalui sambutannya, Mendikbudristek mengajak para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik di seluruh tanah air menggalang kolaborasi global untuk bergotong royong memulihkan dan membangkitkan sistem Pendidikan.
“Kita juga telah meyakinkan dunia bahwa generasi muda Indonesia sudah terlatih dengan dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat, yang bekalnya diperoleh sejak di bangku kuliah melalui berbagai program belajar di luar kampus yang terhimpun dalam Kampus Merdeka,” kata Rektor membacakan sambutan menteri.
Acara selanjutnya adalah pengumuman UB GIRAFFE Award 2022, Tenaga Pendidik dan Kependidikan Berprestasi UB tahun 2022, serta pemberian Satya Lancana yang dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Internasionalisasi Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, M.S. Penghargaan UB GIRAFFE yang merupakan kependekan dari Governance, Innovation, Reputation, Alumni, Faculty, Fund, and Efficiency adalah penghargaan yang dinilai berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditentukan oleh Kemdikbudristek.
Pada ajang UB GIRAFFE Award 2022, Fakultas Kedokteran berhasil meraih 10 penghargaan dalam kategori yang berbeda. Keseluruhan penghargaan diterima langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran, Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med, Sp.A(K). Kesepuluh penghargaan tersebut adalah:
Juara 1 Lulusan langsung bekerja kurang dari 6 bulan,
Juara 2 Jumlah Dosen bekerja di luar kampus
Juara 3 Jumlah dosen yang memiliki sertifikasi dan kompetensi
Juara 1 Jumlah praktisi mengajar di dalam kampus
Juara 1 Jumlah publikasi Terindeks Nasional
Juara 1 Jumlah Publikasi Terindeks Internasional
Juara 1 Jumlah Hak Kekayaan Intelektual
Juara 3 Jumlah Paten
Juara 1 Jumlah Prodi yang melaksanakan kerjasama dengan mitra PT QS100 by subject
Juara 3 Jumlah MK yang menggunakan case method dan team based project
Juara 3Efisiensi Penggunaan Anggaran
Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/fkub-raih-11-penghargaan-ub-giraffe-award-2022-dalam-peringatan-hut-ke-77-republik-indonesia/
Universitas Brawijaya (UB) menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) secara hibrid selama enam hari (16/8-21/8/2022). Pelaksanaan PK2MB di hari pertama diikuti sebanyak 500 mahasiswa yang hadir langsung di Lapangan Rektorat. Sedangkan sisanya sebanyak 15.179 mahasiswa mengikuti secara daring.
Rektor Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D., Med.Sc mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru Adicitta 60 sebagai bagian penting dari UB. Selama berada di UB, mereka akan dibimbing para dosen yang terdidik di bidang ilmunya dengan kualitas sebagai pendidik, pengajar dan pembimbing. Harapannya mahasiswa akan lulus dengan kemampuan dan keahlian ilmiah, sikap, dan integritas terampil serta terpuji, tidak saja sebagai job seeker (pencari kerja), tetapi sebagai job creator (pencipta pekerjaan).
Pada saat upacara, peserta disambut Rektor, Wakil Rektor dan jajaran Dekan. Setelah itu ada pidato dari Presiden Mahasiswa Eksekutif Mahasiswa, dan persembahan dari panitia Raja Brawijaya. Rektor mengangkat keris sebagai simbol pembukaan kegiatan Raja Brawijaya 2022.
Koordinator Ormawa dr. Eriko Prawestiningtyas,Sp.F, menjelaskan prosesi penerimaan mahasiswa baru hanya berlangsung sampai jam 11.00. Sedangkan hari kedua dan ketiga baru dilakukan secara blended dan dibagi empat sesi. Tiap sesi diikuti secara luring oleh 750 maba di Gedung Samantha Krida sedangkan sisanya mengikuti daring melalui Google Meet dan Zoom.
“Mahasiswa yang telah selesai sesinya tidak berkewajiban untuk tetap di UB, jadi bisa mengikuti sesi selanjutnya secara daring,” katanya.
Untuk mendukung terselenggaranya PKKMB secara daring, panitia telah menyiapkan 144 operator. Operator ini nantinya bukan hanya bertanggung jawab secara teknis tapi juga diharapkan menjadi pengawas terselenggaranya PKKMB secara daring.
”Untuk panitia operator yang akan mengawasi kegiatan Maba secara daring akan ada Bimtek (Bimbingan Teknis) yang salah satu materinya dari Unit Konseling dan Pencegahan Kekerasan Seksual, “ katanya.
Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran ini menyampaikan kepada panitia mahasiswa yang diwakili unsur EM dan DPM, tidak ada mobilisasi mahasiswa menuju gerbang ke luar, cukup diarahkan keluar dari gedung acara. Selain itu juga tidak diperkenankan melakukan mobilisasi mahasiswa berdasarkan fakultas sebelum memasuki lapangan.
Ordik dan Ormawa Fakultas selama dua hari akan diisi materi kehidupan berbangsa, bernegara, dan pembinaan kesadaran bela negara; sistem pendidikan tinggi di Indonesia; perguruan tinggi di era revolusi industri 4.0 dan kehidupan kampus pada masa pandemi; kesadaran lingkungan hidup, manajemen risiko, dan kampus sehat; materi pengembangan karakter mahasiswa agar mempunyai sikap sebagai intelektual, anti kekerasan, dan anti perundungan; materi Muatan Lokal.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa, Nurcholis Mahendra berharap Maba bisa mengikuti PKKMB dengan baik sebagai gerbang awal untuk mengenal UB, organisasi kampus, pertemanan, dan perbedaan budaya.
Ia menjamin dalam pelaksanaan PKKMB tidak ada perundungan yang dilakukan panitia. Hal tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Rektor Nomer 63 tahun 2022 tentang PKKMB tahun akademik 2022/2023.
“Kita tidak akan melakukan pembentakan untuk mobilisasi mahasiswa. Panitia memberlakukan peserta dengan humanis,” katanya.
Ketua Pelaksana Raja Brawijaya Khofifah Aqsha mengatakan Maba mulai datang pukul 05.00. Di tiap pintu masuk Maba diminta melakukan presensi kehadiran menggunakan scan barcode. Setelah itu Maba menuju ke Lapangan Rektorat untuk persiapan mengikuti upacara
Terkait pencegahan penyebaran COVID-19, UB memberi ketentuan bagi Maba yang menghadiri kegiatan luring tidak boleh dalam kondisi sakit (batuk, pilek, demam), sudah vaksin dosis-2, memakai masker KN-95, membawa hand sanitizer serta membawa paper board mandiri. Bagi panitia Raja Brawijaya, universitas memberikan fasilitas vaksin dosis 2 di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB).[Humas UB]
Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/ub-gelar-upacara-penerimaan-mahasiswa-baru/
Enam pasang mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, memborong predikat Juara dalam kompetisi Regional Medical Olympiad. Olimpiade kedokteran bergengsi ini diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia Wilayah 4, dan diikuti oleh seluruh mahasiswa Kedokteran dari Jawa Timur hingga Papua, pada 11-16 Juli 2022.
Regional Medical Olympiad tahun ini mempertandingkan enam cabang lomba, yaitu Digestif, Urogenital, Neuropsikiatri, Muskuloskeletal, Kardiorespirasi serta Infeksi Tropis. Enam pasang mahasiswa ini adalah Ammar Nojaid dan Nurlinah Amalia yang meraih Juara III Bidang Digestif, Gustav Dasa Sitompul dan Qonita Qur’ani yang mendapat Juara III Bidang Urogenital, Faresa Aulia R dan Aurellie Annalisia S dengan Juara III Bidang Neuropsikiatri, Maura Maharani dan Steven Verdian yang mendapat Juara III bidang Muskuloskeletal, Muhammad Yususf dan Ivena Leonita yang berhasil meraih Juara III BIdang Kardiorespirasi serta Didi Setya Dharma dan Krisanto Tanjaya yang menjadi Semifinalis di bidang Infeksius Tropik. Dalam lomba ini, delegasi dari FK membawa pulang lima medali perunggu, setelah melalui babak penyisihan hingga final.
Persiapan tim, menurut Nuruliah, dilakukan sejak April lalu. “Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter mengadakan klub pembimbing, mentornya adalah kakak tingkat yang juga alumni RMO. Kemudian seleksi di akhir Mei untuk penentuan peserta dengan nilai tertinggi 1 dan 2 untuk dijadikan satu tim”, jelas mahasiswi angkatan 2019 ini.
Delegasi yang sudah terbentuk dari tiap cabang, ujar Nuruliah, juga mend
apatkan pendampingan dari dosen pembimbing dan difasilitasi oleh pihak fakultas. Tercatat ada 35 orang dosen pembimbing para peserta. “Sebenarnya delegasi UB diharapkan dapat menjadi juara umum karena saat penyisihan, semifinal bahkan SOCA PH final, kami selalu menduduki peringkat teratas. Namun kami jatuh di lomba Cepat Tepat karena terbiasa menganalisis soal dalam waktu lama, sehingga jadi bahan evaluasi kami untuk persiapan IMO nantinya”, imbuhnya.
Tidak hanya sampai disini, bulan Oktober mendatang, mahasiswa FK juga akan mengikuti Indonesian International Medical Olympiad di Surabaya. “Mohon doanya semoga membawa pulang medali’, pungkasnya. (VQ)
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB) menyelenggarakan pengabdian masyarakat (pengmas) mengenai pendidikan kesehatan dan keterampilan medis dasar kepada 25 SMA di Kota dan Kabupaten Malang. Kegiatan ini dilakukan secara daring, Sabtu (16/07/2022).
Ketua Tim Pengmas Dr. Safrina D. Ratnaningrum, S.Si.,M.Si.Med menyampaikan, saat ini informasi tentang kesehatan dapat diakses dengan mudah dari berbagai platform internet. Namun sayangnya tidak semua informasi tersebut berdasarkan data dan kajian yang ilmiah sehingga dapat menyesatkan penerima informasi dan menimbulkan kebingungan.
“Untuk itu kami mengadakan kegiatan pengmas kesehatan dengan sasaran guru dan siswa SMA, karena mereka merupakan kelompok masyarakat berpendidikan yang dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi kesehatan dan berpotensi menjadi agen informasi bagi masyarakat yang lebih luas,” ungkap Safrina.
Kegiatan yang diikuti oleh 906 siswa dan 123 guru ini dibuka oleh pemaparan materi Program Studi Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter FK-UB. Kemudian dilanjutkan dengan ceramah pendidikan kesehatan yang dibagi dalam 12 ruang zoom meeting.
Berikut materi kesehatan yang disampaikan: Posisi Tubuh yang Ergonomis saat Aktivitas Sekolah (dr. Hafishtyawan Maulidyananta Agdana, M.Biomed); Ayo Lawan Obesitas (dr. Bambang Prijadi, M.S); Medication Overuse Headache (dr. Aris Widayati, Sp.S); Mengenal Informasi Gizi Jajanan (dr. Harun Al Rasyid, M.PH); Lindungi Dirimu dari Infeksi Menular Seksual (dr. Aulia Rahmi Pawestri, Ph.D.(Trop.Med.)); Anti Narkoba (Prof. Dr. dr. Nurdiana, M.Kes); Kanker, Kenali dan Waspada (dr. Rose Khasana D, Sp.PA); Adiksi Internet, Gawai, dan Zat Addiktif (dr. Frilya Rachma Putri); Saya Terdidik, Saya Bijak Menggunakan Anti Mikroba (dr. Yuanita Mulyastuti, M.Si); Sakit, Googling Aja Gitu? (dr. Thareq B, MT); An Overview of English in Medical Education (Dr. Diah Royani Meisani, S.S., M.Pd); serta Cegah & Kenali Kekerasan Seksual pada Remaja (dr. Dwi Fitrianti Arieza Putri, Sp.FM).
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk peran serta dosen dan mahasiswa FK-UB yang sejalan dengan visi program studi yang terlibat, yaitu (1) Program Studi Pendidikan Dokter, yang memiliki program pengabdian masyarakat dengan keunggulan di bidang kemampuan biomedik, kedokteran emergensi, social enterpreneur, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta (2) Program Studi Profesi Dokter, yang memiliki peran pengabdian masyarakat di bidang kedokteran untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Saya harap dengan adanya kegiatan pengmas ini akan meningkatkan pengetahuan kesehatan di kalangan masyarakat terutama guru dan siswa SMA dan yang sederajat, dan selanjutnya mereka bisa menjadi agen informasi dan memberi dampak yang lebih luas kepada masyarakat,” ucap Safrina.
Dalam pelaksanaannya, Safrina didampingi oleh Wakil Ketua Pengmas Dr. dr. Nanda Wahyu Anindita, Sp.M(K) dan tim yang terdiri dari tenaga kependidikan Departemen Kedokteran, tenaga kependidikan Unit TIK FKUB, serta mahasiswa PS Pendidikan Dokter.
Tim juga memberikan apresiasi kepada SMA dengan jumlah peserta terbanyak, yakni SMAN 1 Lawang (317 peserta) dan SMAN 9 Malang (208 peserta) berupa paket alat kesehatan UKS. [Irene]
Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/fk-ub-berikan-pendidikan-kesehatan-kepada-guru-dan-siswa-sma/
Pemantauan kesehatan secara mandiri semakin mudah dilakukan dengan adanya perkembangan teknologi. Bahkan saat ini berkembang smart watch yang dapat mengukur tanda vital tubuh, seperti menghitung laju pernapasan dan denyut jantung pemakainya.
Perbincangan mengenai perkembangan teknologi kedokteran dalam pengukuran fungsi tanda-tanda vital tubuh manusia ini menjadi topik yang diangkat dalam bincang sehat bersama staf pengajar pada Departemen Keilmuan Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB) Agwin Fahmi Fahanani, S.T.,M.T.
Kegiatan ini merupakan rangkaian seri Pengabdian Masyarakat FK-UB yang disiarkan di salah satu radio di kota Malang, Rabu (13/07/2022).
Agwin menyampaikan, perkembangan teknologi kesehatan tersebut semakin memudahkan manusia untuk memantau kesehatannya, karena dapat segera diketahui hasilnya dan dikonsultasikan kepada tenaga medis.
Salah satu bentuk teknologi yang membantu kemudahan ini adalah phohoplethysmography atau PPG, yaitu metode pengukuran optik yang menggunakan sumber cahaya dan fotodetektor di permukaan kulit untuk mengukur variasi volumetrik sirkulasi darah.
“Contoh alat kesehatan yang menggunakan prinsip ini adalah smart watch dan thermogun yang memakai cahaya inframerah yang aman dan tidak meradiasi,” jelas Agwin.
Agwin menuturkan, pada dasarnya setiap benda termasuk tubuh manusia memancarkan radiasi infra merah, dimana pada alat detektor ini sinar tersebut akan dihantarkan ke sebuah alat thermopile melalui lensa termometer.
“Thermopile tersebut akan mengubah pancaran radiasi menjadi energi panas yang kemudian dikonversikan menjadi energi listrik. Energi listrik ini yang akan diukur oleh termometer sehingga menghasilkan besaran suhu,” paparnya.
Prinsip yang sama berlaku pada pengukuran saturasi oksigen dalam darah melalui alat oksimeter yang banyak dimanfaatkan selama pandemi Covid-19 lalu.
Selain oksimeter, kita juga terbiasa menggunakan tensimeter digital. Tensimeter digital bekerja berdasarkan prinsip bahwa tekanan darah sistolik dan diastolik yang mengalir melalui arteri akan menyebabkan getaran di dinding arteri yang dapat dideteksi dan ditransduksi menjadi sinyal listrik yang terbaca pada monitor. [Safrina/Humas UB]
Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/penerapan-teknologi-dalam-pemantauan-kesehatan/
Pandemi Covid-19 yang melanda selama 2 tahun terakhir berdampak pada kebiasaan dan kesehatan, salah satunya kesehatan mata. Terlebih lagi, paparan gawai secara berlebih pada anak selama pandemi juga berdampak pada kesehatan mata, salah satunya adalah mata lelah, pada dewasa dan anak-anak. Berdasarkan permasalahan ini, tiga dokter dari Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya merilis komik bertema kesehatan mata, bertajuk Bunga dan Langit.
Dr. dr. Dhelya Widasmara, SpDV, Dr. dr. Nanda Wahyu Anandita, Sp. M (K) dan dr. Lely Retno Wulandari, Sp.M adalah tiga pengarang komik berjudul Bunga dan Langit si Dokter Cilik Vol.2 : Yuk Jaga Kesehatan Mata Kita dari Gadget. Mengambil tema kesehatan mata, tiga dosen ini berupaya mengenalkan penyakit akibat gawai, salah satunya Computer Vision Syndrome (CVS).
“Setiap tahun, dalam rangka Hari Anak Nasional, saya mengeluarkan satu komik sesuai dengan tema. Di tahun ini, menyesuaikan subtema Hari Anak, yaitu Anak Tangguh Pasca Pandemi, saya memilih tema kesehatan mata. Terlebih lagi, dua tahun belakangan, kita lebih sering menatap gadget. Pasca pandemi ini, yang perlu diupayakan adalah bagaimana kembali lagi berkegiatan outdoor, kembali bermain layangan, misalnya. Orang tua juga perlu mencontohkan kepada anak, tentang bijak menggunakan gadget,” terangnya.
Selain tentang gejala CVS, komik Bunga dan Langit juga memberikan pemahaman tentang penggunaan kacamata dan panduan memelihara kesehatan mata. “Dokter Nanda dan Dokter Lely merupakan dokter subspesialis mata anak, sehingga lebih mudah menyampaikan tentang kesehatan mata anak. Beberapa alasan kami untuk membuat komik ini antara lain adalah banyaknya keluhan dan kekhawatiran dari para orang tua yang saat ini semakin susah rasanya untuk menghilangkan kebiasaan pada anak untuk screen time pada anaknya. Padahal kita tahu bagaimana masalah yang akan muncul setelah pandemi terjadi dan kebiasaan anak-anak bermain dengan komputer, laptop, ponsel, tablet dan gadget lainnya dala jangka panjang akan menyebabkan Computer Vision Syndrome (CVS) yang akan membuat mata kabur, kurang fokus, dan juga membuat mata menjadi kering,” ujar dr. Dhelya.
Melalui komik ini baik Dhelya maupun Nanda dan Lely berharap dapat memberikan pemahaman kepada anak, khususnya siswa sekolah dasar, untuk memperhatikan dan menjaga kesehatan mata. “Dalam komik ini, ada edukasi efek screen time yang terlalu panjang dan gejala CVS. Kami juga berupaya untuk mengajak untuk tidak takut ke dokter spesialis. Karena mata adalah jendela dunia, dan juga aset anak di masa depan,” pungkasnya. (Anang/VQ)
Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/edukasi-kesehatan-mata-bersama-bunga-dan-langit/
Cek kesehatan seksual secara berkala seharusnya menjadi agenda penting bagi pria dewasa untuk mencegah terjadinya penyakit metabolik dan gangguan kesehatan lainnya. Demikian disampaikan dr. Dicky Faizal Irnandi, Sp.And.(K.SAAM) pada Rabu (06/07/2022) dalam acara Talkshow Bincang Sehat di salah satu stasiun radio di kota Malang.
Menurut Dicky, pemeriksaan hormon utama yang mempengaruhi seluruh kondisi kesehatan pria yaitu hormon testosteron, ditengarai seringkali dilupakan. Padahal, sebaiknya pria memeriksakannya secara rutin sejak memasuki usia 30 tahun.
“Apabila pada perempuan dikenal istilah menopause, maka secara alami pada pria juga dikenal adanya andropause akibat penurunan hormon testosteron. Kondisi ini disebut juga testosterone deficiency syndrome yang di antaranya ditandai dengan kerontokan rambut, mudah lelah, penurunan libido, penurunan kepadatan massa tulang, mudah depresi, dan insomnia,” ujar dokter yang juga menjadi staf pengajar di Bagian Biokimia dan Biomolekuler Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB).
Penurunan hormon testosterone dapat memicu munculnya penyakit metabolik lain seperti diabetes dan hipertensi. Sementara itu penurunan massa otot dan obesitas juga dapat menjadi perhatian berkaitan dengan penurunan hormon testosterone ini.
Dicky berpesan, walaupun keadaan ini terjadi secara alamiah, para pria yang berada pada usia produktif sebaiknya mempersiapkan diri dengan menerapkan pola hidup sehat yang berkaitan dengan pola makan dan olahraga
“Hal ini penting dilakukan untuk memperlambat hingga mencegah terjadinya dampak negatif yang ditimbulkan oleh penurunan testosteron,” pungkasnya.
Talkshow ini dilakukan dalam rangka Pengabdian Masyarakat Departemen Kedokteran FKUB. [FKUB/Irene]
Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/dr-dicky-faizal-irnandi-sp-and-k-saam-jangan-lengah-cek-kesehatan-seksual/
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB) dr. Agustin Iskandar, M.Kes., Sp.PK(K) menyampaikan informasi mengenai toksoplasma pada acara Talkshow Bincang Sehat di salah satu stasiun radio di kota Malang, Kamis (07/07/2022). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari serial Pengabdian Masyarakat Departemen Kedokteran FK-UB.
Agustin menjelaskan, Toksoplasma atau secara ilmiah dinamakan Toxoplasma gondii merupakan salah satu parasit yang hidup dan berkembang biak pada kucing dan dapat menginfeksi manusia sebagai perantara serta dapat menyebabkan penyakit tertentu pada manusia.
Parasit yang hidup di usus kucing ini akan keluar bersama feses kucing berupa kista, dan dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara.
“Udara yang membawa kista ini dapat kita hirup atau mencemari makanan dan minuman manusia maupun termakan oleh ternak yang kita konsumsi hingga masuk ke dalam darah,” kata dosen pada Departemen Parasitologi ini.
Toksoplasmosis atau keberadaan parasit ini di dalam peredaran darah manusia, tidak memberikan gejala klinis yang spesifik hingga kistanya mengendap di organ seperti otot dan otak hingga menimbulkan gangguan fungsi otot dan otak.
“Untuk itu pada kondisi toksoplasmosis, ibu hamil mendapat perhatian khusus karena kista ini dapat menembus plasenta hingga menginfeksi janin,” tegasnya.
Ibu hamil yang mengalami toksoplasmosis pada trimester pertama berisiko mengalami keguguran, sedangkan infeksi pada trimester kedua dan ketiga dapat menyebabkan kecacatan pada janin.
“Sehingga pemeriksaan darah untuk melihat keberadaan toksoplasma ini sangat disarankan untuk wanita yang akan menikah atau sedang merencanakan kehamilan, terutama pada wanita pemelihara kucing,” paparnya.
Walaupun toksoplasmosis dapat diobati, tetapi Agustin berpesan bahwa mencegah adalah lebih baik daripada mengobati. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan, selalu mencuci tangan sebelum beraktivitas, menjaga kebersihan kandang atau tempat pembuangan feses kucing, dan melakukan skrining rutin bagi individu yang beresiko. [FK-UB/Irene]
Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/dr-agustin-iskandar-m-kes-sp-pkk-kenali-dan-cegah-infeksi-toksoplasma/