SEKRETARIAT ALUMNI FKUB | Fakultas Kedokteran Brawijaya

Archives Maret 2025

BONSAI UB Bahas Peran Alumni untuk Kemajuan Almamater

Loading

Direktur DPKA Karuniawan Puji Wicaksono, S.P., M.P., Ph.D

Divisi Informasi dan Kehumasan Universitas Brawijaya (DIK UB) menyelenggarakan Bincang dan Obrolan Santai (BONSAI) bersama wartawan, Kamis (20/03/2025), di R. Jamuan Gedung Rektorat Lantai 6. BONSAI kali ini mengangkat tema “Alumni: Inspirasi, Kontribusi, dan Dedikasi untuk Universitas”, dengan menghadirkan narasumber Direktur Direktorat Pengembangan Karier dan Alumni Karuniawan Puji Wicaksono, S.P., M.P., Ph.D dan Sekjen Ikatan Alumni UB Dilan Batuparan, S.H., M.M.

Sekretaris Universitas Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P., M.Si dalam sambutannya menyampaikan salah satu indikator keberhasilan perguruan tinggi dilihat dari kiprah alumni. Untuk itu kontribusi dan dedikasi alumni untuk almamater memiliki pengaruh besar bagi universitas.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H (tengah) dan Sekretaris Universitas Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P., M.Si (kanan)

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H. Ia mengatakan, UB menyambut gembira akan adanya beragam komunitas alumni di UB. Selain Ikatan Alumni yang menaungi alumni secara keseluruhan, juga ada Ikatan Alumni berdasarkan fakultas, profesi, keilmuan, minat dan bakat, serta daerah.

“Saya mengapresiasi keinginan para alumni untuk mengembangkan almamater. Kami berharap alumni UB semakin kuat, eksis, dan semakin tumbuh jiwa cinta almamater,” katanya.

Disampaikan Direktur Direktorat Pengembangan Karier dan Alumni (DPKA) Karuniawan Puji Wicaksono, S.P., M.P., Ph.D, UB berupaya mempersiapkan calon alumni, alumni muda, dan alumni senior untuk berkarir lebih baik melalui DPKA.

Mulai dari pembinaan, training, pelatihan, kerja sama dengan dunia profesional seperti BUMN dan Perbankan, hingga tahun ini tercatat 86 persen lulusan UB tahun 2024 dinyatakan bekerja layak oleh Dikti. Yakni bekerja di bidang profesional dengan gaji 1,2x Upah Minimum Provinsi, serta melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

“DPKA juga secara rutin mengadakan career expo yang diikuti puluhan perusahaan, BUMN, dan perbankan, rutin mengagendakan walk in interview dengan berbagai mitra perusahaan, serta memiliki system of tracer study untuk pelacakan jejak alumni UB dalam rangka mengevaluasi kualitas pendidikan,” jelas Karuniawan Puji Wicaksono.

Sekjen Ikatan Alumni UB Dilan Batuparan, S.H., M.M menyampaikan paparan secara daring

Sementara itu Sekjen Ikatan Alumni UB Dilan Batuparan, S.H., M.M memaparkan, berbagai kegiatan Ikatan Alumni UB antara lain membina kekeluargaan alumni dan almamater, melakukan kegiatan usaha untuk kepentingan alumni dan almamater, menjalin kerjasama, menjalankan visi dan misi UB, serta berprinsip dasar tidak pernah terlepas dari ikatan dengan almamater.

Sampai saat ini disampaikan Dilan terdapat 40 kepengurusan alumni UB mulai Aceh hingga Papua, ditambah wadah alumni berdasarkan minat, seperti kompartemen Hukum, Kedokteran, Inovasi, Budaya, serta keminatan Olah Raga.

Ikatan Alumni juga memberi dukungan kepada alumni muda mulai dari wawasan karir, sertifikasi gratis melalui kerja sama dengan perusahaan konsultan, kerja sama dengan PT KAI untuk mendapatkan potongan harga sebagai alumni UB, serta memberi dukungan kepada alumni yang berwirausaha.

“Kami akan terus mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak, serta memperluas jangkauan alumni agar ikatan alumni UB semakin kuat,” pungkasnya. [Irene]

DIK UB menyelenggarakan Bincang dan Obrolan Santai (BONSAI) bersama wartawan

Dosen FK UB Jadi Tim Emergency Tokyo Marathon 2025

Loading

Ribuan pelari berkumpul dalam ajang bergengsi Tokyo Marathon 2025, menuntut kesiapsiagaan medis yang optimal. Di garis terdepan pengamanan kesehatan, tim medis dari Kokushikan University berperan penting dalam memastikan keselamatan peserta, termasuk keterlibatan dr. Ali Haedar, Sp.EM, KPEC, FAHA, FICEP, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang juga dokter spesialis emergensi di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur.

Sebagai bagian dari Medical Standby Team Kokushikan University, dr. Ali Haedar ikut serta dalam operasi medis yang terdiri dari mahasiswa paramedik, paramedis, perawat, dan dokter. Tim ini ditempatkan di berbagai titik strategis sepanjang rute marathon, siap merespons berbagai kondisi medis.

Peralatan Medis

“Kami menempatkan First Aid Teams di sepanjang rute untuk memberikan respons cepat terhadap insiden kesehatan. Selain itu, tim Mobile First Aid yang terdiri dari paramedis bersepeda memungkinkan akses cepat di area yang sulit dijangkau ambulans,” ungkap dr. Ali Haedar.

Dengan sistem Medical Control Room yang terhubung langsung dengan Tokyo Fire Department, koordinasi respons darurat berjalan dengan efektif. “Sistem ini memungkinkan kami memantau setiap kejadian secara real-time dan memastikan transfer pasien ke rumah sakit berjalan lancar,” tambahnya.

Dalam event ini, tantangan utama yang dihadapi adalah meningkatnya kasus akibat suhu yang tinggi, termasuk heatstroke dan dehidrasi. Selain itu, tim medis juga berhasil menangani dua kasus henti jantung dengan intervensi cepat melalui penggunaan AED. “Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya edukasi masyarakat tentang pentingnya aksesibilitas AED dalam situasi darurat,” kata dr. Ali Haedar.

Lebih dari sekadar pengalaman menangani kasus medis, keterlibatan dalam Tokyo Marathon 2025 memberikan wawasan berharga untuk perbaikan ke depan. Menurut dr. Ali Haedar, beberapa aspek yang perlu ditingkatkan adalah platform komunikasi antar-unit, kesadaran publik mengenai hidrasi dan pencegahan heatstroke, serta optimalisasi alokasi sumber daya medis.

Saat ini, dr. Ali Haedar tengah menjalani Research Fellowship di Research Institute of Disaster Management and Emergency Medical System, Kokushikan University, Tokyo, sembari mengejar gelar Ph.D. dalam bidang Emergency Medicine di universitas yang sama. Pengalamannya dalam event besar seperti Tokyo Marathon menjadi bagian penting dari risetnya dalam bidang Prehospital Emergency Care dan Disaster Medicine.

“Kami tidak hanya memberikan pelayanan medis, tetapi juga membangun budaya keselamatan dan kesiapsiagaan dalam setiap event besar. Saya bangga dapat menjadi bagian dari tim medis Kokushikan University di Tokyo Marathon 2025,” tutupnya.

Dengan keterlibatan aktif dalam berbagai kegiatan internasional, dr. Ali Haedar tidak hanya mengharumkan nama Indonesia, tetapi juga terus berkontribusi dalam pengembangan sistem kegawatdaruratan medis di tingkat global. (ank/ALH/VQ)

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/dosen-fk-ub-jadi-tim-emergency-tokyo-marathon-2025/