15 Tahun UB Dampingi Komunitas Peduli Lupus, Yayasan Kupu Parahita Indonesia
Universitas Brawijaya (UB) telah menunjukkan komitmen dan dukungan yang berarti dalam membantu komunitas peduli lupus di Malang, Yayasan Kupu Parahita Indonesia, selama 15 tahun. Komunitas ini didirikan pada tanggal 26 Juli 2008 oleh Guru Besar UB Prof. Dr. dr. Handono Kalim, SpPD-KR, dan sejak saat itu, UB telah secara aktif terlibat dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat setiap tahunnya, dengan melibatkan dosen dan mahasiswanya dalam kegiatan yang bertemakan peduli lupus.
“Kedepannya UB akan terus mendampingi Yayasan Kupu Parahita dan komitmen UB ke depan diharapkan bisa menjadi center untuk pengobatan, penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat berkaitan dengan lupus,” ujar Ns. Elvira Sari Dewi, S.Kep, M.Biomed Ketua Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BPPM) FIKES UB dan ketua umum Yayasan Kupu Parahita Indonesia, Rabu (26/7/2023). Ini disampaikannya pada Malam Keakraban peringatan 15 tahun UB mendampingi Yayasan Kupu Parahita yang berlangsung di Malang Night Paradise, sebuah tempat rekreasi malam yang diharapkan dapat memberikan terapi rekreasi dan terapi warna (chromoterapi).
Acara ini dihadiri oleh anggota Yayasan Kupu Parahita Indonesia, yang terdiri atas pasien lupus, keluarga, dan tenaga kesehatan, dan mereka diberikan fasilitas gratis untuk mengikuti kegiatan tersebut, dengan pendanaan yang didukung sepenuhnya oleh FIKES UB. Sejumlah 76 orang memeriahkan acara tersebut. Tujuan dari acara ini adalah untuk membantu anggota komunitas mengatasi stres, gangguan tidur, dan nafsu makan yang sering dialami oleh pasien lupus.

Pendirian Parahita tanggal 26 Juli 2008 di Laboratorium Klinik Kawi 31 Malang: depan dosen FKUB, belakang pasien lupus dan pendamping/keluarga

Peringatan Hari Ulang Tahun ke-15 Yayasan Kupu Parahita Indonesia di Malang Night Paradise
Komunitas peduli lupus ini diberi nama “Parahita,” yang memiliki arti peduli pada sesama dalam bahasa Sansekerta. Selama perjalanan 15 tahun, komunitas ini juga mendapatkan dukungan dari Kelompok Kajian Lupus yang sebelumnya dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Kusworini, M.Kes, SpPK. Kelompok Kajian ini kemudian berubah nama menjadi Kelompok Kajian Lupus Autoimun dan Alergi (KK LAURA), yang saat ini diketuai oleh Dr. dr. Cesarius Singgih Wahono, SpPD-KR.
Disampaikan Elvira, komitmen UB terhadap Lupus akan diwijudkan melalui KK LAURA dan mewujudkan Yayasan Kupu Parahita Indonesia sbg percontohan lupus support group di Indonesia.
Bersama-sama, komunitas ini telah mencetak banyak kemajuan pesat dalam upaya mereka untuk mengatasi lupus dan memberikan dukungan kepada pasien lupus dan keluarga mereka.
Dengan dukungan dari Universitas Brawijaya dan berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan selama 15 tahun, Yayasan Kupu Parahita Indonesia semakin teguh dalam misi mereka untuk membantu pasien lupus dan keluarga menghadapi tantangan yang dihadapinya. Semoga kerjasama yang baik antara UB dan Yayasan Kupu Parahita Indonesia terus berlanjut, dan semakin banyak kemajuan dan dukungan bagi pasien lupus di masa depan.[tim/sitirahma]
Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/15-tahun-ub-dampingi-kupu-parahita-yayasan-peduli-lupus/
Tinggalkan Balasan