SEKRETARIAT ALUMNI FKUB | Fakultas Kedokteran Brawijaya

Archives April 2023

Kembali Menjadi Fitrah Insani yang Selalu Merindukan Bulan Suci

Loading

Setelah melakukan puasa Ramadhan sebulan penuh, seluruh umat muslim kini kembali menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H, perayaan tersebut juga dirasakan oleh sivitas akademika Universitas Brawijaya (UB) dengan melaksanakan Sholat Ied bersama-sama di lapangan Gedung Rektorat pada Sabtu (22/4). Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian Gebyar Ramadhan yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Keagamaan (PPA) UB selama bulan puasa. Beragam kegiatan seperti kajian umum menjelang buka puasa, tausyiah, bazaar, donor darah, tabligh akbar, seminar qurani, wisuda tahfizh bagi mahasiswa penghafal Al-Qur’an hingga santunan kepada anak yatim dihadirkan untuk mengisi esensi keimanan di lingkungan kampus UB. Turut hadir dalam acara Sholat Ied bersama yaitu Prof. Widodo, SS.i, MS.i, Ph.D, Med.Sc, selaku Rektor ditemani jajaran pimpinan universitas, segenap dosen, tenaga kependidikan serta para mahasiswa, bahkan beberapa mahasiswa internasional yang sedang berkuliah di UB juga menyempatkan untuk ikut serta.

Dengan mengusung tema “Pendidikan Ramadhan untuk Komitmen kemali Kepada Fitrah Insani”, Prof. Ir. Hadi Suyono , MT, Ph.D mengungkapkan bahwa perjalanan ramadhan sejatinya mengajak setiap individu untuk kembali merenungi, bermuhasabah diri dalam melihat kebesaran tuhan. Sebagai insan muslim, sudah seharusnya memahami bahwa ibadah yang selama ini kita lakukan tak akan terlaksana tanpa bantuan dan izin dari Allah. “Maka dari itu tunjukkanlah perasaan malu, meratap rendah dihadapannya sembari mengetuk pintu suci ampunan, membawa ibadah kita yang terkadang masih belum layak untuk kita serahkan kepadanya. Ramadhan merupakan bulan dimana pintu surga dibuka lebar-lebar namun sayang terkadang keangkuhan hati masih menguasai diri manusia untuk tidak melangkah kaki menuju keimanan, begitu juga sebaliknya, disaat pintu neraka ditutup rapat-rapat akan tetapi hawa nafsu kita masih saja memberontak untuk membukanya,” ungkap Prof. Hadi selaku Khotib Sholat Idul Fitri.

Ia-pun menambahkan apabila setiap insan muslim terus menjaga komitmen, memperbaiki diri dalam melakukan ibadah puasa, karena hal ini merupakan pengingat agar nantinya mereka semua tidak terjerumus dalam golongan yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. Dimana ada diantara umat muslim menjalankan ibadah-ibadah di bulan puasa namun dosa-dosanya masih belum terampuni ketika Ramadhan telah pergi, disebutkan merekalah orang-orang yang merugi. “Bulan Ramadhan merupakan waktu bagi kita untuk meletakkan diri untuk mengenal lebih dekat, menumpahkan air mata, membasahi sujud dan doa kepada Allah, sebab tidak ada lagi nikmat yang lain yang setara di saat hati manusia bergetar mengingat dan merasakan lembutnya kasih yang maha pencipta,” ungkapnya.

Di Hari Raya yang Fitri ini menjadi puncak pembersihan diri dalam pendidikan puasa bersama nikmat yang diperlihatkan oleh Allah kepada seluruh umat muslim yang merayakannya, selain itu menjadi cerminan kepada mereka untuk kembali merindukan pertemuan dengan bulan Ramadhan. Sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW “Barang siapa berpuasa Ramadhan karena alasan keimanan dan berharap pahala dari Allah, maka keluar dari dosa-dosanya yang telah lalu seperti hari dimana dirinya dilahirkan ke dunia, yaitu kembali fitrah”.  Jangan sampai perasaan dan keinginan untuk kembali bertemu dengan bulan Ramadhan menjadi sirna, karena puasa Ramadhan akan membawa keberkahan yang tak ternilai bagi siapapun yang menjalankannya. [humas]

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/kembali-menjadi-fitrah-insani-yang-selalu-merindukan-bulan-suci/

Nasem Amar Syamlan, Mawapres UB dari FK

Loading

Nasem Amar Syamlan, mahasiswa Fakultas Kedokteran terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Brawijaya. Proses pengumuman Mawapres UB ini dilaksanakan pada Senin (10/4/2023) di Gedung Rektorat, Universitas Brawijaya, dan dihadiri oleh beberapa juri dan Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan fakultas.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H mengapresiasi para peserta Mawapres UB ini. “Marilah kita semua bersepakat untuk meningkatkan prestasi mahasiswa dengan sepenuh semangat dalam suasana damai tanpa kegaduhan, semoga tadi yang sudah diharapkan oleh para sambutan bisa terpenuhi. Saya ingatkan kepada mahasiswa yang diberangkatkan ke tingkat selanjutnya untuk selalu mengingat ‘Vini (saya datang), Vidi (saya melihat), Viji (saya menang)’ Semoga tujuan kita untuk meningkatkan mahasiswa berprestasi nanti bisa tercapai.”ujarnya

Hadir pula Presiden EM UB, Rafly Rayhan Al-Khajri yang menyambut baik ajang ini. “Kami sebagai lembaga kedaulatan mahasiswa dibidang eksekutif menyambut baik siap mendukung penuh program peningkatan prestasi di lingkungan mahasiswa. Kami juga menyampaikan selamat kepada finalis yang berhasil melalui berbagai proses hingga puncak finalnya bagaimana kemudian UB memiliki sosok mahasiswa berprestasi sebagai ikon UB ditingkat nasional dan internasional” ujarnya.

Di sesi final ini, para peserta merepresntasikan dan menganalisis gagasan kreatifnya. Peserta yang berasal dari Fakultas Vokasi, memberikan paparan mengenai produk inovatif berupa purwarupa atau hasil kerja. Seluruh peserta juga dinilai dari gagasan kreatif dan produk inovatifnya, visualisasi penyampaian, serta artikulasi dan intonasi pada saat paparan dalam bahasa Inggris.

Dari ajang tersebut, dewan juri mengumumkan Mahasiswa Berprestasi Universitas Brawijaya tahun 2023 antara lain : Muhammad Daffa Alfandi dari Fakultas Hukum sebagai Juara Harapan 2, Dely Dahlia dari Fakultas Pertanian sebagai Juara Harapan 1, Rezer Friskilla Wulan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebagai Juara 3, M. Dilan Linoval dari Fakultas Teknik sebagai Juara 2 dan Nasem Amar Syamlan dari Fakultas Kedokteran sebagai Mawapres Utama.

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/nasem-amar-syamlan-mawapres-ub-dari-fk/

Berkomitmen Percepat Produksi Dokter Spesialis yang Siap Beri Pelayanan di Daerah, FKUB Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Buka Kesempatan Melalui Program PPUK

Loading

Distribusi dokter spesialis belum merata di Indonesia. Dalam memenuhi target produksi SDM pada bidang Kedokteran Spesialis, serta amanat pemerintah tentang pemerataan pelayanan kesehatan spesialistik diseluruh pelosok nusantara yang tertuang dalam peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes – RI) maka, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menjawab tantangan tersebut melalui Program PPUK.

FKUB sebagai Institusi Pengelola Pendidikan dalam Bidang  Kedokteran dan Kesehatan, terus berupaya mengatasi permasalahan tersebut serta berkomitmen dalam mempercepat produksi dokter spesialis yang siap terjun dan berikan pelayanan praktik dokter spesialis di daerah, salah satunya adalah dengan membuka peluang dan kesempatan bagi Putra dan Putri daerah untuk melanjutkan pendidikan Dokter Spesialis di FKUB melalui Program Peneriman Utusan Khusus (PPUK).

Hal tersebut ditandai dengan Penandatangan  Kerjasama (PKS) antara Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, tentang “Penyelenggaraan Pendidikan Dokter Spesialis bagi Dokter Utusan Khusus”, yang dilaksanakan pada hari Senin (10/4/23) bertempat di Ruang Senat, Gedung Pendidikan Bersama (GPB) Lantai 9 – FKUB.

Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si., Med., Sp. A (K)  (Dekan FKUB) selaku Pihak Kesatu dan  Dr. dr. Suyuti Syamsul, MPPM (Ka. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah) selaku Pihak Kedua dalam penandatangan Kerjasama ini menandatangani sejumlah poin dan kesepakatan kerjasma dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan Spesialis di FKUB.

Dekan FKUB, Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si., Med. Sp.A (K) menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membuka kerjasama dan kesempatan bagi daerah dalam hal penyediaan dan produksi SDM (Dokter Spesialis) yang diharapkan siap terjun dan memberikan pelayanan kesehatan didaerah asal.

Program PPUK ini  diberikan khusus bagi putra- putri daerah yang telah mengabdi kepada pemerintah daerah atau instansi pemerintah yang akan mengikuti seleksi dan kesempatan melanjutkan pendidikan kedokteran spesialis di FKUB.

Selain itu, kegiatan ini merupakan wujud komitmen FKUB dalam mendukung penuh upaya pemerintah untuk pemerataan pelayanan kesehatan secara nasional melalui percepatan dan produksi dokter spesialis khususnya pelayanan kesehatan spesialistik di wilayah pelosok negeri, sebagaimana program yang telah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) selain Wajib Kerja Dokter Spesialis di daerah atau pelosok terpencil diseluruh wilayah Indonesia, ungkapnya.

Ditambahkan oleh dr. Wisnu, program ini merupakan peran kami dalam menjawab tantangan akan kebutuhan pelayanan spesialistik bagi negeri, FKUB  terus berkomitmen dalam mendukung penuh dalam proses percepatan produksi dokter spesialis tersebut  dengan Program Penerimaan Utusan Khusus (PPUK) dengan jalur kerjasama bagi putra putri daerah melalui Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, Instansi Pemerintah dan BUMN/ BUMD  yang bekerja sama dengan FKUB.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Departemen Spesialis dan Sub Spesialis FKUB Dr. dr. Seskoati Prayitnaningsih, Sp.M (K) bahwa,  didalam Departemen Spesialis dan Subspesialis FKUB sampai saat ini  kami telah membuka sebanyak 20 Program Studi, dimana 2 diantaranya masih baru yang didirikan pada tahun kemarin yakni PS PDS Emergensi Medisin dan PS PDS Bedah Plastik dan Rekonstruksi.

Ditambahkan oleh Dosen FKUB yang pernah menjabat sebagai Ketua Perdami Malang Raya ini, Emergensi Medisin merupakan satu-satunya prodi Emergensi di Indonesia dan telah banyak berkiprah ditengah bencana dan musibah yang terjadi diseluruh pelosok negeri. Dan untuk PS PDS Bedah Plastik dan rekonstruksi saat inimasih banyak dibutuhkan oleh masyarakat.

dr. Herwinda Brahmanti, M.Sc., Sp. KK (K) selaku Ketua Tim PPUK FKUB menambahkan, dasar pelaksanaan program PPUK ini adalah sebagaimana telah dituangkan dalam Peraturan Rektor UB (Pertor) No. 67 Tahun 2020, tentang Penerimaan Peserta Didik Utusan Khusus pada Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis, yang telah dimulai sejak januari tahun 2021 ( sudah 5 Periode/ per Januari 2023).

Untuk periode ini, Departemen Pendidikan Dokter Spesialis dan Sub Spesialis FKUB telah menerima sebanyak 52 orang peserta didik/ mahasiswa yang tersebar di 19 Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis FKUB. Dengan Jumlah peminat pada januari 2021 (25 orang), Juli 2021 (44 orang), Januari 2022 (59 orang), Juli 2022 (37 orang) dan Januari 2023 (57 orang), katanya.

Ditambahkan dokter yang pernah menjabat sebagai KPS PDS Dermatologi dan Venerologi FKUB ini bahwa, program ini dikhususkan bagi putra daerah yang  merupakan peserta seleksi kiriman dari Instansi Pemerintah, BUMN/Pemda dengan persyaratan sebagai berikut : adanya surat permohonan dari Pemda/BUMN kepada Dekan FKUB, dibiayai penuh oleh instansi dan adanya pernyataan tertulis akan mengabdi dan berkenan kembali ke instansi asal setelah menyelesaikan pendidikan, berumur maksimal 40 tahun per tanggal mulai pendidikan, dengan IPK S. Ked dan Profesi Minimal 2.50 ( untuk Fakultas Kedokteran dengan akreditasi A) dan Minimal mempunyai IPK 2.75 (untuk Fakultas Kedokteran dengan akreditasi B).

Departemen Kedokteran Spesialis dan Sub Spesialis FKUB membuka Program Penerimaan Utusan Khusus (PPUK) dengan sasaran para Pejabat Instansi Daerah dilingkungan Provinsi, Kabupaten/Kota, BUMN (yang bekerjasama/Mitra FKUB) serta bagi  Para Calon Peserta Didik (PPUK) Pada 19 Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis di FKUB. (An4nk – Humas FKUB)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/berkomitmen-percepat-produksi-dokter-spesialis-yang-siap-beri-pelayanan-di-daerah-fkub-bekerjasama-dengan-dinas-kesehatan-provinsi-kalimantan-tengah-buka-kesempatan-melalui-program-ppuk/

Tim Dokter FKUB Laksanakan Baksos di Nigeria

Loading

Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI Ke -77, Tim Dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) bekerjasama dengan Kedutaan Besar RI di Nigeria, pada (16-26/08/22) melaksanakan serangkaian kegiatan “Bakti Sosial Lintas Negara” yang di laksanakan di Nigeria .

Anggota tim yang dikirim adalah sebanyak 5 orang dokter spesialis (4 dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi dan 1 dokter spesialis Kesehatan Anak), tim ini beranggotakan antara lain : 1. Dr. dr. Thomas Erwin CJ Huwae Sp.OT(K)., 2.  Dr. dr. Irene Ratridewi Sp. A(K) M.Kes., (dari Prodi Ilmu Kesehatan Anak), 3. Dr. dr. Panji Sananta Sp. OT., 4. dr. Satya Pandu Persada Sp. OT(K).,  dan 5. dr. Adhi Satriyo Sp.OT (Orthopaedi dan Traumatologi).

Dr. dr. Thomas Erwin CJ Huwae Sp.OT (K) dalam wawancaranya dengan Humas Fakultas Kedokteran UB menyampaikan bahwa, dalam kegiatan baksos ini sasaran kami adalah komunitas nelayan yang bermukim di rumah-rumah terapung di tepi laut, dimana dasar atau fondasi dari rumah-rumah tersebut berasal dari sampah-sampah kota, tuturnya.

Lantas perjalanan dimulai dari kota Lagos Nigeria menuju tepi pantai laut lepas dan kendaraan kami harus berhenti di tepi jalan. Sedangkan,  area perkampungan masuk sekitar 300 meter ke dalam gang-gang sempit berliku-liku dari tanah dan di lokasi ini kami tidak diperkenankan mengambil gambar atau foto, serta demi keamanan kami dikawal oleh Putra Kepala Suku dan area perkampungan tersebut bernama Makoko, ungkap alumni FKUB ini.

Selanjutnya disampaikan oleh dr. Thomas  awal perjalanan kami dimulai dari sebuah muara buatan dan ditempuh dengan perahu dayung. Disana semua anak-anak mulai balita telah mahir mengendalikan perahu tersebut, perairannya sangat kotor dan berbau dan seluruhnya digunakan untuk mandi cuci kakus. Rumah penduduk terbuat mulai dari triplek, papan, bambu, plastik, dan beratapkan genteng, triplek, papan, rumbia dan bahan-bahan lain seperti pada foto dokumentasi, jelasnya.

Dalam misi kemanusiaan ini, didapatkan bahwa Penyakit terbanyak yang menjangkiti masyarakat termasuk anak-anak adalah Malaria, Kecacingan, Radang Telinga Tengah, dan Demam Tifoid.

Menurutnya di daerah ini Malaria meningkat saat air laut tidak asin, yaitu waktu musim penghujan sekitar Oktober sampai dengan Maret. Sarana Kesehatan setempat yang tersedia hanya ada 4 klinik sederhana  yang dijaga oleh seorang  Bidan Desa dan dibantu oleh semacam kader dari wanita setempat.

Adapun tugas Bidan Desa di klinik tersebut adalah mulai menolong persalinan, mengadakan imunisasi dan memberikan pengobatan pertolongan pertama. Jika ada kasus berat maka pasien dirujuk ke pinggiran kota Lagos dan itu memakan waktu sehingga sering pasien tidak tertolong.

Beberapa kesulitan kami dalam pelaksanaan baksos ini adalah melakukan pemeriksaan Kesehatan terhadap penduduk yang datang ke klinik setempat,  tetapi tampaknya masyarakat kurang berkenan dengan orang asing, sehingga kami melakukan penyuluhan kepada Bidan Desa dan melakukan kunjungan ke sebuah asrama anak yatim piatu.

Berdasarkan pantauan kami, disana status gizi anak-anak tersebut sebagian besar adalah gizi kurang. Otorita masyarakat setempat telah berupaya melakukan perbaikan nutrisi secara mandiri dengan dana dari donatur karena pemerintah tidak mampu mengatasi masalah di kampung Makoko ini secara optimal. Kegiatan diakhiri dengan memberikan donasi berupa buku-buku berbahasa Inggris dan dana siap pakai.

Mewakili Segenap Tim kami  menyampaikan terimakasih banyak kepada Bapak Dubes Nigeria,  Marsekal Muda TNI (Purn.) Dr. H. Usra Hendra Harahap, M.Si. beserta ibu dan seluruh staf Kedubes RI di Nigeria, atas segala arahan dan fasilitas yang diberikan,  sehingga acara pengabdian masyarakat lingtas negara ini dapat terlaksana dan berjalan dengan baik. ungkapnya. (An4nk-Humas FKUB).

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/tim-dokter-fkub-laksanakan-baksos-di-nigeria-dan-3-negara-di-afrika-selatan/

Penandatangan MoA : Kerjasama NTUH dan FKUB, Kembangkan Mutu dan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Loading

Dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas, mutu serta melaksanakan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi diperlukan adanya kerjasama yang baik dengan institusi baik dalam negeri maupun luar negeri. Dalam rangka menindaklanjuti kerjasama yang selama ini telah terjalin antara kedua instansi lintas benua ini.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) beserta tim kembali melaksanakan serangkaian penandatangan Moment of Agreement (MOA) dengan National Taiwan University Hospital (NTUH). Kegiatan kunjungan dan penandatanganan MOA ini dilaksanakan di The 1st Conference Room of National University Hospital (NTUH), Taiwan pada Selasa (14/03/23), waktu setempat .

Dalam kunjungannya Dekan FKUB didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Ketua International Relation Office dan Staf IRO.

Dekan FKUB dalam sambutannya menyampaikan, bahwa, saat ini kami memiliki 3 program Sarjana: Kedokteran, Kebidanan, dan Farmasi dan Program Profesi masing-masing: (Dokter, Bidan, dan Apoteker).
Selain itu, kami juga memiliki 20 (dua puluh) Program Kedokteran Spesialis, yang pembelajaran dan praktiknya dilakukan di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUD Dr. Saiful Anwar). Dan kami juga memiliki 3 program Magister Ilmu Biomedis, Manajemen Rumah Sakit, dan Kebidanan, dan 1 Program Doktor Ilmu Kedokteran.

Untuk saat ini, tujuan kami adalah untuk membangun saluran untuk Program Beasiswa untuk staf dan Program Pilihan untuk mahasiswa sarjana, tetapi untuk jangka panjang kami juga bertujuan untuk berkolaborasi dalam kegiatan lain yang layak seperti penelitian dan pertukaran, terangnya
Cabang NTUH Yunlin dan FKUB telah memiliki sejarah panjang kemitraan yang baik, jadi alangkah baiknya jika FK NTU dan Cabang Utama NTUH juga dapat mempertimbangkan kerjasama dengan institusi kami. Saya sangat berharap pertemuan ini dapat mempererat hubungan baik antara National Taiwan University dan Universitas Brawijaya.
Dalam kegiatan ini Rombongan FKUB diterima secara langsung oleh seluruh jajaran dari NTUH antara lain : Prof. Yen-Hsuan Ni, (Dekan, College of Medicine, National Taiwan University), Prof. Chih-Kang Chiang, (Assistance Dean of International Affairs), Ms. Ginger Yang, (Officer, Office of International Affairs)
Prof. Ming-Shiang Wu, (Superintendent of NTUH Main Branch), Prof. Chia-Yu Chu, CEO, (International Medical Service Center) dan dari NTUH Yunlin Branch Prof. Huei-Ming Ma, and Dr. Chien-Te Pan. (An4nk – Humas FKUB)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/penandatangan-moa-kerjasama-ntuh-dan-fkub-kembangkan-mutu-dan-tri-dharma-perguruan-tinggi/

Pacu Kerjasama Hingga Beasiswa, Student Exchange dan Fellowship Staf , FK UB Inisasi Kerjasama dengan National Cheng Kung University Hospital (NCKU)

Loading

NCKU – Tainan – Taiwan – Dalam serangkaian kegiatan inisiasi Kerjasama Luar Negeri yang dilaksanakan oleh Pimpinan dan Tim International  Relation Office (IRO) – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, pada Bulan Maret 2023 lalu.

Tim FKUB  melaksanakan serangkaian kunjungan dan penandatanganan MoA dengan 5 (Lima)Universitas di Taiwan dan Jepang, dimana salah satu dari kelima Universitas yang di kunjungi dan dilakukan penjajakan untuk bekerjasama adalah National Cheng Kung University Hospital (NCKU) .

Ketua IRO FKUB, dr. Happy Kurnia Permatasari, Ph.D menyampaikan, bahwa kami melaksanakan serangkaian kegiatan penjajakan dan kerjasama dengan beberapa Universitas di Jepang dan Taiwan, dimana salah satunya adalah National Cheng Kung University Hospital (NCKU) yang kami laksanakan pada 13 Maret 2023, kemarin, pungkasnya.

Bertempat di NKCU , Tainan – Taiwan , Dekan , Wakil Dekan, Ketua IRO dan Staff IRO FKUB melaksanakan pertemuan dengan Superintendent of National Cheng Kung University Hospital (NKCU) dan dengan Dean of Medical College National Cheng Kung University Hospital (NCKU) beserta  5 Kepala Departemendari NKCU.

Kegiatan ini bertujuan menginisiasi kegiatan kerjasama di tingkat Fakultas Kedokteran, khususnya mengenai student exchange, Program Fellowship untuk staf dari Kedokteran Spesialis, tuturnya.

Pada kesempatan tersebut Dekan FKUB Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si., Med., Sp.A (K) menyampaikan,  kami sangat berterima kasih kepada segenap jajaran Universitas Cheng Kung, meskipun pemberitahuannya relatif singkat namun kami dapat diterima dengan baik dan hangat.

dr, Wisnu menyampaikan, Seperti yang telah kami sebutkan dalam surat permintaan kunjungan kami, kami mencari kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan Universitas Nasional Cheng Kung, khususnya Perguruan Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit, untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dan staf kedokteran kami.

Saat ini kami memiliki 3 program sarjana: Kedokteran, Kebidanan, dan Farmasi dan Program Profesi masing-masing: Dokter, Bidan, dan Apoteker. Selain itu, Kami juga memiliki 20 (dua puluh) program kedokteran spesialis, yang pembelajaran dan praktiknya dilakukan di rumah sakit umum provinsi.

Terakhir, kami juga memiliki 3 Program Magister yakni Ilmu Biomedis, Manajemen Rumah Sakit, dan Kebidanan, dan 1 program doktor Ilmu Kedokteran.

Untuk saat ini, tujuan kami adalah untuk membangun saluran untuk Program Beasiswa untuk staf dan Program Pilihan untuk mahasiswa sarjana, tetapi untuk jangka panjang kami juga bertujuan untuk berkolaborasi dalam kegiatan lain yang layak seperti penelitian dan pertukaran.

Saya percaya NCKU dan Universitas Brawijaya memiliki sejarah panjang kemitraan yang baik, sehingga alangkah baiknya jika NCKU juga dapat mempertimbangkan kerjasama antara fakultas kedokteran dan rumah sakit pendidikan.

Dan saya sangat berharap pertemuan ini dapat mempererat hubungan baik antara NCKU dan Universitas Brawijaya. Terima kasih banyak, harapnya. (An4nk- Humas FKUB).

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/pacu-kerjasama-hingga-beasiswa-student-exchange-dan-fellowship-staf-fk-ub-inisasi-kerjasama-dengan-national-cheng-kung-university-hospital-ncku/