Sambut Bulan Ramadhan 1444 H : Sivitas Akademika FKUB diharapkan Pahami Posisi, Makna, dan Pesan Moral Puasa, Agar Menjadi Manusia yang Terlahir Suci Kembali

Loading

Segenap keluarga Besar Sivitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) berkumpul dan melaksanakan Ibadah Sholat Ashar Berjamaah dan mendengarkan Tausiyah yang kali ini mengangkat Tema: “ Memahami Posisi, Makna, dan Pesan Moral Puasa”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (21/03/23) di Masjid Nurusy Syifa’ – FKUB.

Tradisi ini rutin dilaksanakan dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan dan merupakan wujud silaturahmi dan mempersiapkan mental  segenap Sivitas Akademi FKUB untuk beribadah, bekerja dan belajar lebih baik lagi pada saat sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Dekan FKUB Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si., Med., Sp. A (K)  yang berkenan hadir dalam acara ini menyampaikan, Alhamdulillah kita patut bersyukur kepada Allah SWT sehingga kita masih dipertemukan oleh Allah dalam acara menyambut Bulan Suci Ramadhan kembali.

Disampaikan oleh dr Wisnu, Tausiyah diharapkan dapat menjadi bekal untuk kita menjalankan ibadah Puasa di Bulan Ramadhan, dimana bulan ini merupakan yang penuh berkah ini harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan tentunya diharapkan mampu melaksanakan ibadah yang lebih pada bulan ini.

Mudah-mudahan dengan Silaturahmi dan Tausiyah ini, kita akan menjadi orang yang lebih semangat lagi tidak hanya dalam beribadah namun juga dalam bekerja dan belajar, dan semoga kita menjadi lebih baik lagi. Dan selaku Dekan saya memohon maaf atas segala salah dan khilaf selama ini, semoga ibadah kita akan diberikan kelancaran dan kami ucapkan Selamat menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 H, imbuhnya.

Drs. Khusnul Fathoni, M.Ag dalam  Tausiyahnya, menyampaikan, bahwa pada setiap akhir bulan Nisfu Sya’ban kita akan segera memasuki 1 bulan yang penuh dengan berkah, penuh dengan pahala, bulan penuh ampunan dan ada 1 keistimewaan yakni pada malam Lailatul Qadar didalamnya yakni Bulan Suci Ramadhan.

Puasa mengajarkan kita akan arti kesabaran, dimana kesabaran itu sangat sulit dikendalikan namun balasannya adalah Surga. Dengan berpuasa kita melatih lisan dan  melatih hawa nafsu kita, sebagaimana berdasarkan hadis nabi bahwa kita harus mampu memahami apa itu posisi struktur puasa dalam kultur islam dan rukun islam. Dimana puasa merupakan petunjuk dari Allah kepada Nabi yang disampaikan oleh malaikat Jibril, tegasnya.

Dalam rukun islam. Pertama adalah Syahadat, Kedua Sholat, Ketiga Puasa, Keempat Zakat dan Kelima Haji. Adapun 20 perbuatan yang dapat membatalkan Syahadat seseorang salah satunya adalah meninggalkan Sholat, Maka Sholat merupakan hal yang penting bagi umat islam sebagai tanda ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Begitupula puasa, dengan berpuasa akan meningkatkan ketaaqwaan seseorang menjadi seorang Mukmin dan Muttaqin, jelasnya.

Menurutnya, Puasa akan mendidik kita menjadi seorang yang lebih sabar, dapat mengontrol emosi, mengontrol ego, menghindarkan dari perbuatan keji dan munkar, menjauhkan kita dari perbuatan dzolim yang dapat menyakiti  hati dan perasaan orang lain.  Karena menurut imam Ghozali sifat kebinatangan seorang manusia adalah apabila tidak mau menjalankan puasa, maka akan muncul sifat dari manusia itu kejam, dzolim dan lebih jelek dari pada makhluk yang lainnya, imbuhnya.

Oleh karena itu, semoga sedikit hal  yang telah saya sampaikan tadi dapat menjadikan kita lebih baik lagi, dan menghormati sesama, dan semoga ibadah kita dibulan ramadhan yakna akan dimulai pada lusa senantiasa diberikan kelancaran dan diterima oleh Allah SWT.  (An4nk – Humas FKUB)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/sambut-bulan-ramadhan-1444-h-sivitas-akademika-fkub-diharapkan-pahami-posisi-makna-dan-pesan-moral-puasa-agar-menjadi-manusia-yang-terlahir-suci-kembali/

About Author