Pada hari Sabtu (18/02/2023), Angkatan FKUB ’91 mengadakan reuni di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Dalam reuni ini para alumni melakukan tour di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, dengan mengunjungi Laboratorium dan museum anatomi FKUB, sembari bernostalgia mengingat kembali susana saat ujian antomi dengan bunyi bel yang mendebarkan.
Tidak terasa sudah dua puluh tahun berlalu. Masih lekat kenangan di awal masa orientasi (MOS), bangun pagi, kemudia memulai perkuliahan di RK 2, ruang ampi, saling mengenal dan berargumen dan bekerja sama sejak preklinik hingga koass diakhiris.
Dan tibalah kita di masa ini. Dalam ukuran badan yang mungkin tidak lagi sama, ilmu dan sikap wibawa yang melesat tinggi.
Bagi angkatan kami mungkin masih masa masa perjuangan, ada yang masih PPDS, ada yang baru menanjak jenjang karirnya, ada yang menyiapkan akreditasi, oncall jaga sana sini, sibuk gantikan senior, ada yang masih hamil/melahirkan yang akhirnya seringkali wacana kumpul kumpul angkatan tertunda berkali kali.
Tetapi dengan tekad kuat, kangen hebat, akhirnya acara Koempoel 2002 ini terjadi, BUKAN WACANA. Pada 4 Februari 2023, kami persiapkan untuk temu kangen teman teman, dengan ketua panitia dr. Fernando SpPD beserta tim panitia yang solid dan kompak.
Kampus FKUB tercinta menjadi pilihan acara ini, untuk menguak memori masa sekolah dulu yang seru. Diawali dengan jalan sehat mengelilingi kampus UB, sarapan pagi bareng dan berbagai acara seru di auditorium FKUB lantai 6.
Acara ini dibuka oleh Dekan FKUB Dr. dr. Wisnu Barlianto SPA(K)M Biomed secara daring, dipandu MC dari angkatan kita sendiri Tita dan Nando, ada testimoni angkatan 2002 oleh dosen dosen senior, beberapa talikasih untuk karyawan FKUB, dosen dan keluarga teman teman, Talkshow dengan narasumber keren FKUB 2002, virtual tour kampus FKUB, leadership style dari mantan komting komting selama 8 semester, 15 Pasutri seangkatan 2002 dan aneka games seru.
Acara dikemas panitia dengan baik, adanya kompilasi video saat moment kuliah dulu, dekan cup, stase RS jejaring, suka duka bersama teman teman, tak lupa saling sapa teman teman lain yang belum bisa hadir di acara ini secara luring. Sambil menikmati acara panitia juga menyuguhkan cemilan cemilan khas saat kuliah dulu mulai dari pizza mie bu Tris, cilok, bakso malang dll.
Satu lagi yang membuat acara ini dinantikan adalah suvenirnya. Angkatan FKUB 2002 berhasil membuat album kenangan yang berisi biodata dan foto teman teman seangkatan yang bermanfaat agar setelah acara ini silaturahim kepada teman teman tetap terjaga.
Tiga angakatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yaitu angkatan ’81, ’89 dan ’91 mengadakan acara reuni dalam waktu yang bersamaan pada hari Sabtu (18/02/2023), dengan lokasi acara yang berbeda. Angkatan FKUB ’81 di Tawangmangu, angkatan ’89 di Salatiga Jawa Tengah dan angkatan ’91 di Malang.
Pertemuan yang sangat dinantikan oleh semua teman sejawat di angkatannya, akhirnya setelah pandemi covid ini dapat terlaksana. Suasana reuni semakin seru, semua melampiaskan kegembiraan yang luar biasa. Bertemu dengan teman-teman kuliah setelah sekian lama tidak bertemu membuat kegembiraan tersendiri.
Untuk angkatan ’91, Sabtu (18/02/2023) pagi diadakan tour di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, dengan mengunjungi Laboratorium dan museum anatomi FKUB, sembari bernostalgia mengingat kembali dengan susana saat ujian antomi dengan bunyi bel yang mendebarkan. Angkatan ’81, pada hari Minggu (19/02/2023) melanjutkan acara reuni dengan naik jeep bersama mengelilingi perkebunan di kaki gunung Lawu.
Tingginya prevalensi penyakit jantung sangat tinggi, tidak menutup kemungkinan terjadi juga pada anak –anak usia sekolah, dalam upaya mengantisipasi dan deteksi sejak dini Penyakit Jantung Bawaan (PJB) pada anak Sekolah Dasar (SD) di Wilayah Kabupaten Malang. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) Malang bekerjasama dengan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis (PS PDS) Jantung dan Pembuluh Darah – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, pada Kamis s.d Jumat (9 s.d. 10/2/23) menyelenggarakan kegiatan PERKI Goes To School di beberapa SD Kabupaten Malang.
dr. Valerinna Yogibuana S, Sp.JP selaku Ketua Pelaksana menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian memperingati “Congenital Heart Disease Awareness Week” ( Pekan Kesadaran terhadap Penyakit Jantung Bawaan ) yang bertujuan untuk mendeteksi secara dini Penyakit Jantung Bawaan ( PJB) pada anak terutama pelajar sekolah dasar yang ada di wilayah kabupaten Malang antara lain yaitu: SDN 4 Panggungrejo Kecamatan Kepanjen, SDN 1 Pagelaran Kecamatan Pagelaran, SDN 1 Krebet Kecamatan Bululawang dan SDN 5 Ngajum Kecamatan Ngajum, tuturnya.
Selanjutnya, dalam kegiatannya “PERKI Goes To School” di beberapa SD di Kabupaten Malang ini dilatarbelakangi oleh adanya data di Indonesia menunjukkan bahwa 1 dari 100 bayi lahir hidup atau sekitar 43.000 bayi lahir hidup tiap tahunnya menderita PJB dan 25% diantaranya adalah PJB Kritis yang butuh penanganan segera di usia awal kehidupan. Sehingga, diperlukan upaya untuk mendeteksi secara dini adanya PJB pada anak agar dapat secepatnya mendapatkan penanganan yang tepat khususnya bagi anak-anak terutama usia sekolah dasar kelas 1,2 dan 3 di wilayah Kabupaten Malang, terangnya.
Ditambahkan oleh Dokter lulusan FKUB ini, Alasan kami memilih SD di Kabupaten Malang antara lain, bahwa angka kelahiran hidup di wilayah Kabupaten Malang cukup tinggi hampir menyamai angka di Indonesia yakni sekitar 20.000 kelahiran hidup dan apabila mengikuti perkiraan rasio nasional maka kemungkinan dapat dijumpai sekitar 2.000 bayi lahir dengan PJB. Wilayah Kabupaten Malang ini cukup luas dan dari data yang ada sekitar 8% ( data dari Dinkes Kab. Malang, 2022) dijumpai anak-anak stunting/ gagal tumbuh yang mana stunting merupakan salah satu gejala dari PJB.
Selain itu dalam kegiatan ini kami melakukan beberapa kegiatan skrining, apakah ada keluhan seperti adanya biru, batuk dan demam berulang, gangguan tumbuh kembang, pemeriksaan fisik dengan pulse oksimetri dan stetoskop serta pemeriksaan ekokardiografi ( USG jantung ) untuk dapat mendeteksi adanya kelainan struktur jantung dari lahir atau PJB, ungkapnya.
Pada saat ditanya apakah di Malang sendiri saat ini jumlah penderita penyakit jantung bawaan, dr. Valerina mengatakan, Seperti sudah disebutkan diatas bahwa data nasional menunjukkan sekitar 9 dari 1000 kelahiran hidup tiap jamnya menderita PJB, sehingga di kabupaten Malang dapat dijumpai kisaran angka yang sama. PJB secara garis besar dapat dibagi menjadi dua yakni PJB tidak biru dan PJB biru. Untuk PJB biru dari Namanya tentunya lebih mudah untuk dikenali. Akan tetapi PJB yang terbanyak adalah PJB tidak biru sehingga perlu dilakukan beberapa pemeriksaan agar dapat diketahui termasuk pemeriksaan yang kami lakukan pada PERKI Goes to School kali ini, tegasnya.
Selain pemeriksaan seperti diatas kami juga memberikan penyuluhan atau edukasi singkat tentang PJB bagi seluruh siswa dan para guru SD yang telah disebutkan diatas khususnya tentang “BIRU” tiga keluhan dan tanda yang paling sering dijumpai pada anak dengan PJB yang merupakan singkatan dari Biru, Infeksi saluran pernafasan berulang, Gagal tumbuh kembang. Selain itu dapat disertai gejala sesak nafas, kaki bengkak dan mudah lelah.
Saat ditanya dari kegiatan kemarin di beberapa SD apakah sudah di deteksi / ditemukan penyakit jantung bawaan dan langkah antisipasi maupun tindak lanjut apabila ditemukan anak usia SD dengan penyakit tersebut selanjutnya seperti apa? Sekitar 1071 siswa yang kami edukasi dan dari sekitar 500 siswa SD yang kami lakukan skrining ekokardiografi didapatkan 4 siswa dengan PJB dan 4 siswa dengan kecurigaan PJB yang perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk yang menderita PJB, sudah diarahkan ke RS rujukan untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Kami melihat tanggapan baik dari murid, guru serta orang tua menerima dengan baik dan sangat antusias saat dilakukan skrining dan penyuluhan/ edukasi tentang “BIRU” ini.
Dan melihat jumlah SD diwilayah kabupaten Malang ada sekitar 1065 sekolah, dan baru 4 sekolah yang kami lakukan skrining. Harapannya dengan kegiatan ini makin banyak masyarakat yang paham apa itu PJB, bagaimana gejalanya, faktor resiko PJB dan bagaimana penatalaksanaannya secara cepat dan tepat. Dan tentunya kegiatan seperti ini dapat berlangsung secara rutin tiap tahunnya sehingga makin banyak anak-anak yang dilakukan deteksi dini agar PJB-nya “segera diketahui, segera ditangani dan segera pulih kembali”. ( dr. Valerinna for Humas FKUB)
Setelah kita melewati hampir 3 tahun masa Pandemi Covid -19, dimana seluruh kegiatan Dokter Muda yang bersifat luring dihentikan, tentunya diperlukan beberapa persiapan dalam mendidik para Dokter Muda yang sedang melaksanakan Rotasi Klinik di wahana pendidikan.
Oleh karena itu, dalam upaya mengembalikan Rotasi Klinik Kedokteran Keluarga ke Puskesmas di Kota Malang, Departemen Keilmuan Kedokteran Keluarga FKUB melaksanakan serangkaian kegiatan “Pelatihan Pembimbing Klinik Wahana Pendidikan FKUB” sebagai upaya refreshment dan peningkatan kapasitas bagi para Pembimbing Klinik (Preseptor) dari 6 Puskesmas di Kota Malang ,yang nantinya akan bersama mendidik para Dokter Muda di Wahana Pendidikan FKUB.
Ketua Departemen Keilmuan Kedokteran Keluarga FKUB sekaligus merangkap sebagai Ketua Pelaksana kegiatan dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc., Sp. D.L.P. menyampaikan, bahwa sebelum adanya pandemic kita sudah melaksanakan stase di Puskesmas namun kita tarik kembali karena terpotong selama hampir 3 tahun, akan tetapi kami akan mengirim kembali Dokter Muda ke Puskesmas, tuturnya.
Ditambahkan oleh alumni FKUB tahun Angkatan 1997, Kegiatan Ini merupakan inisiasi sekaligus memberikan pelatihan kepada pembimbing klinik di Puskesmas, tentang bagaimana membimbing Dokter muda dan bagaimana cara mengevaluasi atau assessment terhadap mereka. Dalam hal ini kami mempergunakan 6 Puskesmas antara lain : Puskesmas Dinoyo, Kendal kerep, Kendalsari, Mulyorejo, Kedung Kandang dan Polowijen serta ini dan juga melibatkan Dinas Kesehatan Kota Malang.
Selain itu dengan adanya kegiatan ini kami berharap, rekan – rekan para Pembimbing Klinik di Wahana Pendidikan kita nantinya sudah siap dalam melaksanakan pembimbingan bagi adik-adik DM kita, juga mereka mampu melakukan assessment, dan nanti secara berkala mereka akan kami hadirkan disini, untuk mendiskusikan kasus bersama dan kita akan juga akan mendatangkan rekan sejawat dari dokter spesialis untuk melakukan refreshment, sehingga dengan adanya kegiatan ini nantinya akan ada peningkatakan kapasitas atau capacity building untuk para dokter pembimbing klinik di Wahana Pendidikan FKUB, imbuhnya. (An4nk- Humas FKUB)
Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/tingkatkan-kapasitas-dalam-membimbing-dokter-muda-departemen-keilmuan-kedokteran-keluarga-selenggarakan-pelatihan-bagi-para-pembimbing-klinik-di-wahana-pendidikan-fkub/
Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika, SE., M.Sc., Ph.D bersilaturahmi bersama Ikatan Alumni Universitas Brawijaya Nusa Tenggara Barat (IKA UB NTB) seusai menemani Wakil Presiden RI kunjungan kerja di Lombok Tengah, Kamis (09/02/2023).
Silaturahmi ini merupakan kunjungan sesama sahabat lama sambil menikmati makanan khas NTB. Selain itu, IKA UB NTB membahas beberapa rencana bakti sosial untuk mendukung program pemerintah dan pembinaan kemasyarakatan.
Tuan rumah acara adalah Ketua IKA UB NTB, Bapak Lalu Gita Ariadi, yang juga menjabat sebagai Sekdaprov NTB. Turut hadir dalam acara itu, Bapak Heru Saptaji, Kepala Perwakilan BI NTB (alumni FH UB). Selain itu turut hadir alumni lain yang merupakan alumni dari FEB, FK, FIA, FP, dan lain-lain.