Webinar Kesehatan Lustrum XII UB: Cegah Diabetes pada Usia Produktif

Loading

Pasien Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia semakin banyak ditemukan pada usia produktif. Beberapa penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat dan kurangnya deteksi dini. Sehingga perlu adanya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan, deteksi dini, serta penanganan Prediabetes.

Demikian disampaikan dr. Laksmi Sasiarini, Sp.PD., K-EMD pada Webinar Kesehatan “Melawan Penyakit Degeneratif di Usia Produktif melalui Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular”, Senin (21/11/2022). Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Lustrum XII Universitas Brawijaya (UB).

Disampaikan dr. Laksmi, Prediabetes merupakan kondisi adanya gangguan keseimbangan glukosa dalam tubuh, namun belum memenuhi kriteria DM. Tercatat Indonesia menjadi negara dengan jumlah Prediabetes sebanyak 29,1 juta orang pada tahun 2019 (data IDF Diabetes Atlas 2019), dan diprediksikan jumlahnya terus meningkat.

Prediabetes dianggap penting karena tidak bergejala dan merupakan faktor risiko terjadinya DM tipe 2, serta meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular, kerusakan ginjal, syaraf tepi, dan retina mata.

“Perubahan dari Prediabetes menjadi DM tipe 2 dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup, dan bila perlu dengan pemberian obat. Dan karena di fase awal tidak bergejala, maka perlu dilakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk menegakkan diagnosis,” ungkap konsultan endokrin metabolik dan diabetes ini.

Sementara itu, untuk membentuk pola perilaku kesehatan (healthy lifestyle) untuk mencegah DM, Dr. Ns. Heri Kristianto, M.Kep.,Sp.Kep.MB menyampaikan untuk berperilaku CERDIK, yakni singkatan dari Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

Cek kesehatan secara rutin meliputi Indeks Massa Tubuh, lingkar perut, tekanan darah, kadar gula darah, serta kolesterol.

“Cek kesehatan seperti mengukur tekanan darah dapat dilakukan sendiri menggunakan alat pengukur tekanan darah digital. Namun perlu diperhatikan, tidak direkomendasikan untuk mengecek tekanan darah dengan smartwatch,” ujar Heri.

Ia menambahkan, tidak menjadi masalah menggunakan aplikasi mobile untuk menghitung Indeks Massa Tubuh atau mengatur menu diet. Demikian juga physical activity mobile apps untuk mengingatkan pasien pada jadwal latihan atau aktivitas fisik.

“Ini salah satu cara memotivasi dan memacu komitmen pasien untuk latihan aktivitas fisik secara teratur. Namun untuk monitoring kesehatan sebaiknya dikonsultasikan kepada profesional agar penatalaksanaan DM tepat sasaran,” jelas Heri.

Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri dr. Eko Nugroho, Sp.KFR yang memberikan materi “Panduan Olahraga bagi Populasi Berisiko Diabetes Pasca Pandemi”, serta Dr. Fajar Nugroho, S.Gz., M.Kes yang menyampaikan materi “Strategi Diet Sehat sebagai Upaya Pencegahan Diabetes Sejak Dini”. [Irene]

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/webinar-kesehatan-lustrum-xii-ub-cegah-diabetes-pada-usia-produktif/

About Author