SEKRETARIAT ALUMNI FKUB | Fakultas Kedokteran Brawijaya

Archives November 2022

Angkat Isu Mental Health, Dokter Muda Ini Jadi Delegasi di Y20 Solo

Loading

Kesehatan mental masih belum menjadi prioritas di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan di tahun 2018 menunjukkan gangguan mental emosional penduduk usia di bawah 15 tahun meningkat dari 6.1 di tahun tersebut menjadi 9.8 persen atau sekitar 20 juta penduduk.

Berangkat dari kepedulian atas masalah ini, salah satu mahasiswi Program Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya merancang program Jiwa Sehat, Bangsa Sehat. Aisha Putri Setiowati merancang sebuah program terkait isu Diversitas dan Inklusivitas yang fokus pada kesehatan mental masyarakat.

“Program ini memiliki visi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental, mencegah perilaku yang membahayakan diri akibat menderita gangguan mental, serta mengurangi stigma negative di masyarakat terhadap penderita gangguan mental”, ujarnya.

Dalam menjalankan program ini, mahasiswi Angkatan 2016 ini menyebut ada 8 strategi yang dilakukan. “Pertama adalah informasi dan edukasi mengenai kesehatan mental secara digital, kemudian pendidikan remaja dan konseling sebaya dengan metode berbagi, peduli dan pendukung di aspek yang fundamental, ada Kawan Sehat Jiwa yang merupakan platform sosial media edukasi kesehatan mental dan gerakan stop stigmatisasi, ada Mental Health Festival untuk menciptakan hubungan harmonis penyintas dan masyarakat umum melalui pertunjukan seni, instalasi seni, talkshow kesehatan mental, kolaborasi dengan lembaga kesehatan dan pendidikan serta advokasi komunitas”, paparnya.

Berawal dari program ini, Aisha kemudian didapuk menjadi salah satu undangan dalam forum Y20, di Solo pada akhir Oktober lalu. Selama empat hari, Aisha berkesempatan mengikuti High Level Panel dari para delegasi terkait isu yang dipilih. Ia juga mengikuti talkshow yang mengundang Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan Gibran Rakabuming.

“Saya benar-benar tidak menyangka, ditengah kesibukan saya sebagai dokter muda, bisa menemukan ide setelah saya menjadi asisten operator operasi Sectio Caesaria ibu hamil kembar di RSUD Wlingi, Blitar. Ketika itu waktu sudah menunjukkan pukul 23.00, saya izin ke dokter Obgyn yang sedang melakukan operasi untuk izin turun mengetik tugas Y20, lalu saya spontan menuliskan gagasan saya dalam waktu yang sangat singkat dan mepet, karena deadline pengumpulan pukul 23.59, tepat 2 menit sebelum deadline, pukul 23.57 saya submit ide gagasan saya ke laman Y20 tersebut dan tidak menyangka akhirnya saya lolos”, ujanrya ketika ditanya mengenai cerita dibalik keberangkatan Aisha ke Solo.

Dari Y20, Aisha pun mendapat berbagai pengalaman. “Pengalaman berharga yang tidak bisa dinilai karena menjadi rangkaain KTT G20 yang dilaksanakan 20 tahun sekali di Indonesia. Saya juga bisa menjalin relasi dengan komunitas pemuda terbaik di Indonesia, berkompetisi dengan fasilitas dan profesionalitas tingkat tinggi, membangun jejaring dan tentu mendapat pengetahuan baru tentang permasalahan global dan di Indonesia”, jelasnya.

Disinggung rencana ke depan, Aisha berencana berkolaborasi mewujudkan idenya. “kita akan melakukan kolaborasi bersama para delegasi lain untuk menggabungkan ide-ide yang berkaitan dengan isu yang dipilih dan turut merealisasikan ide-ide ini sebagai aksi nyata para pemuda as future leaders untuk membangun Indonesia”, pungkasnya.

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/angkat-isu-mental-health-dokter-muda-ini-jadi-delegasi-di-y20-solo/

Webinar Kesehatan Lustrum XII UB: Cegah Diabetes pada Usia Produktif

Loading

Pasien Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia semakin banyak ditemukan pada usia produktif. Beberapa penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat dan kurangnya deteksi dini. Sehingga perlu adanya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan, deteksi dini, serta penanganan Prediabetes.

Demikian disampaikan dr. Laksmi Sasiarini, Sp.PD., K-EMD pada Webinar Kesehatan “Melawan Penyakit Degeneratif di Usia Produktif melalui Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular”, Senin (21/11/2022). Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Lustrum XII Universitas Brawijaya (UB).

Disampaikan dr. Laksmi, Prediabetes merupakan kondisi adanya gangguan keseimbangan glukosa dalam tubuh, namun belum memenuhi kriteria DM. Tercatat Indonesia menjadi negara dengan jumlah Prediabetes sebanyak 29,1 juta orang pada tahun 2019 (data IDF Diabetes Atlas 2019), dan diprediksikan jumlahnya terus meningkat.

Prediabetes dianggap penting karena tidak bergejala dan merupakan faktor risiko terjadinya DM tipe 2, serta meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular, kerusakan ginjal, syaraf tepi, dan retina mata.

“Perubahan dari Prediabetes menjadi DM tipe 2 dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup, dan bila perlu dengan pemberian obat. Dan karena di fase awal tidak bergejala, maka perlu dilakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk menegakkan diagnosis,” ungkap konsultan endokrin metabolik dan diabetes ini.

Sementara itu, untuk membentuk pola perilaku kesehatan (healthy lifestyle) untuk mencegah DM, Dr. Ns. Heri Kristianto, M.Kep.,Sp.Kep.MB menyampaikan untuk berperilaku CERDIK, yakni singkatan dari Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

Cek kesehatan secara rutin meliputi Indeks Massa Tubuh, lingkar perut, tekanan darah, kadar gula darah, serta kolesterol.

“Cek kesehatan seperti mengukur tekanan darah dapat dilakukan sendiri menggunakan alat pengukur tekanan darah digital. Namun perlu diperhatikan, tidak direkomendasikan untuk mengecek tekanan darah dengan smartwatch,” ujar Heri.

Ia menambahkan, tidak menjadi masalah menggunakan aplikasi mobile untuk menghitung Indeks Massa Tubuh atau mengatur menu diet. Demikian juga physical activity mobile apps untuk mengingatkan pasien pada jadwal latihan atau aktivitas fisik.

“Ini salah satu cara memotivasi dan memacu komitmen pasien untuk latihan aktivitas fisik secara teratur. Namun untuk monitoring kesehatan sebaiknya dikonsultasikan kepada profesional agar penatalaksanaan DM tepat sasaran,” jelas Heri.

Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri dr. Eko Nugroho, Sp.KFR yang memberikan materi “Panduan Olahraga bagi Populasi Berisiko Diabetes Pasca Pandemi”, serta Dr. Fajar Nugroho, S.Gz., M.Kes yang menyampaikan materi “Strategi Diet Sehat sebagai Upaya Pencegahan Diabetes Sejak Dini”. [Irene]

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/webinar-kesehatan-lustrum-xii-ub-cegah-diabetes-pada-usia-produktif/

Residen Ilmu Kesehatan Mata FK Diundang dalam 23rd European Association for Vision and Research

Loading

Delapan residen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB), berkesempatan mempresentasikan poster ilmiah di ajang Internasional 23rd European Association for Vision and Research yang diselenggarakan di Valencia, Spanyol pada (13/10-15/10/2022).

European Association for Vision and Research merupakan kongres ilmiah tahunan yang diadakan untuk mengundang para peneliti dari seluruh dunia mempresentasikan karya di bidang Ophthalmology.

Adapun tim yang dikirimkan adalah residen yang sudah melakukan penelitian dan sedang mengerjakan laporan kasus yang jarang ditemui. Delegasi yang terpilih untuk mempresentasikan karyanya adalah dr. Mutiara Kristiani Putri, dr. Nidia Astriani, dr. Rahajeng Anugrahing Saldianovitta, dr. Lydia Margaretha, dr. Syarah Nandya Dinnarwika, dr. Dicky Putra Perdana, dr. Hidris Damanik, dr. Latifah.

Delegasi tersebut mendapatkan bimbingan dan pendampingan dari dosen pembimbing yaitu Dr. dr. Nadia Artha Dewi, Sp.M(K), dr. Lely Retno Wulandari, Sp.M(K), Dr. dr. Nanda Wahyu Anandita, dr. Aulia Abdul Hamid, Sp.M(K), Biomed Sc, dr. T. Budi Sulistya, Sp.M(K), dr. Anny Sulistiyowati, Sp.M(K), Dr. dr. Rosy Aldina, Sp.M(K), Dr. dr. Seskoati Prayitnaningsih, Sp.M(K), Dr. dr. Debby Shintiya Dewi, Sp.M(K), dr. Ovi Sofia, Sp.M(K), dr. Herwindo Dicky Putranto, Sp.M(K), Dr. dr. Nina Handayani, Sp.M(K), dr. Wino Vrieda Vierlia, Sp.M(K), dan dr. Hidayat Sujuti, Ph.D, Sp.M(K)

President of EVER, Professor Manuel Vidal Sanz, MD, PhD, FARVO secara spesifik menyambut positif atas partisipasi Universitas Brawijaya dalam kongres EVER kali ini.

“Saya sangat menantikan penelitian penelitian selanjutnya oleh tim Universitas Brawijaya di tahun mendatang,”katanya.

Karya peneliti yang dipresentasikan akan dipublish di jurnal internasional acta ophtalmologica di edisi januari 2023.

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/residen-ilmu-kesehatan-mata-fkub-diundang-dalam-23rd-european-association-for-vision-and-research/