SEKRETARIAT ALUMNI FKUB | Fakultas Kedokteran Brawijaya

Archives Oktober 2022

UB Terima Penghargaan Institusi Terpopuler di Media Digital

Loading

Universitas Brawijaya (UB) menerima dua penghargaan Anugerah Humas Indonesia (AHI) tahun 2022 di Hotel Atria Malang, Jawa Timur, (28/10/2022). Penghargaan AHI diberikan kepada pemimpin dan institusi baik pemerintah maupun swasta yang menang melalui proses seleksi dan penjurian secara ketat.

Panitia AHI melakukan pemilihan untuk kategori pemimpin dan institusi terpopuler di media digital melalui proses media monitoring dengan menggandeng NoLimit.

Berdasarkan hasil monitoring dan analisis kualitatif yang dilakukan, menetapkan Rektor UB Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc, sebagai Pemenang Pemimpin Terpopuler di Media Digital 2022, dan UB sebagai Pemenang Institusi Terpopuler di Media Digital 2022.

Prof. Widodo mengatakan penghargaan ini merupakan prestasi UB yang membanggakan dan patut disyukuri. Hal ini menunjukkan kinerja bidang pelayanan informasi kepada publik terlaksana dengan baik dan memuaskan masyarakat.

“Saya berharap dengan prestasi ini, kita semakin semangat dalam bekerja, dan makin baik dalam memberikan pelayanan informasi kepada publik, sehingga masyarakat puas dengan pelayanan kita,” ujar Prof. Widodo bangga.

Selain menetapkan Pemimpin dan Institusi Terpopuler di Media Digital, Paniti AHI juga mengadakan lomba

untuk lima kategori yang dipertandingkan, yaitu Pelayanan KIP Terinovatif, PPID Terbaik, Media Internal, Kanal Digital, dan Program Kehumasan Pemerintah.

Penjurian AHI 2022 berlangsung secara hibrid oleh lima juri berpengalaman di babak presentasi antara lain Asmono Wikan (Founder dan CEO PR INDONESIA Group), Emilia Bassar (CEO Center for Public Relations, Outreach and Communication), Arif Adi Kuswardono (Komisioner Komisi Informasi Pusat periode 2017 – 2022), Fardilla Rachmiliza (Direktur Komunikasi Rajawali Foundation), dan Jannete Maria Pinariya (Wakil Rektor 1 LSPR).

Sedangkan penjurian non-presentasi dilakukan oleh enam juri berpengalaman antara lain: Dian Adi Prasetyo (Account Director, Integrated Media, Weber Shandwick), Dahlia Zinnia Nizar (Head of Academy, Apple Developer Academy @Infinite Learning), Agus Sudibyo (Anggota Dewan Pers Periode 2019 – 2022), Titis Widyatmoko (Pemred brilio.net), Arya Gumilar (GM BAYK Strategic Sustainability/APPRI), dan Bhayu Sugarda. (Humas UB)

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/ub-terima-penghargaan-institusi-terpopuler-di-media-digital/

838 Peserta Perguruan Tinggi se-Indonesia Semarakkan PEKSIMINAS XIV 2022

Loading

Pagelaran bergengsi Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS) merupakan event terbesar di indonesia yang hadir demi mewujudkan cita-cita dan kreativitas mahasiswa, mempertajam kualitas serta kemampuan praktisi khususnya dalam bidang kesenian. Dengan menjunjung tema “Penguatan Karakter Kebangsaan Melalui Pengembangan Potensi Minat Bakat dalam Bidang Seni dan Budaya Mahasiswa”, PEKSIMINAS XIV tahun 2022 secara resmi dibuka oleh Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS) bersama Universitas Brawijaya (UB) pada Senin (25/10) di gedung Samantha Krida. PEKSIMINAS XIV 2022 akan diselenggarakan selama empat hari (25-28 Oktober) dan diikuti oleh Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) dari 32 provinsi, dengan jumlah peserta sebanyak 838 mahasiswa yang berasal dari 123 perguruan tinggi di Indonesia. Acara dibuka dengan pertunjukan megah dari Unit Aktivitas Karawitan dan Tari (UNITANTRI) sebagai persembahan mahakarya dan ungkapan selamat datang kepada seluruh kontingen PEKSIMINAS XIV. Pementasan mereka berhasil mengundang decak kagum dan riuh tepuk tangan meriah dari para tamu undangan dan pendamping peserta.

Dalam sambutannya Prof. Dr. Abdul Hakim MS.i  selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UB berharap apabila ilmu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa harus saling bersinergi dengan kemampuan hard-skill dan soft-skill yang dimilikinya, terutama dengan mengedepankan nilai-nilai kultur, pelestarian budaya, serta kemajemukan sosial masyarakat. Hal ini searah dengan kebijakan Kampus Merdeka yang digagas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi bahwa perguruan tinggi berkewajiban mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul dalam bidang akademik namun juga menjadi individu kreatif, inovatif, berdaya saing dan berkarakter. “Pengembangan soft-skill merupakan salah satu bagian dari kompetensi individu, dimana kreativitas mahasiswa baik dalam proses pembelajaran, etika dan estetika maupun minat bakat,” ungkapnya.

Rektor UB, Prof. Widodo Ssi, Msi, PhD, Med.Sc mengungkapkan kesenian telah menjadi bagian penting dalam pembentukan peradaban manusia melalui sains dan teknologi. Seni dan sains serta perkembangan teknologi tidaklah bisa dipisahkan, dimana ketiganya berkembang secara beriringan, kesenian akan mengarahkan perkembangan sains dan teknologi secara humanis, memberikan harmoni dengan alam serta selaras bersama budaya masyarakat. “Penguatan kesenian menjadi salah satu pilar utama dalam menggapai langkah kemajuan pendidikan universitas. Dimana hal tersebut hadir sebagai bentuk ungkapan rasional dan eksplorasi ruang kehidupan sosial yang mampu bermuara pada problem solving,” tambahnya.

Seluruh mahasiswa yang berpartisipasi akan bersaing dalam 15 tangkai lomba, dengan rinciannya sebagai berikut : Baca Puisi (putra) 29 peserta (putri) 30 peserta, Desain Poster 29 peserta, Fotografi (hitam putih) 25 peserta (warna) 28 peserta, Komik Strip 24 peserta, Seni Lukis 26 peserta, Vokal Dangdut (putra) 25 peserta (putri) 25 peserta, Keroncong (putra) 16 peserta (putri) 19 peserta, Pop (putra) 29 peserta (putri) 31 peserta, Seriosa (putra) 20 peserta (putri) 18 peserta, Monolog 28 peserta, Penulisan Cerpen 30 peserta, Penulisan Lakon 25 peserta, Penulisan Puisi 27 peserta, Tari 123 peserta yang terbagi dalam 25 tim, Vokal Grup 231 peserta dari 20 tim.

Sedangkan untuk rincian provinsi peserta terbanyak adalah : Provinsi Jawa Tengah dengan 39 peserta (12 perguruan tinggi), Jawa Timur dengan 39 peserta (9 perguruan tinggi), Kalimantan Barat dengan 39 peserta (2 perguruan tinggi), Bali dengan 38 peserta (8 perguruan tinggi), Sulawesi Selatan dengan 38 peserta (6 perguruan tinggi), DKI Jakarta dengan 37 peserta (9 perguruan tinggi), Jawa Barat dengan 36 peserta (7 perguruan tinggi), Provinsi Aceh dengan 36 peserta (4 perguruan tinggi, serta Sumatra Utara 36 peserta (5 perguruan tinggi). [humas]

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/838-peserta-perguruan-tinggi-se-indonesia-semarakkan-peksiminas-xiv-2022/

Marak Kasus Gagal Ginjal pada Anak, Dosen FK UB Ajak Masyarakat Tidak Panik dan Waspada

Loading

Merebaknya kasus gagal ginjal akut pada anak beberapa waktu belakangan ini merisaukan banyak orang tua. Kasus ini mulai terdeteksi sejak bulan Agustus hingga saat ini. Merespon kejadian tersebut, Dr. Astrid Kristina Kardani, M.Biomed, Sp.A(K) dan DR. Dr. Krisni Subandiyah, Sp.A(K), dua dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya bidang Nefrologi Anak mengajak masyarakat untuk tetap waspada namun jangan panik.

Pasien Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal atau disebut GGAPA, menurut Krisni, memang membuat panik. Namun ia berharap masyarakat tetap waspada. “Pasien GGAPA mayoritas umur terbanyak dari usia 2-5 tahun, kebanyakan datang dengan demam, batuk, pilek, muntah, nyeri perut dan diare”, jelasnya.

Gangguan ginjal akut bukan hal yang baru di bidang penyakit ginjal anak, menurut Astrid, akan tetapi yang bersifat atipikal (tidak diketahui penyebabnya) trennya meningkat sejak bulan Agustus 2022. “Tren yang terjadi dua hingga tiga bulan terakhir, dari kasus yang sering ditangani, 24 persen penyebabnya masih atipikal (misterius). Jika dikaitkan dengan konsumsi obat-obatan atau makanan tidak sehat, hal ini juga sering disampaikan. Namun kasus ini tidak biasa, penyebabnya belum diketahui. Kalau biasanya ada kelainan di ginjal, kelainan dehidrasi, atau kanker, tapi ini semua sudah disingkirkan. Investigasi sudah dilakukan untuk mencari penyebabnya. “Masyarakat tidak usah panik, namun tetap waspada”, ujar konsultan ginjal anak ini.

Orang tua memegang peranan penting dalam pemantauan kesehatan ini. “Ginjal adalah organ yang sangat suka dengan air, sehingga wajib minum air putih yang cukup sesuai usia dan berat badan, hindari makanan yang membebani ginjal seperti pemanis, pengawet, MSG, olahraga yang sesuai dengan usia anak, dan hindari juga konsumsi makanan yang terlalu asin. Tetap waspada namun sekali lagi, jangan panik”, pungkasnya.

GGAPA imbuh Krisni merupakan penurunan fungsi ginjal secara cepat. “Penyakit ini ditandai penurunan atau tidak adanya urin yang di produksi. Jika di lab, akan nampak peningkatan urea kreatinin. Disebut atipikal juga karena masih belum diketahui pasti penyebabnya apa. Bisa karena infeksi virus, bakteri atau penyebab lain”, terangnya.

Astrid menambahkan durasi dari gejala awal seperti demam, batuk, pilek hingga berkurangnya atau tidak munculnya urin sama sekali sekitar 4-7 hari. Durasi pengobatan juga tergantung pada respon tubuh terhadap terapi yang diterima. Dalam kondisi tertentu, pasien akan diberikan terapi hemodialisis (cuci darah) untuk membantu mengembalikan fungsi ginjal.

Kondisi akut yang tertangani dengan baik dapat mempercepat pemulihan pasien. Fungsi ginjal dapat terganggu jika ada hambatan dalam peredaran darah. Konsumsi air putih  sesuai kebutuhan dan memperhatikan kandungan dalam makanan yang dikonsumsi juga penting dalam menjaga kesehatan ginjal. (vQ)

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/marak-kasus-gagal-ginjal-pada-anak-dosen-fk-ub-ajak-masyarakat-tidak-panik-dan-waspada/

 

Tim Pengmas Farmasi UB Beri Edukasi Bahan Tambahan Pangan

Loading

Tim Dosen Departemen Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengadakan “Penyuluhan Bahan Tambahan Makanan Pengawet dan Pewarna dalam Makanan pada Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kecamatan Singosari”, pertengahan September (10-17/09/2022) di tiga lokasi SMP antara lain, SMPN 1, SMPN 2 Singosari dan SMP Islam Bani Hasyim, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Kelompok pengabdian ini diketuai oleh apt. Bachtiar Rifai Pratita Ihsan, S. Farm., M. Farm, dengan anggota kelompok 4 dosen yaitu Dr. apt. Valentina Yurina, M.Si., Dr. Anggita Rosiana Putri, S.Si., apt. Oktavia Eka Puspita, M.Sc. dan 4 mahasiswa.Program Studi Sarjana Farmasi FKUB yaitu Kevin Awidarta, M. Bachrul Ulum, Varna Amalia Nabilah dan Intan Khaerunisa.

Kegiatan pertama dilaksanakan pada Sabtu (10/09/2022) di SMPN 1 Singosari, dengan didampingi oleh Humas SMPN 1 Singosari, Ari Susilo, S.Pd serta wali kelas dan diikuti oleh siswa kelas 8. Sebelum pemaparan terkait bahan tambahan makanan dimulai, siswa diminta untuk mengisi pretest untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terkait bahan tambahan makanan. Setelah kegiatan edukasi, dilakukan post-test untuk mengukur ketersampaian materi yang didapat siswa. Materi Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang disampaikan meliputi pengertian BTM, perhitungan Acceptable Daily Intake (ADI), contoh BTM yang diperbolehkan dan dilarang. Tim penyuluh memperkenalkan contoh BTM pewarna dan pengawet yang dilarang penggunaannya yaitu Rhodamin B (pewarna) dan Formalin (pengawet).
Kegiatan penyuluhan dilanjutkan di SMPN 2 Singosari, Jumat (16/09/2022). Kegiatan ini juga didampingi oleh Kepala Sekolah, yakni Bapak Bambang Dwi Yudo L, S.Pd, dan Ibu Kristanti selaku Waka Kurikulum dan Bapak/Ibu guru SMPN 2 Singosari. “Kegiatan pengabdian masyarakat Departemen Farmasi FKUB ini mendapat apresiasi tinggi dari para siswa dan guru selain menambah wawasan juga memacu kreatifitas siswa dalam lomba edukasi video” kata Kristanti.
Kegiatan pengabdian masyarakat terakhir dilakukan di SMP Islam Bani Hasyim, Sabtu (17/09/2022) didampingi oleh Bapak Abdul Rozaq, M.Pd selaku kepala sekolah beserta Bapak/Ibu guru wali kelas. Para peserta antusias dalam mengikuti penyuluhan yang diselingi tanya jawab mengenai aplikasi bahan tambahan makanan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain kegiatan edukasi terkait bahan tambahan makanan, dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan lomba video antar sekolah. Tema lomba video siswa adalah terkait edukasi bahan tambahan makanan kepada teman, keluarga, maupun orang-orang di sekitarnya dengan total peserta lomba sebanyak 8 kelompok. Penyerahan hadiah lomba video dilakukan pada Selasa (04/10/2022) dengan pemenang juara 1 adalah siswa dari SMP Islam Bani Hasyim dengan ketua kelompok atas nama Zaskia Ailsa Rahma, juara 2 adalah siswa SMPN 2 Singosari dari tim Cahaya Aura Sholawatifah, dan juara 3 diberikan kepada tim Marfuatul Kholifa dari SMPN 2 Singosari.
Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/tim-pengmas-farmasi-ub-beri-edukasi-bahan-tambahan-pangan/

UB Berangkatkan EMT Respon Banjir di Sitiarjo

Loading

Merespon bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Malang, Universitas Brawijaya melalui Fakultas Kedokteran mengirimkan satu tim Emergensi Medicine. Tim ini berangkat menuju Dusun Krajan Kulon, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada Senin malam (17/10/2022). Selama beberapa hari, tim ini akan melakukan asesmen lapang mengenai kebutuhan dan dampak kesehatan akibat bencana banjir.

Menurut Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FK UB, dr.Ariani, M.Kes., Sp.A(K), banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah mengakibatkan lumpuhnya akses jalan dengan banyak korban terdampak. “Sehingga kami dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya melakukan aksi cepat tanggap dan berkoordinasi dengan dinas – dinas terkait di Kabupaten Malang untuk mendapat akses informasi dan terjun langsung membantu masyarakat yang terdampak”, jelasnya.

EMT yang terdiri dari dr. Aurick Yudha Nagara, Sp.EM selaku dokter spesialis emergensi, Mauludin Hakim selaku driver ambulans, Riva’ah Al Ibdha dan Nanda Zahrotul Firdaus yang merupakan mahasiswa Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan dan anggota LAKESMA FK UB. Selain itu, ada pula M. Tuki dan Edi Santoso sebagai tambahan personil dari Rektorat Universitas Brawijaya yang membantu penyediaan air bersih, dengan membawa 1 unit mobil tangki air.

“Kebutuhan saat ini adalah pompa air untuk membersihan jalan dari lumpur dan batu agar akses jalan lebih mudah dilalui oleh mobil non off road”, jelas Aurick melalui pesan singkat. Sedangkan pompa digunakan untuk memercepat menguras sumur berlumpur, dan mobil tangka untuk distribusi air bersih kepada warga.

Selain membawa tangka air dan ambulans, tim EMT juga membawa perbekalan seperti minyak kayu putih dan obat-obatan, peralatan kegawatdaruratan (airway dan breathing) dan alat kesehatan, selimut dewasa sebanyak 70 buah, popok bayi sebanyak 200 buah, pembalut sebanyak 150 buah, popok lansia dan bedong bayi.

Selama penanganan bencana banjir bandang di Desa Sitiarjo, tim Disaster FK UB bekerja sama dengan alumni FK membuka saluran donasi bagi seluruh sivitas Universitas Brawijaya melalui nomr rekening tertera. Donasi yang terkumpul akan dirupakan kebutuhan bagi para korban bencana. (VQ)

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/ub-berangkatkan-emt-respon-banjir-di-sitiarjo/

 

 

Ikatan Alumni FKUB Sumbangkan Koridor Penunjang Gedung

Loading

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Dr. dr. Wisnu Barlianto, MSi., Med., Sp.A (K) bersama Ketua Alumni Komisariat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dr. Aries Budianto, Sp.B KBD meresmikan Koridor Penunjang Gedung FKUB pada Selasa (11/10/2022). Serah terima ini di laksanakan di depan Gedung GPB FKUB dari Ketua Alumni Komisariat FKUB kepada Dekan FKUB.

Dalam laporannya, Ketua Alumni FKUB dr. Aries Budianto, Sp.B KBD menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim pelaksana maupun tim pengawas pembangunan koridor penunjang gedung (selasar) serta donasi dari para alumni FKUB. Adanya koridor ini diharapkan mampu menunjang program pendidikan di FKUB dan bermanfaat bagi seluruh civitas di FKUB.

LIBATKAN PAKAR DALAM DAN LUAR NEGERI, BKKBN GELAR KONVERENSI INTERNASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

Loading

Malang – Angka Stunting di Indonesia sudah turun namun masih belum memenuhi target. Untuk itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia salah satunya dengan melibatkan para pakar dan akademisi baik dalam negeri maupun luar negeri melalui berbagai kajian-kajian ilmiah yang dibedah dalam acara The 2nd South East Asia Biennial Conference on Population and Health Related to Stunting (SEAA) 2022 di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya Malang (4/10).

Kepala BKKBN, Dr. (HC), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengungkapkan angka stunting di Indonesia sudah mengalami penurunan dibandingkan tahun kemarin. Berdasarkan data SSGI 2021, angka stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen sedangkan di Jawa Timur sebesar 23,5 persen.

“Kegiatan ini merupakan agenda dua tahunan dan kegiatan hari ini merupakan kegiatan yang ke dua. Sedang yang pertama dilakukan pada tahun 2018 lalu, ” jelas Pak Hasto.

Doktor Hasto menambahkan selain masalah stunting, Indonesia juga akan segera dihadapkan pada aging population pada tahun 2035, dimana Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,56 %) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9.7%) pada tahun 2019, dan diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun 2035 menjadi 48.2 juta jiwa (15,77%).

“Saat terjadi aging population dibutuhkan Sumber Daya Manusia usia produktif yang berkualitas karena terjadinya dependensi rasio yang sangat tinggi. Dimana usia produktif harus menanggung biaya SDM yang tidak produktif yaitu lansia dan anak usia dibawah 14 tahun. Dimana kedua unsur SDM ini tidak produktif tetapi membutuhkan biaya yang cukup besar, ” papar Pak Hasto.

Untuk itu, sambung Doktor Hasto sangat penting bagi Indonesia untuk menurunkan angka stunting bahkan zero stunting untuk menyambut era aging population tersebut.

“Anak stunting tersebut pasti merupakan SDM yang kurang bisa bersaing dimasa depan. Padahal tugas dan tanggung jawab mereka sangat besar, ” ungkapnya.

Untuk itu, BKKBN bersama mitra terus melakukan berbagai upaya untuk percepatan penurunan angka stunting di Indonesia dengan melakukan upaya pencegahan terjadinya stunting. Selain itu, BKKBN juga mempersiapkan program pemberdayaan ekonomi usia non produktif perempuan, dimana angka lansia perempuan akan lebih besar dibanding lansia pria. Dimana angka kematian pada kaum pria lebih tinggi daripada angka kematian pada kaum perempuan.

Ditempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. Emil Elestianto Dardak mengungkapkan apresiasi terhadap kinerja BKKBN dimasa kepemimpinan Dr. Hasto Wardoyo selama ini.

“Saya sangat salut kepada Kepala BKKBN sejak saya menjadi Bupati Trenggalek, Pak Hasto ini sangat tepat dalam pengambilan kebijakan dalam mengatasi masalah kependudukan ini, ” ungkap Emil Dardak.

Emil menambahkan agar kebijakan yang diambil tepat sasaran dan program bisa berjalan sesuai dengan target maka dibutuhkan data yang stabil dimana setiap Kementerian/Lembaga memiliki kesamaan data. Selama ini, data antar K/L masih ada selisih.

“Untuk itu, kami membutuhkan data stabil by name by address yang bisa dimanfaatkan oleh semua K/L sesuai dengan kebutuhan masing-masing”, jelasnya.

Sebelumnya, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo mengungkapkan Tri Dharna Universitas adalah pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Universitas Brawijaya telah melakukan pendampingan masyarakat terkait stunting dengan melibatkan lebih dari 800 mahasiswa dan dosen di sekitar malang raya dalam kegiatan KKN Tematik di Tahun 2022.

“Selain masalah stunting, Universitas Brawijaya juga mempersiapkan permasalahan yang akan muncul saat aging population terjadi. Dimana, berbagai penelitian telah dilakukan untuk mempersiapkan dan mencari alternatif nutrisi dan pangan yang diharapkan dapat mengurangi berbagai masalah yang menyertai penuaan”, paparnya.

Sementara itu, di sesi Press Conference, YBrs. Encik Abdul Shukur bin Abdullah, Head Director of Lembaga Penduduk dan Pembangunan Keluarga Nasional (LPPKN), Malaysia mengatakan tidak hanya di Indonesia, masalah stunting juga menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Malaysia dimana berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Malaysia saat ini angka stunting di Malaysia masih di angka 21%.

“Selain Stunting, Malaysia juga menghadapi aging population pada tahun 2039 atau 5 tahun lebih awal dibandingkan dengan Indonesia. Sedang untuk TFR Malaysia masih di angka 1.7 dengan target tahun 2022 ini di angka 1.5,” sebutnya. (Humas)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/libatkan-pakar-dalam-dan-luar-negeri-bkkbn-gelar-konverensi-internasional-percepatan-penurunan-stunting/

Jemput Bola, PS PDS Ilmu Kesehatan Mata Lakukan Skrinning Mata bagi 70 Anak Down Syndrome

Loading

Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ( PS PDS IK Mata – FKUB) jemput bola dengan melaksanakan pengabdian masyarakat melalui kegiatan yang kali ini dikemas dalam rangkaian  “Skrinning Mata Bagi Anak Down Syndrome” dan dilaksanakan pada Sabtu, (1/10/22) di Lantai 2 Poli Mata , Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Dr. dr. Nanda Wahyu Anandita, Sp.M (K) saat diwawancarai oleh Humas FKUB menyampaikan bahwa , saat ini kami sedang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat (penmas)  yang dikemas dalam rangkaian kegiatan Wolrd Sight Day 2022 dengan tema “ raises awareness of eye health”,  dimana anak yang sehat memiliki mata yang sehat.

Selanjutnya dosen FKUB yang akrab disapa dr. Nanda ini menambahkan, jadi prinsipnya kami mengamati jika anak-anak yang tidak berkebutuhan khusus (normal)  saja tidak mengerti ketika ada masalah di mata, apalagi  anak-anak yang dengan kebutuhan khusus, sangat dimungkinkan adanya kesulitan untuk mengutarakan adanya gangguan pada matanya, tuturnya.

Sehingga sesuai dengan tema kali ini , kami  berupaya untuk jemput bola dengan kita undang dan melakukan skrinning mata bagi  anak-anak yang berkebutuhan khusus (down Syndrome) bagi sebanyak 70 anak down syndrome yang memiliki kelainan genetic, yang kemungkinan diorgan lainnya salah satunya mata.

Lebih lanjut saat ditanya apakah ada temuan atau deteksi adanya gangguan mata pada anak down syndrome pada skrinning kali ini,  ternyata  telah ditemukan 1 anak down syndrome yang memiliki gejala katarak pada matanya dan banyak sekali anak down syndrome  yang membutuhkan kaca mata.

Dimana ada teori yang menyatakan bahwa down syndrome itu erat sekali kaitannya dengan kaca mata,  selama ini mereka juga bersekolah  dan karena mereka kesulitan untuk berkomunikasi dalam menyampaikan adanya gangguan pada matanya, maka secara tidak langsung aktivitas dalam sekolahnya pun  juga ikut terganggu, dan ini tadi meskipun dikoreksi dengan kaca mata belum bisa maksimal tapi diharapkan lebih baik dari pada tidak memakai kaca mata, imbuhnya.

Dalam kegiatan penmas ini tidak hanya dilakukan oleh prodi mata, namun kami melakukan interprofesional dengan melibatkan  bagian PS PDS Ilmu Kesehatan Anak untuk m mengukur antroprometri dan juga  mahasiwa S1, Dokter Muda (koas), PPDS/Residen Mata dan IKA.

Diharapkan kedepannya  orang tua tidak takut lagi untuk memeriksakan kesehatan anaknya, dan saya berpesan, sebaiknya meskipun tidak ada keluhan tapi rutin untuk diperiksakan jangan menunggu keluhan dulu kemudian awareness dari orang –orang disekitarnya, terutama orang tua dan guru disekolah bahkan keluarga dekatnya dirumah, dimana acara ini diharapkan juga mampu mengedukasi dalam mengenali adanya gangguan kesehatan mata pada anak down syndrome.

Bagi orang tua yang anaknya terdeteksi mata katarak akan kami berikan pendampingan dan edukasi, namun apabila orang tuanya tidak mampu maka kami akan membantu mencarikan sponsor untuk bisa dilakukan operasi  mata bagi anak down syndrome yang bersangkutan, harapnya.

Pada kesempatan yang sama salah seorang Ibu dari anak dengan down syndrome yang bernama Javas, yakni Ibu  Ari Cahyo saat diwawancara mengaku sangat senang dengan kegiatan skrinning  mata bagi anak-anak down syndrome seperti  anaknya. Sehingga dengan pemeriksaan dini seperti ini diharapkan nantinya anak anak ini tumbuh dengan mata yang sehat, semoga kegiatan ini juga rutin dilaksanakan kedepannya, harap ibu 3 anak ini.

Ditambahkan oleh Ibu Ari, Anak saya ini tergolong sangat aktif, saat ini sedang duduk dikelas 5 pada salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) selain itu Javas juga ikut modeling class, dan Alhamdulillah meskipun anak saya memiliki kekurangan pada tumbuh kembangnya namu anak saya berhasil menjadi juara pada beberapa lomba model dan foto model, ungkapnya.  (Anank- Humas FKUB)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/jemput-bola-ps-pds-ilmu-kesehatan-mata-lakukan-skrinning-mata-bagi-70-anak-down-syndrome/

Departemen Keilmuan Ilmu Kedokteran Emergensi Bekerjasama dengan UPT PMK Kota Malang, Selenggarakan Penmas Pelatihan Mitigasi (Simulasi Kebakaran) dalam Gedung di FKUB

Loading

Kota Malang yang merupakan salah satu kota yang selalu berkembang di Jawa Timur tentunya sangat berpotensi terhadap bencana (baik faktor alam, kelalaian ataupun faktor yang lain), hal tersebut dapat dilihat seiring dengan perkembangan dan bertambahnya populasi penduduk dari luar kota dan kemajuan teknologi,  dimana tingkat pemenuhan akan kebutuhan hidup dan lapangan kerja di masyarakat terus meningkat. Termasuk pembangunan fasilitas –fasilitas penunjang mulai dari gedung –gedung perkantoran, tempat –tempat pendidikan, pusat perbelanjaan, dan sarana prasarana publik lainnya yang saat ini mulai memperluas kapasitasnya dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat.

Universitas Brawijaya sebagai salah satu fasilitas publik dalam memenuhi kebutuhan pendidikan mau tidak mau juga akan beradaptasi, tidak hanya dari segi sumber daya manusia dan jumlah mahasiswanya, tetapi juga temasuk perluasan gedung sebagai salah satu sarana prasarana pendidikan bagi para mahasiswa. Dan FKUB sebagai bagian dari Universitas Brawijaya juga merupakan salah satu fakultas favorit dengan jumlah program studi dan mahasiswa terbanyak diantara fakultas lain yang ada di Universitas Brawijaya, dan memiliki beberapa gedung-gedung bertingkat yang dipergunakan sebagai tempat perkuliahan, bekerja dan ruang – ruang pertemuan bagi seluruh sivitas akademika di FKUB.

Namun jika dilihat secara jeli tentunya masih banyak sekali hal yang perlu dievaluasi dan disiapkan khususnya didalam gedung di area FKUB, utamanya dalam perencanaan evakuasi dan perlengkapan yang memadai dan sesuai apabila terjadi bencana, khususnya kebakaran. Standarisasi keamanan, kesiapan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), ketersediaan hydrant, dan prosedur evakuasi dalam sebuah gedung bertingkat sangat dibutuhkan.

Oleh karena itu dalam rangka mempersiapkan hal tersebut, Departemen Keilmuan Ilmu Kedokteran Emergensi FKUB/RSSA bekerjasama dengan UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang melaksanakan serangkaian kegiatan  pengabdian masyarakat dengan tema “Pelatihan Mitigasi Bencana Kebakaran dalam Gedung Bertingkat di FKUB” dengan peserta adalah Sivitas Akademika FKUB yang dilaksanakan pada Sabtu, (17/9/22) di Mako UPT PMK Kota Malang, Jl. Bingkil Kota Malang.

Ketua pelaksana dr. Taufiq Abdullah, Sp.EM dalam laporannya menyampaikan bahwa, dalam kegiatan ini para peserta yang kami libatkan adalah para tenaga pendidik dan karyawan FKUB yang Sebagian bertugas di gedung utama FKUB yang berjumlah 11 lantai. Dalam kegiatan ini peserta akan mendapatkan materi edukasi tentang bahaya dan pengaruhnya bagi tubuh akibat kebakaran, kemudian dilanjutkan simulasi pemadaman kebakaran dengan menggunakan APAR, termasuk belajar tentang penanganan awal apabila terkena luka bakar, tuturnya.

Ditambahkan lagi oleh dr. Taufiq memang kegiatan ini seharusnya rutin dilakukan paling tidak minimal satu tahun sekali. Karena minimnya pengetahuan dan tidak adanya simulasi tentang kebakaran ini akan membuat ketidaksiapan dari para staf FKUB apabila bencana kebakaran tersebut terjadi, ungkap dosen yang juga alumni FKUB ini.

Kami berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kami dan kerjasama dengan pihak UPT PMK Kota Malang dapat terus berlanjut kedepannya, karena ada keterkaitan antara program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh FKUB dengan program kepedulian masyarakat yang dicanangkan oleh pihak UPT PMK Kota Malang dalam hal terkait mitigasi Bencana. Secara umum, mitigasi terhadap potensi bencana kebakaran di lingkungan sekitar FKUB dan keselamatan kesehatan kerja memang harus diperhatikan bagi seluruh civitas akademik FKUB. Untuk mendukung hal tersebut, maka dibutuhkan prosedur tetap jika terjadi kebakaran di salah satu gedung FKUB, imbuhnya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kepala UPT PMK Kota Malang, Bapak M. Teguh Wibowo, SH dalam sambutannya menyampaikan, selamat datang di Mako UPT PMK Kota Malang, perlu kami sampaikan bahwa jumlah kebakaran di malang cukup tinggi, kami di PMK Kota Malang yang bertugas ada sekitar 30 personel dan kebetulan kami sedikit kelelahan karena baru tadi pagi kami selesai bertugas di lokasi  kebakaran yang terjadi disalah satu pabrik di daerah Pandanlandung, terangnya.

Namun kami sangat menyambut baik adanya kerjasama dalam hal pemberian wawasan kepada masyarakat tentang bahaya dan prosedur evakuasi dalam sebuah musibah kebakaran. Semoga dengan adanya kegiatan ini kita sama-sama terus dapat terus belajar dan menambah wawasan utamanya dalam kebencanaan dan mempersiapkan diri untuk terjun langsung dalam penanganan kebakaran diwilayah kerja saudara, ungkap Ka. UPT PMK Kota Malang ini. (An4nk – Humas FKUB)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/departemen-keilmuan-ilmu-kedokteran-emergensi-bekerjasama-dengan-upt-pmk-kota-malang-selenggarakan-penmas-pelatihan-mitigasi-simulasi-kebakaran-dalam-gedung-di-fkub/