SEKRETARIAT ALUMNI FKUB | Fakultas Kedokteran Brawijaya

Archives September 2022

Lulusan Dokter Termuda ini Ingin Mengabdi di Daerah 3T

Loading

Lulusan termuda dari Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) ingin mengabdi di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Calista Felicia Ghaydaqila, menyandang gelar sarjana kedokteran pada umur 18 tahun dengan IPK 3.64.

Calista mengatakan cita-citanya kedepan setelah lulus Koas dan jadi dokter umum ingin mengabdi di daerah perbatasan karena menurutnya jumlah tenaga kesehatan di daerah tersebut masih terbilang sedikit dan tidak merata.

“Mayoritas dokter banyak yang berada di Pulau Jawa atau daerah asalnya. Saya ingin sekali mengabdi di perbatasan dan menolong warga,”katanya.

Anak ke 3 dari empat bersaudara tersebut berharap keinginannya mengabdi di perbatasan disetujui oleh kedua orang tuanya.

Calista mengatakan nanti kalau sudah lulus dia ingin mengambil spesialis anak karena suatu saat dia akan menjadi seorang ibu.

Sementara, ditanya mengenai bagaimana dia belajar, Calista sendiri mengaku bukan tipe mahasiswa yang memaksakan diri. Baginya kunci agar yang didapatnya bisa maksimal dia akan belajar di waktu yang menurutnya efektif.

“Jadi saya bukan tipe yang memaksakan diri untuk belajar. Saya hanya memanfaatkan waktu yang efektif untuk belajar. Misalkan saya belajar di pukul 03.00 dan kalau sudah lelah tidak akan saya lanjutkan. Kalau saya paksakan malah hanya lewat-lewat saja apa yang saya pelajari,”katanya

Calista memulai jenjang pendidikan pada usia 4 tahun di Sekolah Dasar. Lulus dari SD, Calista masuk ke program akselerasi di SMPN 3 Tangerang Selatan dan di SMAN 2 Tangerang Selatan. Dari sekolah tersebut, Calista mampu menyelesaikan pendidikan selama dua tahun dan masuk jurusan kedokteran pada jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di usia 14 tahun.

Calista bersama 1023 lulusan lainnya menjalani prosesi wisuda di Gedung Samantha Krida UB, Sabtu (17/9/2022).

Dalam wisuda Periode I Tahun Akademik 2022/2023, berikut nama-nama wisudawan terbaik UB: untuk program sarajana: Syifa Mariyana Ulfa, S.Psi (FISIP), Yorica Amanda Rizki, S.Sos (FISIP), Sabila Nur Azkiyah, S.H. (FH), Rinny Apriliany Zakaria, S.E. (FEB), Lazuardi Hadinata, S.AP. (FIA), Annisa Nindita, S.Pn (FIA), Helena Merdekaria Bhiju Paru, S.P. (FP), Aurelia Aprilianty, S.Pt (Fapet), Nia Valen Manggar Rosalina, S.Pi (FPIK), Ihza Aulia Rahman, S.T. (FT), Brenda Kristi, S.Ked (FK), Ika Shofiatul Mahmudah, S.Stat (FMIPA), Annisa Romadhona Rahmawati, S.T. (FTP), Kristen Aprilia, S.S. (FIB), Puspita Nurul Aisyah, S.KH. (FKH), drg. Claudia Felicia Wihardja (FKG), Abdurrahman Faiz, S.Kom (FILKOM), Dikianur Alvianto, M.T. (Program Magister), Dr. Renny Indrawati (Program Doktor), Alma Saquille Rashada, A.Md. (Program Diploma), dan Safinatun Najah, S.Gz. (FIKES).(OKY/Humas Ub)

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/lulusan-dokter-termuda-ini-ingin-mengabdi-di-daerah-3t/

Dapatkan Hibah Dana dari ADB, Tim Riset FKUB Sinergikan Triple Helix Guna Cegah dan Tekan Angka Stunting di Kabupaten Tulungagung

Loading

Sampai saat ini Stunting masih menjadi isu nasional dan menjadi program kerja Pemerintah Republik Indonesia yang dituangkan dalam RPJMN. Tingginya angka prevalensi stunting nasional pada tahun 2018 sebesar 30,7 % dan target penurunan stunting pada tahun 2024 secara nasional adalah 14 %.

Oleh sebab itu, melalui pembiayaan dana Asian Development Bank (ADB) Tim Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Politeknik Kesehatan Malang, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan BKPK Kemenkes  turut mengembangkan penelitian untuk terus melalukan upaya perbaikan dan menekan tingginya angka Stunting yang kerap menjadi permasalahan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Dalam laporan yang disampaikan dihadapan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung, yang dilaksanakan pada Selasa (13/9/22) di Victoria Ballroom, Crown Victoria Hotel, Tulungagung, Dr. Diajeng Setya wardani, M. Kes selaku Ketua Tim Peneliti  mewakili tim peneliti menyampaikan bahwa penelitian yang dilakukan ini adalah menilai bagaimanakah peran sinergisitas unsur triple-helix (stakeholder, akademisi dan komunitas) dalam pencegahan dan penurunan stunting di Kab Tulungagung yang saat ini Kab Tulungagung menduduki angka prevalensi terendah di seluruh Kabupaten di Jawa Timur, ungkap dosen yang kini menjabat sebagai Sekretaris Departemen Kebidanan FKUB ini.

Ditambahkan oleh Bu Diajeng “Penelitian kami dilaksanakan di dua tempat yakni Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Tulungagung. Penelitian juga memotret hal peran unsur triple-helix dalam pencegahan stunting di dua kabupaten yang memiliki karakteristik berbeda ini. Adapun pelaksanaan penelitian kami, yaitu dimulai pada bulan Mei – September 2022, dan Alhamdulillah hari ini kami sudah sampai di akhir serangkaian kegiatan penelitian kami yaitu dalam acara  Diseminasi Hasil Penelitian ini”.

“Kami sampaikan kepada Bapak Ibu, dalam penelitian ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bappeda – Pemkab Tulungagung yang telah banyak membantu kami dan menfasilitasi kami untuk bisa bertemu dengan rekan – rekan dari OPD (Dinkes, DPMD, Dinas KB dan PPA serta dinas yang lain), organisasi profesi, Ormas , anggota tim pengerak PKK, serta memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan pembagian kuesioner kepada 75 Ibu-ibu dengan  balita stunting maupun non stunting di wilayah 5 desa di wilayah kecamatan Pagerwojo, Gondang, Sumbergempol, Kauman dan Bandung tegasnya”

Pada kesempatan yang sama pula, hadir Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kabupaten tulungagung Ny. Siyuk Rihayati Maryoto Birowo yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tim peneliti yang telah memilih Kabupaten Tulungagung sebagai lokasi penelitian. Semoga hasil penelitian ini akan memberikan manfaat dan motivasi bagi kami untuk terus memperkuat lintas sektor dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting dan dapat melanjutkan Kerjasama kedepan dengan FKUB dalam pencegahan dan pennurunan stunting di Kab Tulungagung.

Berdasarkan data survey status gizi di Indonesia oleh kementerian kesehatan RI pada tahun 2021 prevalensi stunting nasional sebesar 24, 4% yang masih jauh dari target ditahun 2024 yaitu sebesar 14 %. Pemkab Tulungagung menargetkan prevalensi stunting pada akhir periode RPJMD ditahun 2023 sebesar 4,97% dan capaian angka prevalensi stunting cenderung menurun yakni 5,51 % pada tahun 2021 menjadi 4,52% ditahun 2022. Untuk itu peran Tim Pengerak PKK sangat penting sebagai lini terdepan di tengah masyarakat, ungkap Ibu Bupati yang juga lulusan Poltekes Malang ini.

Istri orang nomer 1 di Tulungagung ini menambahkan, Kami memulai untuk pencegahan stunting dengan melakukan secara terpadu, dengan melibatkan lintas sektoral, termasuk kader – kader PKK terbaik yang dimulai dari desa, kacamatan, kabupaten serta unsur  lain seperti ormas, akademisi, organisasi Profesi , dunia usaha / industry dan media massa. Sehingga kami menyatakan siap berkomitmen dan mendukung terus secara penuh upaya pemerintah   dalam mempercepat penurunan stunting di Indonesia, khususnya di kabupaten Tulungagung.

Dalam kegiatan ini juga disampaikan Policy Brief dari Ketua Tim Peneliti kepada Ketua TP PKK Tulungagung dan disampaikan beberapa materi Diseminasi hasil penelitian. (An4nk – Humas FKUB)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/dapatkan-hibah-dana-dari-adb-tim-riset-fkub-sinergikan-triple-helix-guna-cegah-dan-tekan-angka-stunting-di-kabupaten-tulungagung/

FKUB Berikan Penyuluhan dan Bantuan Perlengkapan Penunjang, Sebagai Upaya Revitalisasi UKS dan Pencegahan DBD pada SMP di Kota Wisata Batu

Loading

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya kembali melaksanakan serangkaian kegiatan pengabdaian masyarakat (Penmas) yang dikemas dalam serangkaian acara Penyuluhan berupa pemberian materi Bantuan Perlengkapan Penunjang, UKS dan Workshop Pembuatan Insketisida sebagai upaya Revitalisasi Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pencegahan DBD pada 5 Sekolah Menengah Pertama Negeri  (SMP N 1, 2, 3, 4, 6 ) di Kota Wisata Batu pada Rabu (7/9/22).

Dalam laporannya, Ketua Panitia dr. Aulia Rahmi Pawestri, Ph.D. mengatakan, bahwa Pandemi  covid -19   memiliki dampak  yang cukup  menyebabkan perubahan pada berbagai aspek, mulai dari bidang kesehatan hingga sektor pendidikan, tuturnya

Dengan adanya penurunan jumlah kasus covid dalam satu tahun terakhir, kegiatan tatap muka terutama pada pendidikan/ sekolah yang semula dilaksanakan secara online / daring, kini dapat kembali diselenggarakan secara blended learning atau luring.

Namun kira-kira apakah ada kesiapan khusus baik itu dari pihak pengelola sekolah, guru dan siswa dalam menyongsong pembelajaran secara blended learning atau luring? Keberadan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) memiliki peranan besar dan menjadi salah satu persyaratan utama bagi beberapa sekolah untuk dapat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajarm (KBM) secara luring. Meski semua sekolah telah memiliki UKS, sayangnya beberapa aspek masih kurang begitu terfasilitasi, baik dalam hal pengelola, pengetahuan, skill dasar, dan infrastruktur UKS, imbuhnya.

Lebih lanjut dr. Aulia menyampaikan, kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan pengabdian masyarakat pada tahun sebelumnya, berupa penyerahan bantuan fasilitas tempat cuci tangan sebagai bagian upaya dalam mencegah penyebaran covid-19. Tahun ini, kami berkesempatan hadir kembali secara luring ke SMP di Kota Batu untuk menyampaikan penyuluhan tentang UKS. Di masa depan, FKUB akan terus bekerjasama dengan melakukan pendampingan dan pelatihan skill bagi para pengelola UKS, baik guru maupun siswa pada sekolah-sekolah yang bersangkutan.

Pandemi covid juga memiliki dampak tidak langsung yang besar bagi program pemberantasan penyakit infeksi yang lain, termasuk penyakit yang ditularkan oleh nyamuk (mosquito–borne diseases), seperti demam berdarah dengue (DBD). Namun, pengendalian nyamuk dengan penggunaan insektisida kimiawi yang kurang tepat telah menyebabkan peningkatan resistensi insektisida pada nyamuk. Dalam program penmas sebelumnya, tim FKUB telah memberikan pengetahuan dasar mengenai gejala dan pencegahan DBD pada era new normal. Sebagai upaya tindak lanjut dan bentuk integrasi penelitian, pada pengmas kali ini, akan diberikan materi mengebai pembuatan insektisida dari bahan alam yang mudah dipraktekkan oleh masyarakat dan ramah lingkungan.

Sasaran utama kegiatan ini adalah guru SMP, terutama pengelola UKS, di Kota Batu. Dengan peningkatan pengetahuan dan informasi yang berdasarkan bukti (evidence-based), diharapkan para pengelola UKS dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar UKS dan pembuatan insektisida alami. Dengan demikian, diharapkan kegiatan ini DAPAT berperan pada kelancaran pembelajaran secara luring dan memberikan kontribusi yang nyata pada masyarakat. (an4nk – Humas FKUB)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/fkub-berikan-penyuluhan-dan-bantuan-perlengkapan-penunjang-sebagai-upaya-revitalisasi-uks-dan-pencegahan-dbd-pada-smp-di-kota-wisata-batu/

UB Juara Umum PEKSIMIDA 2022

Loading

Gelaran Pekan Seni Mahasiswa Daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2022 telah selesai. Penutupan kompetisi minat dan bakat ini dilaksanakan secara hybrid pada Sabtu (3/9/2022) bertempat di Gedung Rektorat, Universitas Brawijaya dan melalui video conference.

Penutupan kali ini sekaligus mengumumkan pemenang dari tiap cabang lomba yang di selenggarakan di beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Universitas Wiraraja Madura, Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Surabaya.

Dari kompetisi ini, Universitas Brawijaya menduduki predikat sebagai Juara Umum dengan perolehan 5 emas dan 2 perunggu. Di susul Universitas Negeri Surabaya dengan 4 emas, 3 perak dan 3 perunggu, serta Universitas Negeri Malang dengan 2 emas, 5 perak, 2 perunggu.

Ketua Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia wilayah Jawa Timur (BPSMI), Prof. Abdul Hakim, M.Si, berharap pada pengurus BPSMI di tiap kampus dan pimpinan perguruan tinggi untuk siap membina para juara dengan total. “Karena para juara satu ini kelak akan mewakili BPSMI Jawa Timur di ajang PEKSIMINAS, yang akan dilaksanakan pada 25-28 Oktober 2022 di Universitas Brawijaya”, jelasnya.

“Saya juga berharap pada para pelatih dan Pembina untuk turun langsung membina mahasiswa yang menjadi juara pertama dalam 15 tangkai lomba yang akan dilombakan di PEKSIMINAS”, ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UB ini.

Kegiatan PEKSIMIDA Jawa Timur tahun 2022 diikuti oleh 627 mahasiswa dari 33 perguruan tinggi, dengan 15 tangkai lomba. (VQ)

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/en/ub-juara-umum-peksimida-2022/

FKUB MENGAJAR 2022

Loading

Sabtu (27/8/22), Kementerian Sosial Masyarakat (Sosma) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya  (BEM FKUB) melakukan serangkaian acara “FKUB Mengajar” yang dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Diponegoro, Jl. Mayjen Sungkono, Kelurahan Buring Kecamatan Kedungkandang – Kota Malang.

dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan – Fakultas Kedokteran Universitas Brawiijaya (FKUB) dalam wawancaranya menyampaikan, kegiatan “FKUB Mengajar” ini merupakan kegiatan rutin dari adik-adik BEM FKUB dimana didalamnya ada Program Kerja dari Kementerian Sosial Kemasyarakatan (Sosma) yang salah satu prokernya adalah meniginisiasi kebutuhan untuk bisa mengaplikasikan ilmu Kesehatan dan Kedokteran yang bisa diterjunkan langsung ke sosial masyarakat.

 

Terkait untuk adik –adik mahasiswa, ini merupakan suatu aktivitas  yang positif, dikarenakan di era sekarang ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI,  Pak Nadim Makarim juga mengisyaratkan kegiatan Merdeka Belajar, artinya mahasiswa itu tidak hanya dipenuhi keilmuannya dari bangku kuliah saja, tetapi mereka juga harus bisa mempraktekkan apa-apa yang sdh di dapatkan didunia kuliah, namun juga dapat langsung terjun ke masyarakat, terangnya.

Ditambahkan oleh Dosen yang juga alumni FKUB ini bahwa, FKUB Mengajar sesi 2 ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan sebanyak 4 kali (sesi) ditahun ini. Harapan kami kegiatan ini akan lebih optimal dan aplikatif terhadap anak –anak yang tentunya akan terus kami lakukan pendampingan dalam pelaksanaannya. Dimana setiap perlakuan atau fokus dari anak kelas 1 sampai dengan kelas 6 akan sangat berbeda.

Pada kesempatan yang sama Kepala Sekolah MI Diponegoro Mulyono, Spd. Menyampaikan jumlah keseluruhan siswa siswa kami sebanyak 368 anak , tentunya setelah kami melihat proposal dari temen-temen mahasiswa FKUB, ada 2 hal yang kami rasa bisa bermanfaat bagi anak –anak didik kami, terutama tentang pembinaan kesehatan dan mengubah karakter mereka untuk mulai melaksanakan pola hidup sehat dan menyadari tentang arti penting kesehatan.

Selain itu, tentang pengelolaan limbah plastik, sehingga anak-anak bisa menjaga dan menghargai lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, serta bisa membuat barang yang tidak berguna menjadi berguna. Dan kami sangat berterima kasih semoga kegiatan ini dapat berkelanjutan dan berkesinambungan kedepannya.

Kami sebagai pendidik , menyadari akan keterbatasan kami terutama dalam hal kesehatan , untk kesehatan yang lebih spesisifik adalah dari FKUB, sehingga kami berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara optimal. Ini betul betul aplikatif terhadap anak –anak dan masyarakat sekitar, apalagi lingkungan ini kurang bersih karena adanya keterbatasan fasilitas. Harapnya. (An4nk- Humas FKUB)

Sumber : http://www.fk.ub.ac.id/fkub-mengajar-2022/