SEKRETARIAT ALUMNI FKUB | Fakultas Kedokteran Brawijaya

Archives 2022

Deklarasi Pencegahan Perundungan /Bullying dan Pelanggaran Etik Peserta Didik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya / RSUD Dr. Saiful Anwar

Loading

Selasa (13/12/22), mencegah adanya aksi dan  tindakan bullying serta pelanggaran Etik bagi para peserta didik di (FKUB/RSSA), RSUD Dr. Saiful Anwar  dan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya berkomitmen dengan melaksanakan serangkaian apel dan pendatangan “Deklarasi Pencegahan Bullying dan Pelanggaran Etika Peserta Didik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya / RSUD Dr. Saiful Anwar” yang dipusatkan  di halaman Parkir Gedung Pendidikan Terpadu (GPT) FKUB/RSSA.

Hadir dalam apel ini Direktur RSSA beserta segenap Wakil Direktur, Dekan FKUB beserta segenap Wakil Dekan, Ketua Komkordi FKUB/RSSA, Ketua dan Sekretaris Depatrtemen Spesialis dan Sub Spesialis FKUB, Segenap Ketua Program Studi dilingkungan Departemen Spesialis dan Sub Spesialis FKUB/RSSA, para peserta didik baik dari Prodi Profesi Dokter (Koas) dan Para Residen (PPDS) dari 18 Prodi Spesialis yang ada di FKUB/RSSA.

Dekan FKUB didampingi oleh Jajaran Direksi dari RSSA dan FKUB secara bersama-sama melaksanakan serangkaian penandatanganan deklarasi anti bullying sebagai upaya dan  komitmen bersama  dalam mencegah dan menolak tegas aksi bullying di FKUB/RSSA. (An4nk – Humas FKUB).

Sumber: http://www.fk.ub.ac.id/deklarasi-pencegahan-bullying-dan-pelanggaran-etika-peserta-didik-fakultas-kedokteran-universitas-brawijaya-rsud-dr-saiful-anwar/

Seminar Nasional Hybrid Kesehatan Mental : “Kenali Dirimu Untuk Membentuk Jiwa Yang Tangguh”

Loading

Kesehatan Mental merupakan bagian yang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang secara menyeluruh. Dimana dewasa  ini banyak sekali jenis gangguan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi pola pikir, kesehatan, perilaku, emosi, bahkan sosial dalam kehidupan seseorang.

Untuk lebih memahami bagaimana kita mendeteksi secara dini tentang kesehatan mental serta meningkatkan kualitas diri dalam membentuk jiwa yang tangguh bagi seluruh sivitas akademika FKUB, panitia Dies Natalis Ke 49 kembali menyelenggarakan kegiatan yang salah satu diantaranya adalah kegiatan Seminar Nasional Kesehatan Mental yang dilaksanakan pada Sabtu (10/12/22) dengan tema “Kenali Dirimu Untuk Membentuk Jiwa Yang Tangguh” secara hybrid dari Auditorium GPP FKUB dan Zoom Meeting dan live Youtube Channel FKUB.

Dalam wawancaranya dengan Humas FKUB Ketua Pelaksana Lilik Indahwati, S.S.T., M.Keb menyampaikan bahwa, Masalah kesehatan mental dapat dialami oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Saat ini terlihat marak ditemukan di lingkungan kampus. Masalah tersebut dilatarbelakangi banyaknya kegiatan, pekerjaan/ tugas yang dilakukan oleh civitas akademika baik dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Kesulitan mengatur prioritas (termasuk mendelegasikan tugas) sehingga merasa selalu sibuk, istirahat kurang, terkadang terdapat pekerjaan yang tidak selesai sesuai dengan waktunya dan memicu burn out, ungkap dosen Kebidanan ini.

Selain itu kemampuan adaptasi di lingkungan baru  sehingga mahasiswa merasa takut dan tidak percaya diri dengan prestasi teman lain. Permasalahan tersebut  memicu masalah kesehatan jiwa, imbuhnya.

Selain itu, Berkembangnya teknologi dan banyaknya informasi mempermudah seseorang untuk mendapatkan solusi dari permasalahannya dan banyak yang melakukan self diagnosis. Kenyataannya tidak semua orang dapat memahami secara baik sehingga terjadi kesalahan dan berdampak yang lebih parah.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka diperlukan pentungnya pemahaman dalam  tentang mengenali kepribadian diri sendiri sehingga mampu mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, memanajemen waktu dengan baik, membangun kepercayaan diri sehingga dapat menjadi pribadi yang produktif dan senantiasa mampu mengembangkan diri.

Dalam kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa FKUB ini dihadirkan beberapa keynote speaker antara lain : 1. Cleoputri Al Yusainy, M.Psi. Ph.D. Psikolog (Dosen psikologi Universitas Brawijaya dan Pakar Mindfulness dengan tema “Manajemen Stress dan Waktu melalui Minfulness”, 2. dr. Zuhrotun Ulya, Sp.KJ., M.H. (Dosen PSikiatri FKUB) dengan tema “ Gangguan Mental VS Problem Kesehatan Mental” . 3. Ir. Eko Andi Suryo, ST., MT., P.hD (Ketua Departemen Teknik Sipil Universitas Brawijaya) dengan tema “ Membangun kepercayaan Diri dan Membangun Pribadi Yang Beretika”. (An4nk – Humas FKUB)

Sumber: http://www.fk.ub.ac.id/seminar-nasional-hybrid-kesehatan-mental-kenali-dirimu-untuk-membentuk-jiwa-yang-tangguh/

FUN RUN Meriahkan Rangkaian Dies Natalis Ke 49 FKUB

Loading

Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis Ke 49 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya telah dilaksanakan kegiatan Fun Run yang diikuti oleh segenap Sivitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) pada hari sabtu pagi, (10/12/22) di Lobby Gedung Pendidikan Bersama FKUB.

Bayu Widodo selaku koordinator lomba menyampaikan, bahwa kegiatan Fun Run ini dilaksanakan dalam rangakaian acara Dies Natalis ke 49 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan diikuti oleh sebanyak 30 peserta yang terdiri dari seluruh keluarga besar sivitas akademika FKUB (Dosen, Tenaga kependidikan dan Mahasiswa.

Dengan ketentuan, jarak lari sepanjang 200 Meter yang kita pusatkan di lobby GPB FKUB, dan batas maksimal pendaftaran pada tanggal 21 November dan diperpanjang hingga H-1 dan telah dilaksanakan pada hari ini pada tanggal 10 Desember 2022, ungkapnya.

Dalam kegiatan ini diperoleh hasil akhir yakni : kategori wanita 1. dr. Rifka Ulfa Rosyida dengan skor kecepatan ; 00. 00. 43.620, dan 2, dr. Fatimah Rizky Fitriani dengan skor kecepatan 00: 00: 48.370, sedangkan pada kategori pria sebagai juara 1 yakni Winston Christiano Wiradinata dengan skor kecepatan 00:00:31.710 dan juara 2 yakni dr. Fadlan Adima Adrianta dengan skor kecepatan 00:00:37.240.

Kami berharap semoga ditahun tahun kedepan banyak sivitas akademika FKUB yang ikut berpartisipasi dan lebih meriah lagi,  semangat untuk para peserta yang lain yang belum berhasil menjadi juara lebih giat lagi untuk berlatih. (An4nk- Humas FKUB)

Sumber: http://www.fk.ub.ac.id/fun-run-meriahkan-rangkaian-dies-natalis-ke-49-fkub/

Universitas Brawijaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Imunologi Pada Fakultas Kedokteran : Prof. Agustina Meneliti dan Manfaatkan Cacing Tanah, Sebagai Terobosan Dalam Pengobatan Kanker

Loading

Sampai dengan saat ini Kanker masih menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan tingkat kematian yang cukup tinggi di dunia, selain jantung dan stroke. Namun penelitian terbaru dari salah satu Guru Besar Fakultas Kedokteran – Universitas Brawijaya (FKUB) ini, nampaknya akan menjadi sebuah hal yang ditunggu bagi dunia kesehatan, khususnya para penderita kanker.

Hal tersebut disampaikan dalam orasi ilmiah dalam pengukuhan Guru Besar Universitas Brawijaya (UB) baru  oleh Prof. Agustina Tri Endharti, S.Si., Ph.D pada Bidang Imunologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang dilaksanakan pada Jumat, (9/12/22)  di Gedung Samantha Krida – Universitas Brawijaya.

Prof. Tina (sapaan akrab beliau)  telah berhasil mengembangkan penelitiannya dan dikukuhkan menjadi Guru Besar Universitas Brawijaya aktif ke 173  dan ke 304 di Universitas Brawijaya berkat inovasi tersebut. Dengan mengangkat tema “Peran Lyso-Lectin “IOcan SoLec” sebagai pendekatan baru imunoterapi Komplementer Kanker”.

Dalam paparannya Cacing tanah merupakan salah satu bahan alam yang potensial selain mudah diperoleh dan harganya sangat terjangkau, serta setelah diteliti dapat dipergunakan sebagai bahan untuk imunoterapi melawan penyakit kanker.

Guru Besar FKUB lulusan Nagoya Jepang ini menyampaikan, hasil studi dan penelitian yang telah dilakukan bahwa dalam cacing tanah ini mensekresi coelemic fluid yang mengandung lysozyme-lectin (lyso-lectin) yang terbukti memiliki afek anti kanker. Sedangkan lyso – “iCanSolec” juga terbukti efektif dapat dipergunakan sebagai terapi pendamping. Namun pemakaiannya perlu dikombinasikan dengan obat kemoterapi standar.

Lebih lanjut Prof. Agustina menambahkan,proses imunoterapi akan menstimulasi sistem kekebalan untuk melawan sel kanker melalui regulasi senyawa aktif yang berperan penting pada jalurmolekuler untuk menghambat dan memulihkan fungsi tubuh. (An4nk- Humas FKUB)

Sumber: http://www.fk.ub.ac.id/universitas-brawijaya-kukuhkan-guru-besar-bidang-imunologi-pada-fakultas-kedokteran-prof-agustina-meneliti-dan-manfaatkan-cacing-tanah-sebagai-terobosan-dalam-pengobatan-kanker/

TED-UB Diberangkatkan Bantu Korban Gempa Cianjur

Loading

Team Emergency Disaster Universitas Brawijaya (TED-UB) diberangkatkan untuk membantu korban gempa Cianjur, Selasa (29/11/2022). Sejumlah 20 orang yang diberangkatkan ini terdiri dari Lembaga Kesehatan Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), dan tim psikososial dari Psikologi FISIP. Mereka akan bertugas selama tujuh hari.

Dekan Fakultas Kedokteran Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med., Sp.A (K) saat memberangkatkan berharap tim gabungan ini dapat menjalankan tugas kemanusiaan ini dengan baik, sehat, selamat, serta bisa memberikan layanan yang komprehensif.

“Tim telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan sudah mendapatkan informasi apa saja yang dibutuhkan, sehingga diharapkan bantuan tepat sasaran,” ujar Dekan.

Koordinator Lapangan dr. Nursamsu mengatakan, kegiatan ini akan lebih ditujukan kepada komunitas, karena sisi emergensi sudah banyak teratasi.

“Jadi kami akan terjun langsung ke masyarakat, terutama untuk masalah kesehatan masyarakat, kebutuhan air bersih, serta menyalurkan bantuan ke tangan yang tepat.

Beberapa sumber daya yang dibawa antara lain 2 mobil logistik, 1 ambulans, 3 motor trail, dan mobil tanki untuk memenuhi kebutuhan air bersih pengungsi.

Ketua TED UB dr. Aurick Yudha Nagara, Sp.EM., KPEC menuturkan, sarana prasarana tersebut sangat dibutuhkan agar bantuan dapat terdistribusi dengan baik dan tepat sasaran.

“Cianjur merupakan kawasan pegunungan, kadang hanya ada jalan setapak saja, dengan membawa mobil double cabin dan motor trail akan sangat berguna. Sehingga ada kemudahan akses untuk mendistribusikan bantuan sampai titik yang paling sulit dijangkau,” jelasnya.

Bantuan yang akan disalurkan antara lain dari KPRI senilai Rp 25.000.000 berupa terpal, kid sanitary, dan ATK, bantuan dari alumni FK-UB angkatan 1973-1974 senilai Rp 10.000.000, bantuan dari Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia senilai Rp 21.220.000, dan bantuan dari Komisariat Ikatan Alumni FK-UB Rp 10.000.000. [Irene]

Sumber: https://prasetya.ub.ac.id/ted-ub-diberangkatkan-untuk-bantu-korban-gempa-cianjur/

DWP UB Beri Bantuan Motor Trail untuk Team Emergency Disaster

Loading

Dharma Wanita Persatuan Universitas Brawijaya (DWP UB) memberi bantuan satu unit motor trail kepada Tim Siaga Bencana atau Tim Emergency Disaster (TED) UB. Penyerahan bantuan ini dilakukan Senin (28/11/2022), di halaman parkir gedung TED UB.

Ketua DWP UB Rani Mariana Ulfa, S.E menyampaikan, DWP UB memiliki program membantu bencana alam dengan mengumpulkan donasi dari semua fakultas. Dari dana yang terkumpul, DWP UB berinisiatif mewujudkan bantuan tersebut dalam bentuk motor trail.

“Kami melihat Tim Siaga Bencana UB membutuhkan motor trail untuk membantu korban bencana di medan yang sulit, jadi kami belikan. Dengan adanya motor trail ini kami harap penggunaannya dapat berkelanjutan,” jelas Rani

Rani juga berharapa bantuan ini dapat bermanfaat untuk membantu tim siaga bencana kapan pun dibutuhkan, dan bisa meringankan beban yang terdampak bencana.

Sementara itu Ketua TED UB dr. Aurick Yudha Nagara, Sp.EM., KPEC menyampaikan rasa syukurnya karena telah menerima bantuan dari DWP-UB.

“Kami merasa sangat bersyukur atas bantuan ini. Selama ini dalam pengalaman kami membantu korban bencana, sangat susah untuk menembus daerah yang aksesnya terputus, sehingga dengan adanya motor trail akan sangat membantu,” ungkap Aurick.

Aurick menambahkan, motor ini akan langsung dibawa bersama TED untuk membantu korban gempa Cianjur, Selasa (29/11/2022).

Pada kesempatan ini, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med., Sp.A (K) mengucapkan terima kasih atas dukungan DWP-UB kepada tim siaga bencana UB.

“Terima kasih atas support dari DWP UB, kami berharap dengan bantuan ini dapat memberi layanan terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya. [Irene]

Sumber: https://prasetya.ub.ac.id/dwp-ub-beri-bantuan-motor-trail-untuk-team-emergency-disaster/

Angkat Isu Mental Health, Dokter Muda Ini Jadi Delegasi di Y20 Solo

Loading

Kesehatan mental masih belum menjadi prioritas di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan di tahun 2018 menunjukkan gangguan mental emosional penduduk usia di bawah 15 tahun meningkat dari 6.1 di tahun tersebut menjadi 9.8 persen atau sekitar 20 juta penduduk.

Berangkat dari kepedulian atas masalah ini, salah satu mahasiswi Program Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya merancang program Jiwa Sehat, Bangsa Sehat. Aisha Putri Setiowati merancang sebuah program terkait isu Diversitas dan Inklusivitas yang fokus pada kesehatan mental masyarakat.

“Program ini memiliki visi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental, mencegah perilaku yang membahayakan diri akibat menderita gangguan mental, serta mengurangi stigma negative di masyarakat terhadap penderita gangguan mental”, ujarnya.

Dalam menjalankan program ini, mahasiswi Angkatan 2016 ini menyebut ada 8 strategi yang dilakukan. “Pertama adalah informasi dan edukasi mengenai kesehatan mental secara digital, kemudian pendidikan remaja dan konseling sebaya dengan metode berbagi, peduli dan pendukung di aspek yang fundamental, ada Kawan Sehat Jiwa yang merupakan platform sosial media edukasi kesehatan mental dan gerakan stop stigmatisasi, ada Mental Health Festival untuk menciptakan hubungan harmonis penyintas dan masyarakat umum melalui pertunjukan seni, instalasi seni, talkshow kesehatan mental, kolaborasi dengan lembaga kesehatan dan pendidikan serta advokasi komunitas”, paparnya.

Berawal dari program ini, Aisha kemudian didapuk menjadi salah satu undangan dalam forum Y20, di Solo pada akhir Oktober lalu. Selama empat hari, Aisha berkesempatan mengikuti High Level Panel dari para delegasi terkait isu yang dipilih. Ia juga mengikuti talkshow yang mengundang Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan Gibran Rakabuming.

“Saya benar-benar tidak menyangka, ditengah kesibukan saya sebagai dokter muda, bisa menemukan ide setelah saya menjadi asisten operator operasi Sectio Caesaria ibu hamil kembar di RSUD Wlingi, Blitar. Ketika itu waktu sudah menunjukkan pukul 23.00, saya izin ke dokter Obgyn yang sedang melakukan operasi untuk izin turun mengetik tugas Y20, lalu saya spontan menuliskan gagasan saya dalam waktu yang sangat singkat dan mepet, karena deadline pengumpulan pukul 23.59, tepat 2 menit sebelum deadline, pukul 23.57 saya submit ide gagasan saya ke laman Y20 tersebut dan tidak menyangka akhirnya saya lolos”, ujanrya ketika ditanya mengenai cerita dibalik keberangkatan Aisha ke Solo.

Dari Y20, Aisha pun mendapat berbagai pengalaman. “Pengalaman berharga yang tidak bisa dinilai karena menjadi rangkaain KTT G20 yang dilaksanakan 20 tahun sekali di Indonesia. Saya juga bisa menjalin relasi dengan komunitas pemuda terbaik di Indonesia, berkompetisi dengan fasilitas dan profesionalitas tingkat tinggi, membangun jejaring dan tentu mendapat pengetahuan baru tentang permasalahan global dan di Indonesia”, jelasnya.

Disinggung rencana ke depan, Aisha berencana berkolaborasi mewujudkan idenya. “kita akan melakukan kolaborasi bersama para delegasi lain untuk menggabungkan ide-ide yang berkaitan dengan isu yang dipilih dan turut merealisasikan ide-ide ini sebagai aksi nyata para pemuda as future leaders untuk membangun Indonesia”, pungkasnya.

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/angkat-isu-mental-health-dokter-muda-ini-jadi-delegasi-di-y20-solo/

Webinar Kesehatan Lustrum XII UB: Cegah Diabetes pada Usia Produktif

Loading

Pasien Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia semakin banyak ditemukan pada usia produktif. Beberapa penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat dan kurangnya deteksi dini. Sehingga perlu adanya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan, deteksi dini, serta penanganan Prediabetes.

Demikian disampaikan dr. Laksmi Sasiarini, Sp.PD., K-EMD pada Webinar Kesehatan “Melawan Penyakit Degeneratif di Usia Produktif melalui Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular”, Senin (21/11/2022). Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Lustrum XII Universitas Brawijaya (UB).

Disampaikan dr. Laksmi, Prediabetes merupakan kondisi adanya gangguan keseimbangan glukosa dalam tubuh, namun belum memenuhi kriteria DM. Tercatat Indonesia menjadi negara dengan jumlah Prediabetes sebanyak 29,1 juta orang pada tahun 2019 (data IDF Diabetes Atlas 2019), dan diprediksikan jumlahnya terus meningkat.

Prediabetes dianggap penting karena tidak bergejala dan merupakan faktor risiko terjadinya DM tipe 2, serta meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular, kerusakan ginjal, syaraf tepi, dan retina mata.

“Perubahan dari Prediabetes menjadi DM tipe 2 dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup, dan bila perlu dengan pemberian obat. Dan karena di fase awal tidak bergejala, maka perlu dilakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk menegakkan diagnosis,” ungkap konsultan endokrin metabolik dan diabetes ini.

Sementara itu, untuk membentuk pola perilaku kesehatan (healthy lifestyle) untuk mencegah DM, Dr. Ns. Heri Kristianto, M.Kep.,Sp.Kep.MB menyampaikan untuk berperilaku CERDIK, yakni singkatan dari Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.

Cek kesehatan secara rutin meliputi Indeks Massa Tubuh, lingkar perut, tekanan darah, kadar gula darah, serta kolesterol.

“Cek kesehatan seperti mengukur tekanan darah dapat dilakukan sendiri menggunakan alat pengukur tekanan darah digital. Namun perlu diperhatikan, tidak direkomendasikan untuk mengecek tekanan darah dengan smartwatch,” ujar Heri.

Ia menambahkan, tidak menjadi masalah menggunakan aplikasi mobile untuk menghitung Indeks Massa Tubuh atau mengatur menu diet. Demikian juga physical activity mobile apps untuk mengingatkan pasien pada jadwal latihan atau aktivitas fisik.

“Ini salah satu cara memotivasi dan memacu komitmen pasien untuk latihan aktivitas fisik secara teratur. Namun untuk monitoring kesehatan sebaiknya dikonsultasikan kepada profesional agar penatalaksanaan DM tepat sasaran,” jelas Heri.

Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri dr. Eko Nugroho, Sp.KFR yang memberikan materi “Panduan Olahraga bagi Populasi Berisiko Diabetes Pasca Pandemi”, serta Dr. Fajar Nugroho, S.Gz., M.Kes yang menyampaikan materi “Strategi Diet Sehat sebagai Upaya Pencegahan Diabetes Sejak Dini”. [Irene]

Sumber : https://prasetya.ub.ac.id/webinar-kesehatan-lustrum-xii-ub-cegah-diabetes-pada-usia-produktif/